Densus 88 Polri Pulangkan Orang Tua Terduga Teroris di Malang

Menurut Aswin, orang tua terduga teroris HOK sudah mulai curiga terhadap anaknya pada Mei 2024, lantaran pembelanjaan bahan kimia yang aneh. Selain itu, sempat ada ledakan dari kamar si anak.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 05 Agu 2024, 14:55 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2024, 14:55 WIB
Juru Bicara Densus 88, Kombes Aswin Siregar. (Merdeka.com/Bachtiarudin Alam)
Juru Bicara Densus 88, Kombes Aswin Siregar. (Merdeka.com/Bachtiarudin Alam)

Liputan6.com, Jakarta - Tim Densus 88 Antiteror Polri telah memulangkan orang tua dari terduga teroris remaja berinisial HOK, yang sebelumnya sempat diamankan dalam rangka pemeriksaan. Penyidik pun menyatakan belum ada kesimpulan keterkaitan dengan jaringan terorisme.

“Dengan kesimpulan orang tuanya tidak terlibat suatu jaringan terorisme,” tutur Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (5/8/2024).

Menurut Aswin, orang tua terduga teroris HOK sudah mulai curiga terhadap anaknya pada Mei 2024, lantaran pembelanjaan bahan kimia yang aneh. Selain itu, sempat ada ledakan dari kamar si anak.

“Ditanya oleh keluarganya (ledakan) apa itu, dia bilang lagi main petasan di kamar,” jelas dia.

HOK sendiri mengunci rapat kamarnya dan tidak ada satupun anggota keluarga, termasuk orang tuanya yang boleh masuk. Adapun remaja tersebut terpapar propaganda terorisme melalui sosial media kurang lebih enam hingga tujuh bulan.

“Di dalam grup (Telegram) tersebut banyak mendapatkan video-video propaganda ISIS,” Aswin menandaskan.

Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri telah menangkap seorang pelajar terduga teroris berinisial HOK di Jalan Langsep, Malang, pada Rabu 31 Juli 2024 malam. Berdasarkan pemeriksaan, remaja berusia 19 tahun itu dapat membeli bahan peledak dan kimia untuk merakit bom hasil menabung uang jajan dari orang tuanya.

“Bahwa setelah digali, biaya atau dana yang digunakan untuk pembelian bahan-bahan ini didapat oleh yang bersangkutan dari ditabung sendiri. Uang jajan kalau menurut keterangannya yang diberikan oleh orang tua yang bersangkutan,” tutur Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar kepada wartawan, Sabtu (3/8/2024).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Temukan Bahan Peledak TATP

Densus 88 menangkap terduga teroris di Kota Batu Jatim. (Istimewa)
Densus 88 menangkap terduga teroris di Kota Batu Jatim. (Istimewa)

Diketahui, dalam proses penggeledahan petugas menemukan bahan peledak TATP (Triaceton Triperoxide), yang merupakan bahan peledak paling sensitif. Bahan itu bisa memiliki daya ledak tinggi atau high explosive, sangat sensitif terhadap benturan, perubahan suhu, dan gesekan.

Bahkan, saking berbahayanya, TATP kerap dijuluki dengan sebutan 'Mother Of Satan'. Selain bahan peledak, ditemukan juga ketapel, jarum, suntikan, hingga gotri.

“Jadi di sini kita, perlu betul-betul memperhatikan sebegitu tingginya motivasi dari seorang remaja seperti HOK, yang menabung sendiri uangnya membeli bahan-bahan peledak,” jelas dia.

Menurut Aswin, HOK memesan bahan peledak dan berbagai jenis bahan kimia menggunakan alamat rumahnya sendiri. Pembuatan bom pun juga dilakukan di kediamannya.

“Dan itu diketahui oleh orang tua yang bersangkutan. Tentu kita di sini mengimbau, supaya sebagai orang tua atau bagian dari keluarga yang mengetahui hal seperti ini untuk segera menghentikan. Kami sangat terbuka menerima laporan apabila ada hal yang bersifat emergency,” Aswin menandaskan.

 


Tak Terkait Rencana Kedatangan Paus Fransiskus

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri memastikan rencana aksi terorisme pelajar HOK yang ditangkap di Batu, Malang, tidak terkait dengan rencana kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia.

Hal itu disampaikan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar, saat disinggung soal rencana aksi teror dua tempat ibadah dari HOK.

"Tidak ada kaitannya dengan rencana kedatangan Paus Fransiskus," ujar Aswin kepada wartawan, Jumat (2/8/2024).

Kendati demikian, Aswin mengatakan untuk kepentingan penyidikan saat ini pihaknya masih mendalami keterlibatan HOK. Dengan memeriksa sejumlah saksi terkait aktivitas tersangka.

"Ada 4 (orang diamankan), 1 di Solo dan 3 di Malang. Bapak HOK (diamankan di Solo) dan (tiga lainnya di Malang) yang tahu aktivitas tersangka (HOK). Sejauh ini hanya 1 tersangka HOK," jelasnya.

Infografis Penangkapan Terduga Teroris di Kota Batu Jatim. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Penangkapan Terduga Teroris di Kota Batu Jatim. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya