Cuaca Hari Ini Minggu 17 November 2024: Hujan Diprediksi Guyur Jabodetabek Siang hingga Malam

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan siang hingga malam nanti, cuaca Jakarta diprakirakan akan turun hujan dengan integritas ringan.

oleh Nasrul Faiz diperbarui 17 Nov 2024, 06:48 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2024, 06:46 WIB
Cuaca Ekstrem Melanda Jakarta
Pejalan kaki menggunakan payung saat hujan deras mengguyur kawasan Jalan Thamrin, Jakarta, Selasa (31/5/2022). Potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah di Indonesia pada hari ini dipengaruhi oleh kemunculan bibit siklon tropis 92S di Samudera Hindia selatan Jawa Barat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Langit pagi akhir pekan, Minggu (17/11/2024) diprakirakan seluruhnya berawan tebal tanpa terkecuali. Demikianlah prediksi cuaca hari ini.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan siang hingga malam nanti, cuaca Jakarta diprakirakan akan turun hujan dengan integritas ringan.

Kemudian untuk Wilayah penyangganya yaitu Bekasi, Depok, dan Kota Bogor, Jawa Barat, langit paginya diprakirakan berawan tebal, dan siang hingga malam diperkirakan akan turun hujan dengan intensitas ringan.

Lalu di Kota Tangerang, Banten diprediksi cuaca pagi ini juga berawan tebal, siang dan malam diprediksi hujan ringan.

Berikut informasi prakiraan cuaca Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG:

 Kota  Pagi  Siang   Malam 
 Jakarta Barat  Berawan Tebal  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Jakarta Pusat   Berawan Tebal  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Jakarta Selatan   Berawan Tebal  Berawan Tebal  Hujan Ringan
 Jakarta Timur   Berawan Tebal  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Jakarta Utara   Berawan Tebal  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Kepulauan Seribu   Berawan Tebal  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Bekasi   Berawan Tebal  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Depok   Berawan Tebal  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Kota Bogor   Berawan Tebal  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Tangerang  Berawan Tebal  Hujan Ringan  Hujan Ringan

Langkah Pemprov Jakarta Antisipasi Banjir

Jawa dan Bali Masuki Puncak Musim Hujan
Warga menggunakan payung saat hujan mengguyur kawasan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (5/1/2023). Warga diharapkan waspada serta mempersiapkan diri dengan perubahan cuaca yang akan terjadi selama satu pekan ke depan. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta mengambil langkah-langkah proaktif untuk mengantisipasi banjir. Hal ini dilakukan, mengingat Jakarta mulai dilanda musim hujan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta juga berkoordinasi intensif dengan sejumlah pihak terkait untuk memperkuat infrastruktur pengendalian banjir.

"Memperkuat infrastruktur pengendalian banjir dengan melakukan normalisasi sungai, pembangunan tanggul, dan pembangunan infrastruktur tambahan," kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kebencanaan BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan dalam keterangan tertulis, diterima Selasa 12 November 2024.

Yohan menyampaikan, pemeliharaan infrastruktur pengendalian banjir juga dioptimalkan. Semisal, kata dia dengan melakukan pengerukan sedimen.

Selain itu, kata dia, BPBD bekerja sama dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA) telah melakukan pemetaan wilayah titik banjir di Jakarta dan sekitarnya.

Dia berujar, hal tersebut sebagai langkah strategis untuk mengantisipasi dan menangani banjir yang kerap terjadi di musim hujan.

"Pemprov Jakarta juga telah menjalin komunikasi yang erat dengan daerah penyangga seperti Bogor dan Depok dalam upaya mitigasi banjir, khususnya terkait pengelolaan sungai Ciliwung," kata Yohan.

Musim Hujan Tiba, Ahli Ketahanan Kesehatan Ingatkan Pemerintah Antisipasi DBD

Demam Berdarah Dengue (DBD) disebut sebagai penyakit tropis yang paling serius ketika musim hujan tiba.

Menurut ahli Keamanan dan Ketahanan Kesehatan dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, kasus demam berdarah dapat meningkat dari tahun ke tahun. Ini karena adanya pemanasan global, curah hujan, dan kelembapan.

“Kasus demam berdarah ini akan cenderung semakin tahun semakin meningkat dan untuk diketahui yang paling rawan adalah anak-anak," kata Dicky kepada Liputan6.com melalui pesan suara dikutip Selasa 12 November 2024.

Dia menambahkan, meski angka kematian global akibat dengue terbilang kecil, yakni 1 persen. Namun, angkanya bisa meningkat di negara-negara tropis hingga 50 persen jika tidak ditangani.

"Angka kematian global di satu persen, kurang bahkan. Namun, dalam konteks beberapa negara tropis data menunjukkan ketika kasusnya sudah ditangani, angka kematiannya bisa sekitar 2 sampai 5 persen. Tapi kalau terlambat atau bahkan tidak ditangani, angka kematiannya bisa sampai 50 persen," ucap Dicky.

Dengue terbilang penyakit yang bisa sembuh sendiri tapi tanpa adanya akses pengobatan, sistem diagnosis, konsultasi, dan terapi pendukung maka penyakit ini bisa menjadi serius dan meningkatkan angka kematian.

Mengingat pentingnya penanganan dengue, terutama di Indonesia yang termasuk negara tropis, maka Dicky mendorong pemerintah untuk melakukan antisipasi.

Infografis Habis Hujan Deras Terbitlah Banjir Jakarta
Infografis Habis Hujan Deras Terbitlah Banjir Jakarta (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya