Cerita Tumpukan Alquran Tetap Utuh Meski Kebakaran Melalap Habis Permukiman di Kemayoran

Kebakaran di Jalan Kemayoran dengan cepat meluas, melahap bangunan-bangunan di sekitar. Namun, yang mengejutkan lemari yang ada di dalam Musala yang tetap utuh.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 21 Jan 2025, 20:51 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2025, 20:51 WIB
Lemari berisi tumpukan Alquran tetap utuh meski ap membakar habis permukiman di Gempol, Kemayoran. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)
Lemari berisi tumpukan Alquran tetap utuh meski ap membakar habis permukiman di Gempol, Kemayoran. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Insiden kebakaran di Jalan Kemayoran Gempol, Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, menyisakan kejadian unik. Di tengah kobaran api yang melumat sejumlah bangunan, sebuah lemari di Musala Al Hasanah tetap utuh, tanpa tersentuh oleh si jago merah. Di dalam lemari itu, terdapat sejumlah kitab Aqur'an tersusun rapi.

Sudarmadji (47), pengurus musala selama tiga periode, menjadi saksi mata peristiwa tersebut. Insiden kebakaran terjadi di tengah malam. Sudarmadji yang sedang berada di rumah mendengar keributan dari luar. Pikirnya, orang berkelahi. Ternyata, api sudah berkobar.

"Saya sudah mau tidur, tiba-tiba ada suara ramai. Saya kira anak-anak muda berantem ternyata kebakaran,” ujar dia Sudarmadji saat ditemui di lokasi, Selasa (21/1/2025).

Kebakaran dengan cepat meluas, melahap bangunan-bangunan di sekitar. Namun, yang mengejutkan lemari yang ada di dalam Musala yang tetap utuh. Menurutnya, Tuhan menunjukkan kuasanya. Mengingat lokasi musala sangat berdekatan dengan sumber api. 

"Ini kuasa Allah SWT. Letak musala dekat sekali dengan titik api, persis di depan yang sekarang digaris polisi," kata dia.

“Alquran dipakai jamaah untuk tadarus. Mungkin karena itu, Allah melindungi lemari itu,” timpalnya lagi.

Musala Al Hasanah dibangun pada tahun 1983 menggunakan dana hasil swadaya masyarakat. Dengan gotong royong dan bantuan berbagai pihak, musala ini kini menjadi tempat ibadah yang lebih layak dan nyaman.

"Dulu bangunnya sekitar tahun 1983. Awalnya, biayanya hampir Rp100 juta," kata dia. Awalnya itu triplek-nya pendek. Kita naikkan satu meter hingga satu setengah meter. Semuanya diganti, dicat ulang, dan dibuat lebih kokoh. Alhamdulillah, ada bantuan juga waktu itu," kata dia.

Bangunan itu terus dirawat dengan sejumlah renovasi. Terakhir, kali renovasi menggunakan kucuran dana dari Angkasa Pura. Terlihat, Musala kini memiliki dua lantai dilengkapi pendingin udara (AC). Dua unit dipasang di lantai atas, sementara empat lainnya ada di lantai bawah.

"Terakhir saya mengajukan proposal ke Angkasa Pura. Alhamdulillah disetujui, dan langsung direnovasi," ujar dia.

Pusat Kegiatan Keagamaan

Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming Raka meninjau pengungsian korban kebakaran di kawasan Gempol, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (21/01/2025).
Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming Raka meninjau pengungsian korban kebakaran di kawasan Gempol, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (21/01/2025).... Selengkapnya

Sudarmaji mengatakan, Musala ini menjadi pusat kegiatan keagamaan warga sekitar. Selain salat berjamaah, setiap Maghrib dan Isya, tempat ini rutin dipenuhi jamaah untuk tadarus Al-Qur'an.

"Alhamdulillah, setiap Maghrib dan Isya jamaah selalu penuh. Pengajian juga rutin tiga kali seminggu,” ujar Sudarmadji. 

Kini, sebagian Musala telah ludes terlalap api. Sudarmaji menaruh uluran tangan dari para dermawan agar mau merenovasi kembali. Karena Musala sangat bermanfaat untuk warga sekitar. 

"Berharap ada bantuan renovasi lagi. Karena banyak kegiatan yang bisa dilakukan di musala ini, resepsi pernikahan terus kemarin pas pemilihan juga pakai halaman musala ini," tandas dia.

Perlu Penanganan Khusus

Pasca-Kebakaran Kebon Kosong Kemayoran, Ratusan Rumah Hangus dan Ribuan Warga Terpaksa Mengungsi
Lebih dari 200 rumah warga di Jalan Kebon Kosong, RW 05, Kemayoran, Jakarta Pusat, terbakar pada Selasa (10/12/2024) siang. (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya

Pj Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi mengaku prihatin dengan kasus kebakaran berulang yang terjadi di kawasan kemayoran, Jakarta Pusat tersebut.

Teguh menilai, perlu ada penanganan khusus yang dilakukan dari berbagai pihak, mulai dari Pusat Pengelola Kawasan (PPK) Kemayoran hingga pemerintah pusat, yakni Kementerian Sekretariat Negara.

"Kita harus bersama-sama dengan stakeholder yang lain, termasuk juga adalah yang pemilik tanah di situ, ya ini pihak PPK Kemayoran. Nah kemudian juga, kita bicarakan juga dengan Kementerian Sekretariat Negara, kita bicarakan juga dengan kementerian yang terkait," kata Teguh dalam acara Jakarta Update di Balai Kota Jakarta, Selasa (21/1/2025).

Diketahui, sebanyak 11 RT dan 543 bangunan terdampak akibat kebakaran yang terjadi pada Selasa, 21 Januari 2025 pukul 00:35 WIB. Dari bangunan yang terdampak, 607 KK dengan 1.797 jiwa mengungsi di Polres Metro Jakarta Pusat, Mushola Al-Hasanah dan Masjid Baiturrahman.

Infografis Tragedi Kebakaran Lapas Tangerang. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Tragedi Kebakaran Lapas Tangerang. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya