BPBD Sebut Modifikasi Cuaca Efektif Kurangi Curah Hujan di Jakarta

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta tengah melakukan Operasi modifikasi cuaca (OMC) tahap kedua. OMC dilakukan sebagai upaya mengurangi tingginya curah hujan yang mengguyur Jakarta.

oleh Winda Nelfira diperbarui 16 Des 2024, 18:30 WIB
Diterbitkan 16 Des 2024, 18:30 WIB
Potensi Cuaca Ekstrem di Akhir Tahun, Pemprov DKI Kaji Penerapan WFH
Pengendara dan pejalan kaki menerjang hujan deras di kawasan Jalan Sudirman, Jakarta, Jumat (9/12/2022). Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebut pihaknya akan mengkaji penerapan bekerja dari rumah atau work from home (WFH), hal ini berkaitan dengan arahan dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi tentang potensi cuaca ekstrem pada penghujung 2022. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta tengah melakukan Operasi modifikasi cuaca (OMC) tahap kedua.

OMC dilakukan sebagai upaya mengurangi tingginya curah hujan yang mengguyur Jakarta.

Adapun tahap pertama OMC sudah digelar Pemprov Jakarta pada 7-9 Desember 2024. Upaya itu diklaim berhasil mengurangi hingga 67 persen curah hujan yang akan masuk ke wilayah Jakarta.

"Tahap pertama total kami melakukan tujuh sortie penerbangan penyemaian awan. Hasilnya cukup efektif, mengurangi hingga 67 persen curah hujan yang akan masuk ke wilayah Jakarta," kata Sekretaris Pelaksana BPBD Jakarta, Marulitua Sijabat dalam keterangannya, dikutip Senin (16/12/2024).

Marulitua mengatakan, tahap kedua OMC telah dimulai sejak Jumat, 13 Desember 2024 di Lapangan Terbang Budiarto sebagai posko operasi. OMC tahap dua bakal berakhir hari ini.

Dia menyatakan, penerapan OMC di Jakarta sepenuhnya disesuaikan dengan hasil pengamatan dan analisa dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

"Ini merupakan ikhtiar bersama mengamankan Jakarta dari bencana hidrometeorologi. Juga memberikan layanan rasa aman bagi masyarakat di Jakarta untuk beraktivitas," kata Marulitua.

Sebagai informasi, OMC digelar sebagai mitigasi adanya potensi curah hujan yang cukup tinggi di puncak musim penghujan, dari Desember 2024-Januari 2025. Awan dari arah luar yang akan masuk Jakarta menjadi indikator pelaksanaan OMC.

BMKG Sebut Operasi Modifikasi Cuaca Berhasil Kurangi Intensitas Hujan di Jakarta

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) pada 7-8 Desember 2024 berbuah manis.

Adapun modifikasi cuaca ini bertujuan mengurangi potensi bencana hidrometeorologi di wilayah Jakarta ini, di mana hal itu terbukti mampu mengurangi intensitas hujan hingga 67% di beberapa wilayah, sehingga menurunkan risiko banjir dan genangan.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan, upaya ini dilakukan dengan melakukan penyemaian awan selama dua hari berturut-turut. Sebanyak lima sorti penerbangan dilakukan menggunakan empat ton bahan semai untuk mengendalikan distribusi hujan di wilayah Jakarta.

"Operasi ini bertujuan untuk mengurangi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, yang sering melanda Jakarta akibat intensitas hujan yang tinggi. Hasilnya, kami berhasil menurunkan curah hujan di sejumlah wilayah dengan intensitas pengurangan mencapai 13% hingga 67% pada tanggal 7 dan 8 Desember, berdasarkan data satelit Global Satellite Mapping of Precipitation (GSMaP)," ujar Dwikorita dalam keterangannya seperti dikutip Minggu, (15/12/2024).

Dia menuturkan, OMC menjadi salah satu langkah strategis BMKG untuk mendukung upaya mitigasi bencana di musim penghujan, terutama untuk mengurangi potensi terjadinya bencana hidrometeorologi.

Modifikasi cuaca yang dilakukan di awal bulan Desember dinilai masih cukup efektif dalam membantu mengendalikan intensitas hujan di daerah-daerah rawan, khususnya di perkotaan padat seperti Jakarta.

Namun saat menjelang puncak musim hujan yang diprediksi bersamaan dengan terjadinya beberapa fenomena dinamika atmosfer, kemampuan modifikasi cuaca masih relatif terbatas.

"Meskipun masih ada keterbatasan dengan mempertimbangkan kuatnya intensitas hujan akibat beberapa fenomena labilitas atmosfer yang terjadi bersamaan, kami akan terus melakukan upaya ini selama musim penghujan berlangsung, terutama di wilayah-wilayah yang memiliki risiko tinggi terhadap bencana hidrometeorologi, untuk mengurangi intensitas hujan guna melindungi masyarakat dari dampak buruk cuaca ekstrem," tambah Dwikorita.

Mengurangi Hujan 

Sementara itu, Deputi Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto, memaparkan, merujuk pada data satelit, pada 7 Desember 2024, operasi ini berhasil mengurangi curah hujan di sisi timur Jakarta.

Sementara itu, curah hujan di sisi tengah dan barat Jakarta meningkat. Namun pada 8 Desember, pengurangan hujan terjadi hampir di seluruh wilayah Jakarta.

Menurutnya, hal tersebut menunjukkan keberhasilan teknik modifikasi cuaca dalam mendistribusikan hujan ke lokasi yang lebih aman dan mengurangi tekanan pada daerah-daerah rawan banjir, khususnya di Wilayah Jakarta

"Melalui teknologi modifikasi cuaca ini, kami dapat mengarahkan hujan agar tidak menumpuk di satu lokasi. Sebagai contoh, pada 8 Desember, hampir seluruh wilayah Jakarta mengalami pengurangan curah hujan, sehingga risiko genangan berkurang secara signifikan," jelas Seto.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya