Cuaca Indonesia Hari Ini Kamis 19 Desember 2024: Langit Indonesia Mayoritas akan Berawan

Langit sebagian besar wilayah Indonesia pada Kamis pagi (19/12/2024) diprediksi cerah, cerah berawan, berawan, dan hujan ringan. Seperti itulah prakiraan cuaca Indonesia hari ini.

oleh Arviola Marchsyalina Syurgandari diperbarui 19 Des 2024, 07:30 WIB
Diterbitkan 19 Des 2024, 07:30 WIB
Januari-Februari 2015, Puncak Musim Hujan
Cuaca mendung terlihat dari ketinggian Tanah Abang, Jakarta. Foto diambil pada Minggu (4/1/2015). (Liputan6.com/Miftahul Hayat)

Liputan6.com, Jakarta - Langit sebagian besar wilayah Indonesia pada Kamis pagi (19/12/2024) diprediksi cerah, cerah berawan, berawan, dan hujan ringan. Seperti itulah prakiraan cuaca Indonesia hari ini.

Kemudian pada siang hari nanti, sebagian wilayah Indonesia diprakirakan BMKG bakal hujan ringan di antaranya Denpasar, Bengkulu, Bandung, Pontianak, Banjarmasin, Palangkaraya, Pangkal Pinang, Tanjung Pinang, Bandar Lampung, Kota Jayapura, Mamuju, Makassar, dan Medan.

Selanjutnya, malam hari nanti, cuaca Indonesia sebagian besar diprediksi berawan, cerah berawan, hujan sedang dan hujan ringan. 

Berikut informasi prakiraan cuaca Indonesia selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.id:

 Kota  Pagi  Siang  Malam
 Banda Aceh  Berawan   Berawan   Berawan
 Denpasar  Cerah  Hujan Ringan  Cerah Berawan
 Serang  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Bengkulu  Hujan Ringan  Hujan Ringan  Berawan
 Yogyakarta   Berawan  Berawan  Berawan
 Jakarta Pusat   Berawan  Berawan  Berawan 
 Gorontalo   Berawan  Berawan  Hujan Ringan 
 Jambi   Berawan   Cerah  Berawan
 Bandung   Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Semarang   Berawan   Berawan  Cerah
 Surabaya   Berawan  Berawan   Berawan 
 Pontianak   Berawan  Hujan Ringan  Hujan Ringan 
 Banjarmasin   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Palangkaraya  Cerah Berawan   Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Samarinda  Berawan  Berawan  Hujan Ringan
 Tarakan   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Pangkal Pinang  Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Tanjung Pinang   Berawan  Hujan Ringan  Berawan 
 Bandar Lampung  Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Ambon   Kabut  Cerah Berawan   Cerah 
 Ternate   Hujan Ringan  Berawan  Berawan
 Mataram   Kabut  Cerah Berawan  Hujan Ringan
 Kupang   Cerah Berawan  Hujan Petir  Hujan Ringan
Kota Jayapura  Cerah Berawan  Hujan Ringan  Cerah Berawan
 Manokwari   Berawan  Berawan  Cerah Berawan
 Pekanbaru   Cerah Berawan   Cerah Berawan  Cerah Berawan 
 Mamuju   Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Makassar   Berawan  Hujan Ringan  Hujan Sedang
 Kendari   Cerah Berawan  Cerah   Cerah Berawan
 Manado    Berawan  Berawan  Berawan
 Padang   Hujan Ringan   Berawan  Berawan
 Palembang  Berawan   Berawan  Hujan Ringan
 Medan   Cerah Berawan   Hujan Ringan  Hujan Ringan

Libur Nataru, BMKG Akan Terus Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Cegah Potensi Bencana Alam

Imbas tingginya curah hujan sejak dua hari terakhir, terpantau munculnya genangan air setinggi 10 cm di ruas Tol Sedyatmo arah Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), muka dari Km 26 dan arah Jakarta di Km 25+100 dan Km 31.
Imbas tingginya curah hujan sejak dua hari terakhir, terpantau munculnya genangan air setinggi 10 cm di ruas Tol Sedyatmo arah Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), muka dari Km 26 dan arah Jakarta di Km 25+100 dan Km 31.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengatakan, pihaknya Bersama BNPB, TNI, dan Polri akan terus melakukan modifikasi cuaca untuk mengantisipasi potensi terjadinya bencana alam selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

"Bersama dengan BNPB, TNI, dan Polri, kami akan melakukan modifikasi cuaca di beberapa titik yang dikhawatirkan dapat berdampak pada potensi bencana, seperti banjir dan longsor. Kami terus berkoordinasi untuk memastikan keselamatan masyarakat selama periode liburan," kata dia dalam keterangannya yang dikutip Selasa (17/12/2024).

Dwikorita pun memaparkan, fenomena dinamika atmosfer, seperti Madden-Julian Oscillation (MJO) dan potensi cold surge (gelombang udara dingin) yang bergerak dari daratan Asia (Siberia) menuju wilayah barat Indonesia, diproyeksikan akan aktif selama periode Nataru. Kedua fenomena ini, menurutnya, berpotensi meningkatkan intensitas dan volume curah hujan di berbagai wilayah Indonesia.

"Madden-Julian Oscillation dan potensi cold surge diperkirakan akan mempengaruhi cuaca di Indonesia selama Nataru. Kedua fenomena ini dapat meningkatkan curah hujan, meskipun dampaknya masih perlu terus dipantau," papar Dwikorita.

Dia juga mengingatkan, cuaca ekstrem diperkirakan akan berlanjut hingga 9 Januari 2024, dengan peningkatan eskalasi cuaca, terutama di wilayah-wilayah yang dilalui jalur mudik.

Mengingat potensi cuaca buruk tersebut, Dwikorita mengimbau masyarakat untuk selalu memantau informasi cuaca terkini melalui aplikasi Info BMKG yang telah terintegrasi dengan aplikasi jalur mudik.

"Saya mengingatkan masyarakat untuk selalu memantau perkembangan informasi cuaca melalui aplikasi Info BMKG. Aplikasi ini terintegrasi dengan aplikasi jalur mudik, sehingga masyarakat bisa merencanakan perjalanan dengan lebih aman dan nyaman," jelas dia.

BPBD Sebut Modifikasi Cuaca Efektif Kurangi Curah Hujan di Jakarta

Potensi Cuaca Ekstrem di Akhir Tahun, Pemprov DKI Kaji Penerapan WFH
Pengendara dan pejalan kaki menerjang hujan deras di kawasan Jalan Sudirman, Jakarta, Jumat (9/12/2022). Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebut pihaknya akan mengkaji penerapan bekerja dari rumah atau work from home (WFH), hal ini berkaitan dengan arahan dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi tentang potensi cuaca ekstrem pada penghujung 2022. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta tengah melakukan Operasi modifikasi cuaca (OMC) tahap kedua.

OMC dilakukan sebagai upaya mengurangi tingginya curah hujan yang mengguyur Jakarta.

Adapun tahap pertama OMC sudah digelar Pemprov Jakarta pada 7-9 Desember 2024. Upaya itu diklaim berhasil mengurangi hingga 67 persen curah hujan yang akan masuk ke wilayah Jakarta.

"Tahap pertama total kami melakukan tujuh sortie penerbangan penyemaian awan. Hasilnya cukup efektif, mengurangi hingga 67 persen curah hujan yang akan masuk ke wilayah Jakarta," kata Sekretaris Pelaksana BPBD Jakarta, Marulitua Sijabat dalam keterangannya, dikutip Senin (16/12/2024).

Marulitua mengatakan, tahap kedua OMC telah dimulai sejak Jumat, 13 Desember 2024 di Lapangan Terbang Budiarto sebagai posko operasi. OMC tahap dua bakal berakhir hari ini.

Dia menyatakan, penerapan OMC di Jakarta sepenuhnya disesuaikan dengan hasil pengamatan dan analisa dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

"Ini merupakan ikhtiar bersama mengamankan Jakarta dari bencana hidrometeorologi. Juga memberikan layanan rasa aman bagi masyarakat di Jakarta untuk beraktivitas," kata Marulitua.

Sebagai informasi, OMC digelar sebagai mitigasi adanya potensi curah hujan yang cukup tinggi di puncak musim penghujan, dari Desember 2024-Januari 2025. Awan dari arah luar yang akan masuk Jakarta menjadi indikator pelaksanaan OMC.

Infografis Tips Hadapi Cuaca Ekstrem agar Tetap Selamat. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Tips Hadapi Cuaca Ekstrem agar Tetap Selamat. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya