Liputan6.com, Jakarta - Pagi hari di Jakarta keseluruhannya langitnya diprakirakan cerah berawan pada Rabu (19/6/2024), kecuali Kepulauan Seribu cerah. Seperti itulah prediksi cuaca hari ini.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, cuaca Jakarta siang nanti diprakirakan seluruhnya cerah berawan. Tak jauh berbeda, pada malam hari nanti diprediksi cuaca Jakarta bakal cerah berawan, kecuali Jakarta Barat berawan.
Baca Juga
Wilayah penyangganya yaitu Bekasi dan Depok, Jawa Barat pada sepanjang hari ini diprakirakan cerah berawan. Tetapi berbeda di Kota Bogor, Jawa Barat diprediksi cuaca pagi ini cerah berawan, siang hujan dengan intensitas ringan, dan malam nanti berawan.
Advertisement
Sementara itu, di Kota Tangerang, Banten pada pagi hingga siang diprakirakan cerah berawan dan malam hari nanti hujan berintensitas ringan.
Berikut informasi prakiraan cuaca Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:
 Kota |  Pagi |  Siang |  Malam |
 Jakarta Barat |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |  Berawan |
 Jakarta Pusat |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |
 Jakarta Selatan |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |
 Jakarta Timur |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |
 Jakarta Utara |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |
 Kepulauan Seribu |  Cerah |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |
 Bekasi |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |
 Depok |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |
 Kota Bogor |  Cerah Berawan |  Hujan Ringan |  Berawan |
 Tangerang |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |  Berawan |
Prediksi Musim Kemarau 2024, BMKG Tekankan Pentingnya Modifikasi Cuaca
Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menekankan pentingnya optimalisasi operasi modifikasi cuaca dalam menghadapi kerawanan kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Hal ini disampaikan dalam rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenkopolhukam), Selasa, 4 Juni 2024, dikutip dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id.
Dalam rangka menghadapi ancaman kekeringan dan kebakaran hutan serta lahan (karhutla), Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) menggelar Rapat Koordinasi yang dipimpin oleh Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto.
Dalam paparan yang disampaikan oleh Dwikorita, diperkirakan kekeringan akan mendominasi wilayah Indonesia mulai Juni hingga September 2024.
BMKG menekankan pentingnya optimalisasi operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mengatasi kekeringan dan risiko karhutla.
"Data menunjukkan beberapa lokasi mengalami hari tanpa hujan selama 31-60 hari, terutama di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, dan Sulawesi Selatan. Modifikasi cuaca diperlukan di zona-zona berwarna cokelat (curah hujan rendah, kurang dari 20 mm), terutama di Sumatera, Jawa, dan NTT, mulai Juni hingga September," kata Dwikorita pada rakor tersebut.
Advertisement
Prediksi Awal Musim Kemarau
Menurut Dwikorita, BMKG memprediksi awal musim kemarau 2024 sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami musim kemarau dalam tiga bulan ke depan.
Pada bulan Juni, musim kemarau diperkirakan akan melanda sebagian besar Pulau Sumatera, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Selatan.
Lalu di Sulawesi Selatan, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Maluku bagian Kepulauan Aru dan Tanimbar, serta Papua dan Papua Selatan.
"Oleh karena itu, perlu adanya penguatan kapasitas modifikasi cuaca nasional, termasuk infrastruktur, sumber daya manusia dan dukungan dari berbagai kementerian/lembaga," tambahnya.
Potensi kebakaran di Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Nusa Tenggara cukup tinggi dengan beberapa titik panas yang terdeteksi. Koordinasi dan dukungan semua pihak sangat penting untuk mengatasi tantangan tersebut.
"Sebelum memasuki puncak musim kemarau, kita akan melakukan penyemaian awan dan menurunkan hujan melalui teknologi modifikasi cuaca (TMC)," terang Dwikorita.
"Dilaporkan ada 6 provinsi prioritas yang sudah direncanakan untuk melakukan TMC, termasuk laporan dari seluruh provinsi yang sudah menjadi target pelaksanaan TMC," ujar Menkopolhukam Hadi Tjahjanto pada rakor tersebut.
Rapat ini dihadiri oleh sejumlah Pimpinan Kementerian/Lembaga di antaranya Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta perwakilan dari kementerian Perhubungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kemen LHK), Badan Restorasi Gambut dan Manggrove, TNI dan Polri.