Liputan6.com, Jakarta Ketua Departemen Hubungan Internasioal Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Lina Alexandra mengatakan, belum ada inisiatif baru pemerintah Indonesia untuk mengatasi krisis di Palestina.
Hal Ini disampaikan merespons pernyataan tahunan Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono dan jelang 100 hari Diplomasi Prabowo dalam sebuah diskusi, di Jakarta, Senin (13/1/2025).
Advertisement
"Apakah ada proposal baru atau ide baru yang berusaha diluncurkan oleh Menlu? Sayangnya belum ada. Yang saya ingat melihat dikatatakan Indonesia mendukung solusi dua negara, two state solution," kata Lina.
Advertisement
"Tetapi dari segi proposal, saya rasa tidak ada inisiatif baru," sambungnya.
Menurut Lina, jika melihat rekam jejak Indonesia mengatasi krisis Palestina tidaklah buruk, di mana Indonesia pernah punya inisiasi bertemu dengan negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).
"Melihat ulang rekam jejak Indonesia, apa-apa yang pernah kit alukan untuk mendorong solusi terhadap krisis di Palestina ini," jelas dia.
Lina menuturkan, Indonesia memiliki banyak diplomat ulung yang sangat berpengalaman dan bisa mengetahui apa sebenarnya titik masalah krisis di Palestina. Namun, ketika krisis masih terjadi sekarang, tidak ada upaya atau pembahasan serius dari Indonesia.
"Tetapi ini kemudian ketika terjadi letupan lagi dan krisis yang terjadi sekarang, kaya tidak melihat adanya diskusi diskusi itu yang dilakukan dan merujuk kepada apa apa yang pernah dilakukan Indonesia sebelumnya," ujarnya.
Lina melanjutkan, mestinya ada kajian dari para diplomat terkait ide yang didorong untuk membantu mengatasi krisis di Palestina.
"Karena saya tahu ada sebetulnya di dalam yang sudah dilakukan oleh para diplomat-diplomat senior di Indonesia, itu catatannya ke mana, dan itu harus dibahas lagi, mana yang harus kita dorong kembali, mana yang harus kita revisi dan sebagainya,"Â kata dia.
Menlu Sugiono Tegaskan Komitmen Indonesia Bela Palestina
Sebagai negara yang merdeka dan berdaulat, Indonesia menegaskan komitmennya dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina. Sikap ini sejalan dengan tanggung jawab konstitusional Indonesia untuk menciptakan perdamaian dunia.
Menteri Luar Negeri RI (Menlu) Sugiono menyampaikan bahwa kekejaman yang telah berlangsung selama 460 hari di Palestina menjadi perhatian serius Indonesia. Konflik tersebut telah menyebabkan puluhan ribu warga Palestina tewas, jutaan lainnya terpaksa mengungsi.
 "Angka-angka ini bukan sekadar statistik. Setiap angka merepresentasikan nyawa manusia," tegas dia dalam pidatonya di acara Pernyataan Pers Menteri Luar Negeri (PPTM) 2025 di Jakarta, Jumat (10/1/2025).Â
Indonesia secara konsisten memberikan bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina dan mendukung Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA). Di sisi lain, Indonesia juga mendesak agar hukum internasional ditegakkan tanpa adanya standar ganda.
"Indonesia menyambut baik fatwa hukum internasional dan mendesak agar Israel bertanggung jawab di hadapan hukum internasional atas tindakannya," tambah Menlu Sugiono pada pidato PPTM.
Indonesia, kata Menlu Sugiono, meyakini bahwa implementasi solusi dua negara sesuai dengan parameter internasional adalah jalan terbaik menuju perdamaian yang abadi. Gencatan senjata serta pengakuan atas kemerdekaan negara Palestina menjadi poin penting yang harus dicapai.
"Negara Palestina yang merdeka adalah kunci bagi perdamaian yang berkelanjutan," tutur Menlu Sugiono.
Advertisement
Siap Kirim Pasukan Penjaga Perdamaian
Sebagai bentuk komitmen konkret, Indonesia menyatakan kesiapannya untuk mengirim pasukan penjaga perdamaian PBB (UN Peace Keepers) jika keputusan ini diambil oleh Dewan Keamanan PBB.
Langkah ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya mendukung Palestina secara verbal, tetapi juga siap mengambil tindakan nyata untuk menciptakan stabilitas dan perdamaian di kawasan tersebut.
Indonesia menegaskan bahwa dukungannya untuk Palestina adalah bagian dari diplomasi aktif dan prinsip perjuangan hak asasi manusia. Langkah ini juga mencerminkan posisi Indonesia yang konsisten dalam memperjuangkan keadilan global dan perdamaian dunia.
Â
Â
Reporter: Genantan Saputra/Merdeka.com