Cuaca Indonesia Hari Ini Kamis 20 Maret 2025: Mayoritas Wilayah Hujan Siang

Langit sebagian besar wilayah Indonesia pada Kamis pagi (20/3/2025) diprediksi cerah, cerah berawan, dan berawan. Namun ada juga beberapa wilayah yang turun hujan intensitas ringan. Seperti itulah prakiraan cuaca Indonesia hari ini.

oleh Arviola Marchsyalina Syurgandari Diperbarui 20 Mar 2025, 07:15 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2025, 07:15 WIB
Gunung Gede Pangrango Terlihat dari Kawasan Kemayoran
Langit biru menghiasi kawasan Monumen Pembebasan Irian Barat di kawasan Taman Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis (18/2/2021). Jika cuaca cerah, kawasan ini seringkali dihiasi langit yang membiru. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Langit sebagian besar wilayah Indonesia pada Kamis pagi (20/3/2025) diprediksi cerah, cerah berawan, dan berawan. Namun ada juga beberapa wilayah yang turun hujan dengan intensitas ringan. Seperti itulah prakiraan cuaca Indonesia hari ini.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), mengungkapkan cuaca di sebagian besar kota-kota Indonesia pada siang hari nanti diprakirakan bakal berawan, di antaranya Jakarta Pusat, Gorontalo, Ambon, Manokwari, Pekanbaru, Mamuju, dan Padang. Selain itu, wilayah yang akan cerah adalah Serang dan Yogyakarta.

Namun tak sedikit kota-kota besar di Indonesia yang diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang pada siang nanti, seperti Bengkulu, Jambi, Bandung, Semarang, Surabaya, Pontianak, Banjarmasin, Palangkaraya, Samarinda, Tanjung Pinang, Kupang, hingga Makassar.

Selanjutnya, malam hari nanti, cuaca Indonesia sebagian besar diprediksi berawan, cerah berawan, cerah, dan turun hujan berintensitas ringan di beberapa wilayah.

Berikut informasi prakiraan cuaca Indonesia selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.id:

Promosi 1
 Kota  Pagi  Siang  Malam
 Banda Aceh  Cerah  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Denpasar  Hujan Ringan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Serang  Cerah Berawan  Cerah   Cerah
 Bengkulu  Berawan  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Yogyakarta   Berawan  Cerah  Berawan
 Jakarta Pusat   Cerah  Berawan  Cerah
 Gorontalo   Berawan  Berawan  Berawan 
 Jambi   Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Bandung   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Cerah Berawan
 Semarang   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Surabaya   Cerah  Hujan Ringan  Berawan
 Pontianak   Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Banjarmasin   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Cerah Berawan
 Palangkaraya  Cerah Berawan  Hujan Ringan  Cerah Berawan
 Samarinda  Berawan  Hujan Ringan  Cerah Berawan
 Tarakan   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Hujan Ringan
 Pangkal Pinang  Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Tanjung Pinang   Hujan Petir  Hujan Sedang  Hujan Petir
 Bandar Lampung  Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Ambon   Berawan  Berawan  Cerah
 Ternate   Cerah  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Mataram   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Cerah Berawan
 Kupang   Berawan  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Kota Jayapura  Cerah  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Manokwari   Berawan  Berawan  Berawan
 Pekanbaru   Berawan   Berawan  Berawan
 Mamuju   Berawan  Berawan  Hujan Ringan
 Makassar   Hujan Ringan  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Kendari   Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Manado    Cerah Berawan  Hujan Ringan  Cerah Berawan
 Padang   Berawan  Berawan  Berawan
 Palembang  Cerah Berawan   Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Medan   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan

BMKG Prediksi Puncak Musim Kemarau Indonesia 2025, Ini Penjelasannya

Ilustrasi – Volume Sungai Citanduy hilir Bendung Menganti, perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat menyusut pada musim kemarau. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Ilustrasi – Volume Sungai Citanduy hilir Bendung Menganti, perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat menyusut pada musim kemarau. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)... Selengkapnya

Musim kemarau 2025 diprediksi akan mengalami perubahan signifikan di berbagai wilayah Indonesia. BMKG memperkirakan puncaknya terjadi pada bulan Agustus, dengan sebagian besar wilayah mengalami kemarau yang datang lebih cepat dari biasanya.

Kondisi ini diperkirakan berdampak pada sektor pertanian, ketersediaan air, dan potensi kebakaran hutan. Oleh karena itu, masyarakat dan pemerintah daerah perlu melakukan langkah antisipasi sejak dini.

Dirangkum dari situs resmi BMKG, puncak Musim Kemarau 2025 diprediksi akan sama hingga maju atau datang lebih awal dari biasanya. Fenomena ini berpotensi memengaruhi keseimbangan ekosistem dan aktivitas ekonomi masyarakat.

Kapan Kemarau 2025 Dimulai?

Musim kemarau di Indonesia tidak dimulai secara serentak di seluruh wilayah. BMKG memprediksi bahwa sebanyak 403 Zona Musim (ZOM) atau sekitar 57,7% wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau antara April hingga Juni 2025.

Wilayah Nusa Tenggara menjadi daerah yang diprediksi mengalami kemarau lebih awal dibandingkan dengan daerah lainnya. Sementara itu, beberapa wilayah lain akan memasuki musim kemarau pada waktu yang hampir sama dengan tahun-tahun sebelumnya.

Namun, ada juga 409 ZOM atau sekitar 59% wilayah Indonesia yang akan mengalami musim kemarau yang dimulai dengan waktu normal hingga lebih lambat dari biasanya. Ini menunjukkan adanya variasi dalam pola cuaca di seluruh negeri.

Puncak Musim Kemarau: Agustus Jadi Bulan Kritis

Menurut BMKG, puncak musim kemarau diperkirakan akan terjadi pada Agustus 2025 di sebagian besar wilayah Indonesia. Hal ini mengindikasikan bahwa suhu udara akan meningkat, dan curah hujan akan berada pada titik terendah.

Kemarau yang datang lebih cepat atau sesuai dengan prediksi ini dapat menyebabkan ketersediaan air yang lebih terbatas. Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat perlu bersiap menghadapi kemungkinan kekeringan yang lebih panjang.

Di beberapa daerah, durasi musim kemarau bisa bervariasi, mulai dari hanya 2 bulan di beberapa wilayah Sumatera dan Kalimantan, hingga lebih dari 8 bulan di wilayah tertentu di Sulawesi.

Dampak Kemarau: dari Kekeringan hingga Kebakaran Hutan

ilustrasi kemarau dan kekeringan
(Foto: Tama66/Pixabay) Ilustrasi kemarau dna kekeringan.... Selengkapnya

Musim kemarau yang panjang berpotensi menyebabkan berbagai dampak bagi lingkungan dan kehidupan masyarakat. Salah satu dampak utama adalah meningkatnya risiko kekeringan yang dapat mengganggu pasokan air bersih dan pertanian.

Selain itu, curah hujan yang rendah juga meningkatkan risiko kebakaran hutan dan lahan, terutama di wilayah-wilayah yang rentan seperti Sumatera dan Kalimantan. Kebakaran hutan ini tidak hanya berdampak pada ekosistem, tetapi juga berkontribusi terhadap polusi udara dan kesehatan masyarakat.

Dengan mengetahui potensi risiko ini, langkah mitigasi seperti pengelolaan sumber daya air yang lebih efisien dan peningkatan sistem peringatan dini kebakaran perlu dilakukan sejak dini.

Bagaimana Cara Mengantisipasi Musim Kemarau?

Menghadapi musim kemarau yang lebih panjang, masyarakat dan pemerintah harus melakukan berbagai upaya mitigasi. Salah satu langkah utama adalah memastikan ketersediaan cadangan air dengan membangun embung atau waduk di daerah yang rawan kekeringan.

Selain itu, petani perlu diberikan edukasi mengenai teknik irigasi yang lebih hemat air dan memilih jenis tanaman yang lebih tahan terhadap kondisi kering. Hal ini bertujuan agar sektor pertanian tetap produktif meskipun menghadapi musim kemarau yang lebih panjang.

Pemerintah juga perlu meningkatkan sosialisasi mengenai bahaya kebakaran hutan serta memperketat pengawasan terhadap aktivitas pembakaran lahan, terutama di daerah yang rawan mengalami kebakaran selama musim kemarau.

Apa yang Harus Dilakukan Masyarakat?

Masyarakat memiliki peran penting dalam mengurangi dampak musim kemarau. Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah menghemat penggunaan air dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengurangi penggunaan air berlebihan untuk mencuci atau menyiram tanaman.

Selain itu, kesadaran akan bahaya kebakaran hutan juga harus ditingkatkan. Masyarakat di sekitar hutan dan lahan gambut harus lebih waspada dalam menggunakan api dan segera melaporkan jika ada indikasi kebakaran.

Dengan persiapan yang matang dan kerja sama dari berbagai pihak, dampak negatif musim kemarau 2025 dapat diminimalkan. Masyarakat, petani, dan pemerintah harus saling bahu-membahu dalam menghadapi tantangan ini.

Infografis Kemarau Panjang, Indonesia Terancam Kekeringan
Infografis Kemarau Panjang, Indonesia Terancam Kekeringan. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya