5 Tradisi Lebaran di Indonesia yang Terjaga dan Dilanjutkan Hingga Saat Ini

Mudik, silaturahmi, makan ketupat, THR, dan baju baru: 5 tradisi Lebaran di Indonesia yang tetap meriah dan mempererat tali persaudaraan.

oleh Tim News Diperbarui 04 Mar 2025, 20:33 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2025, 20:33 WIB
Halal Bihalal Pemprov DKI Jakarta
Pegawai Pemprov DKI mengantre saat halal bihalal di Balai Kota DKI, Jakarta. (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Lebaran atau Idul Fitri, hari kemenangan setelah sebulan berpuasa, dirayakan dengan meriah oleh seluruh umat Muslim di Indonesia. Perayaan ini tak hanya tentang ibadah, tetapi juga dipenuhi dengan berbagai tradisi unik yang telah diwariskan turun-temurun. Tradisi-tradisi ini menjadi perekat kebersamaan dan pengikat identitas budaya bangsa Indonesia yang beragam.

Lima tradisi utama yang umum dirayakan di seluruh Indonesia antara lain mudik, silaturahmi dan halal bi halal, makan ketupat, memberikan THR (Tunjangan Hari Raya), dan mengenakan baju baru. Tradisi-tradisi ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Lebaran dan mencerminkan nilai-nilai luhur masyarakat Indonesia, seperti kekeluargaan, kebersamaan, dan berbagi.

Namun, perayaan Lebaran di Indonesia jauh lebih kaya dan beragam dari lima tradisi tersebut. Setiap daerah memiliki tradisi uniknya sendiri, menciptakan mozaik budaya yang indah dan memperlihatkan kekayaan budaya Indonesia. Meskipun modernisasi terus berkembang, tradisi-tradisi ini tetap lestari dan bahkan semakin kuat, sebagai penanda identitas bangsa dan pemersatu masyarakat.

Promosi 1

Mudik: Pulang Kampung untuk Berkumpul Bersama Keluarga

Gelombang Arus Balik via Kereta Api Masih Tinggi
Penumpang turun dari kereta api jarak jauh setibanya di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin (9/5/2022). PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengungkapkan gelombang arus balik pemudik pada H+7 Lebaran 2022 terpantau masih tinggi. Tercatat sebanyak 40.800 penumpang tiba pada hari Senin ini dikarenakan penundaan waktu sekolah dan pelaksanaan Work From (WFH). (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)... Selengkapnya

Tradisi mudik, atau pulang kampung, merupakan inti perayaan Lebaran bagi banyak orang Indonesia. Momen ini menjadi ajang reuni keluarga besar yang sangat dinantikan sepanjang tahun. Perjalanan panjang dan bahkan melelahkan tak menyurutkan semangat untuk berkumpul dengan orang-orang terkasih. Mudik menciptakan ikatan emosional yang kuat dan mempererat tali silaturahmi antar anggota keluarga.

Bagi perantau, mudik adalah kesempatan untuk kembali ke kampung halaman, bertemu sanak saudara, dan berbagi cerita selama setahun terakhir. Rumah-rumah di kampung halaman dipenuhi dengan tawa, canda, dan kebersamaan yang hangat. Mudik juga menjadi momen untuk mengenang masa lalu dan memperkuat ikatan keluarga.

"Mudik itu bukan sekadar perjalanan, tapi sebuah ikatan batin yang tak terputus," ungkap seorang perantau yang setiap tahun selalu mudik ke kampung halamannya.

Silaturahmi dan Halal Bi Halal: Mempererat Tali Persaudaraan

perbedaan silaturahmi dan silaturahim
Ilustrasi silaturahmi dan silaturahim ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Setelah shalat Idul Fitri, tradisi silaturahmi dan halal bi halal menjadi kegiatan utama. Masyarakat saling mengunjungi sanak saudara, teman, dan tetangga untuk mempererat tali persaudaraan dan saling memaafkan. Acara ini seringkali diiringi dengan hidangan khas Lebaran yang menambah kemeriahan suasana.

Halal bi halal memiliki makna yang sangat dalam, yaitu saling meminta maaf atas kesalahan yang telah diperbuat selama setahun terakhir. Ini menjadi momen untuk membersihkan hati dan memulai lembaran baru dengan hubungan yang lebih baik. Tradisi ini mencerminkan nilai-nilai keislaman yang menekankan pentingnya saling memaafkan dan mempererat ukhuwah islamiyah.

"Halal bi halal bukan sekadar acara makan-makan, tapi momen untuk membersihkan hati dan mempererat hubungan," ujar seorang tokoh masyarakat.

Makan Ketupat: Sajian Wajib yang Penuh Makna

Jelang Lebaran, Pedagang Kulit Ketupat Laris Manis
Penampakan kulit ketupat yang siap untuk dijual di Pasar Kemiri Muka, Depok, Jawa Barat, Selasa (12/6). Pedagang membanderol satu ikat kulit ketupat isi 10 dengan harga Rp 10 ribu. (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya

Ketupat, nasi yang dimasak dalam anyaman daun kelapa muda, menjadi makanan wajib Lebaran. Rasanya yang gurih dan aroma daun kelapa muda yang khas menambah cita rasa tersendiri. Ketupat biasanya disajikan bersama berbagai hidangan lain seperti opor ayam, rendang, sayur lodeh, dan berbagai macam kue Lebaran.

Tradisi makan ketupat memiliki sejarah yang panjang dan penuh makna. Di beberapa daerah, ketupat melambangkan kesucian dan kesempurnaan. Proses pembuatan ketupat yang cukup rumit juga mencerminkan kesabaran dan ketekunan.

"Makan ketupat bersama keluarga adalah momen yang selalu saya nantikan setiap Lebaran," tutur seorang ibu rumah tangga.

Memberikan THR: Berbagi Rezeki dan Kebahagiaan

Ilustrasi uang rupiah, THR
Ilustrasi uang rupiah, THR. (Gambar oleh Eko Anug dari Pixabay)... Selengkapnya

Memberikan THR (Tunjangan Hari Raya) kepada anak-anak, kerabat, dan karyawan merupakan tradisi yang sudah melekat dalam perayaan Lebaran. THR melambangkan berbagi rezeki dan kebahagiaan dengan sesama. Ini merupakan wujud syukur atas limpahan rezeki yang diterima selama setahun terakhir.

Bagi anak-anak, THR menjadi momen yang sangat dinantikan. Mereka akan menggunakan uang tersebut untuk membeli berbagai macam mainan atau jajanan kesukaan mereka. Bagi karyawan, THR merupakan bentuk apresiasi dari perusahaan atas kinerja mereka selama setahun.

"Memberikan THR adalah bentuk syukur dan berbagi kebahagiaan dengan sesama," ungkap seorang pengusaha.

Mengenakan Baju Baru: Simbol Semangat Baru

Memakai baju baru saat Lebaran melambangkan semangat baru dan kesucian setelah menjalani ibadah puasa Ramadhan. Banyak keluarga memilih pakaian baru dengan warna-warna cerah dan motif yang meriah. Ini menjadi momen untuk tampil lebih segar dan bersemangat dalam menyambut hari kemenangan.

Tradisi ini juga mencerminkan nilai-nilai estetika dan keindahan dalam budaya Indonesia. Berbagai macam model dan corak pakaian Lebaran menunjukkan kekayaan budaya dan keragaman selera masyarakat Indonesia.

"Memakai baju baru saat Lebaran membuat saya merasa lebih semangat dan bahagia," kata seorang anak muda.

Tradisi Lebaran di Indonesia sangat beragam dan kaya, memperlihatkan keindahan dan kekayaan budaya bangsa. Kelima tradisi di atas hanyalah sebagian kecil dari tradisi Lebaran yang ada di Indonesia. Setiap daerah memiliki keunikan dan kekhasannya sendiri dalam merayakan hari kemenangan ini.

Infografis Tradisi Mudik di Indonesia
Infografis Tradisi Mudik di Indonesia (Liputan6.com/Trieyasni)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya