Prabowo: Belajar Lagi, Konflik 98 Itu Kita Dikerjain Kekuatan Asing

Presiden terpilih Prabowo Subianto mengatakan bahwa peristiwa konflik tahun 1998 atau era menjelang runtuhnya orde baru telah merugikan bangsa. Hal itu disampaikan Prabowo saat memberi sambutan di Kongres VI PAN di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Sabtu (24/8/2024).

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 25 Agu 2024, 06:05 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2024, 06:05 WIB
Anugerah Kenaikan Pangkat Istimewa kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto melambaikan tangan usai menerima penganugerahan kenaikan pangkat secara Istimewa berupa Jenderal TNI Kehormatan dari Presiden Joko Widodo. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Presiden terpilih Prabowo Subianto mengatakan bahwa peristiwa konflik tahun 1998 atau era menjelang runtuhnya orde baru telah merugikan bangsa. Hal itu disampaikan Prabowo saat memberi sambutan di Kongres ke-VI PAN di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Sabtu (24/8/2024).

Menurut Prabowo, konflik 98 terjadi karena adanya adu domba dan kekuatan asing. Oleh karena itu, ia meminta para elite untuk belajar menjaga kerukunan agar hal serupa tak terjadi.

"Waktu 98, kita sudah di ambang tinggal landas, kita dikerjain oleh kekuatan-kekuatan asing. Kalau ada elite Indonesia yang terjadi di tahun 98, saya sarankan, tolong belajar lagi," ujar Prabowo.

Prabowo mengatakan seharusnya pada tahun 1998 itu Indonesia sudah siap menjadi negara lebih maju. Bahkan, lebih maju bidang teknologi dibanding negara China hingga Turki. Namun, karena konflik itu Indonesia menjadi tertinggal.

"Tahun 98, Indonesia sudah bisa membuat pesawat terbang. Kita lebih maju dari Turki. Tiongkok belum punya superkomputer, Indonesia sudah punya superkomputer. Sekarang Tiongkok mungkin sudah punya superkomputer paling banyak di dunia, melebihi Amerika Serikat," kata Prabowo.

Oleh karena itu, Prabowo kembali mengajak semua pihak terutama para elite untuk rukun dan menjaga kesejukan, sehingga konflik 98 tidak kembali terulang.

"Saudara, mari kita belajar dari sejarah, mari kita ciptakan kesejukan," ucap Prabowo.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Prabowo: Rakyat Capek dengan Banyak Omon-omon

Adu Gaya Presiden Jokowi-Prabowo Subianto Vs Wakil Presiden Ma’ruf Amin-Gibran Hadiri Upacara HUT ke-79 RI di Istana Berbeda
Presiden Jokowi dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto hadiri upacara HUT ke-79 RI di IKN, serta Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka di Istana Merdeka Jakarta. [Vidio.com].

Prabowo Subianto menyatakan pihaknya memang jarang gembar-gembor program dan kerja di media. Sebab, Prabowo menilai tidak perlu banyak bicara melainkan langsung bekerja saja.

"Mungkin kita tak gembor-gembor, sering muncul di media, karena rakyat kita sudah capek dengan terlalu banyak omon-omon terus. Rakyat kita ingin kerja, ingin karya, ingin hasil," kata Prabowo di Kongres ke-VI Partai Amanat Nasional (PAN), Jakarta, Sabtu (24/8/2024).

Menurut Prabowo, rakyat perlu kerja cepat, tanpa perlu banyak kajian ataupun riset. "Kita ingin penyelesaian masalah. Anak-anak lapar harus makan secepatnya, tidak bisa menunggu hasil riset, seminar, kajian, hasil ini itu. Orang yang susah dapat kerjaan harus dapat solusi secepat-cepatnya, kita harus bekerja," kata Prabowo.

 

Infografis Kilas Balik Reformasi Mei 1998. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Kilas Balik Reformasi Mei 1998. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya