Banjir Jakarta, Pramono Anung Bakal Aktifkan Kampung Siaga Bencana

Gubernur Jakarta Pramono Anung bergerak cepat dalam menangani warganya yang terdampak banjir. Selain bantuan logistik dan evakuasi, kampung siaga juga menjadi opsi yang dilakukan.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro Diperbarui 04 Mar 2025, 19:30 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2025, 19:30 WIB
Gubernur Jakarta Pramono Anung saat meninjau Pintu Air Manggarai di Jakarta Selatan.
Gubernur Jakarta Pramono Anung saat meninjau Pintu Air Manggarai di Jakarta Selatan, Selasa (4/3/2025). (Foto: Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro).... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Jakarta Pramono Anung bergerak cepat dalam menangani warganya yang terdampak banjir. Selain bantuan logistik dan evakuasi, kampung siaga juga menjadi opsi yang dilakukan.

“Kami sudah memutuskan untuk kampung siaga bencana diaktifkan, kampung siaga bencana ini kerja sama antara pemerintah, masyarakat dan swasta untuk membantu mereka yang terdampak (banjir), apalagi di bulan puasa nanti sahur-buka puasa jangan sampai terganggu,” kata dia usai meninjau Pintu Air Manggarai di Jakarta Selatan, Selasa (4/3/2025).

Pramono mengaku mendapat laporan soal keluhan warganya di lapangan karena kebutuhan untuk puasa sepergi sahur dan sebagainya menjadi masalah bagi umat Islam yang menjalankan ibadah di bulan ramadan.

Namun dia memastikan, sudah meminta dinas sosial Jakarta untuk menangani dengan segera mengoperasikan dapur umum.

“Agar tertangani secara baik jadi dapur umum juga saya sudah minta diaktifkan di lapangan,” jelas Pramono.

Politikus PDIP ini juga memastikan, banjir Jakarta yang dihadapi di awal masa kepemimpinannya akan dijadikan pelajaran agar penanganan banjir tidak hanya bersifat jangka pendek namun juga ke depan ada solusi konkrit dengan sejumlah tindakan nyata.

“Saya juga meminta untuk pemerintah Jakarta tidak lagi hanya sekedar menangani yang bersifat jangka pendek, tetapi jangka menengah dan jangka panjang seperti pengerukan, sodetan dilanjutkan kembali, sumur resapan tidak lagi dibuat di jalan tetapi di saluran saluran air jadi hal-hal yang baik kita lakukan, kita lanjutkan,” Pramono menandasi.

Promosi 1

Perintahkan Aktivasi Semua Pompa Air sampai Operasi Modifikasi Cuaca

Gubernur Jakarta Pramono Anung meninjau segara langsung kondisi pintu air Manggarai di Jakarta Selatan. Menurut dia, ketinggian air saat ini sudah mencapai 850 cm atau dikatakan siaga 2.

“Hari ini kami secara khusus mengadakan rapat yang agak mendadak secara khusus karena memang seperti kita ketahui bersama dan tadi teman-teman media juga lihat sendiri secara langsung bahwa tinggi permukaan air di Manggarai ini sudah 850 kalau tinggi permukaan air di Manggarai sudah 850 artinya Jakarta sekarang sudah siaga dua,” kata Pramono, Jakarta, Selasa (4/3/2025).

Politikus PDIP ini mengaku sudah melakukan rapat khusus dengan sejumlah wali kota yang wilayahnya terdampak, seperti Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan. Selain itu, ada juga Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Kepala Dinas Sosial termasuk tim dari BPBD Jakarta.

“Saya meminta pintu air untuk mulai dibuka supaya beban tidak lebih banyak ke timur, terutama di Ciliwung karena di Ciliwung saat ini masyarakat menghadapi beban yang sangat tinggi pak wali kota setempat juga menyampaikan seperti itu dan memang saya sudah meminta beberapa pintu air dibuka,” minta Pramono.

Selain untuk membuka pintu air, dia juga meminta seluruh pompa air yang mendorong air ke laut untuk diaktifkan seluruhnya. Diketahui saat ini baru 200 dari 500 pompa yang aktif bekerja.

“Pompa itu total 500 saya minta semua diaktifkan supaya air yang ada bisa dibuang ke laut,” minta dia.

Minta Modifikasi Cuaca

Terakhir, Pramono juga meminta operasi modifikasi cuaca yang dilakukan oleh BPBD Jakarta untuk dilakukan. Sebab menurut dia, banjir yang melanda sejumlah wilayah di Jakarta saat ini bukan diakibatkan curah hujan Jakarta yang tinggi melainkan air kiriman dari Bogor.

“Saya juga meminta modifikasi cuaca dilakukan didorong untuk ke laut dan tadi sudah dilaporkan oleh BPBD bahwa akan dilakukan segera untuk modifikasi cuaca, karena memang banjir yang terjadi di Jakarta sekarang ini boleh dikatakan mayoritas hampir 90% lebih adalah kiriman karena curah hujan di Jakarta sendiri cukup rendah,” sebut Pramono.

Meski begitu, Pramono menegaskan tidak akan menyalahkan siapa pun. Dia justru mengajak semua pihak duduk bersama mencari solusi terbaik untuk urusan banjir.

“Kami tidak mau menyalahkan siapa pun ini menjadi tanggung jawab pemerintah Jakarta untuk mengatasi itu. Saya akan membuka diri untuk duduk bersama gubernur bupati walikota yang selama ini berdampak dalam waktu dekat karena penyelesaian ini tidak bisa parsial hanya Jakarta bahkan saya mendapatkan laporan yang mendapat dampak besar itu di Bekasi dan saya sudah komunikasi,” Pramono menandasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya