Liputan6.com, Jakarta - Cuaca pagi Jakarta pada hari ini, Sabtu (8/3/2025), diprakirakan seluruh langitnya akan cerah. Kecuali di daerah Kepulauan Seribu akan cerah berawan. Demikian prediksi cuaca hari ini.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, cuaca Jakarta pada siang hari seluruhnya diprakirakan hujan berintensitas ringan. Kecuali di Kepulauan Seribu akan cerah. Dan pada malam hari nanti, seluruh wilayah Jakarta diprakirakan akan berawan kecuali di Kepulauan Seribu akan cerah berawan.
Baca Juga
Selain itu, untuk wilayah penyangga Kota Jakarta, yaitu Bekasi, Depok, dan Kota Bogor, Jawa Barat, pagi cerah berawan, berawan, dan cerah. Lalu siang hingga malam diprediksi hujan berintensitas ringan, hujan petir, dan berawan.
Advertisement
Kemudian, di wilayah Kota Tangerang, Banten, diprediksi berawan di pagi dan malam hari berawan, lalu siang akan hujan dengan intensitas ringan.
Berikut informasi prakiraan cuaca Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:
Kota | Pagi | Siang | Malam |
Jakarta Barat | Cerah | Hujan Ringan | Berawan |
Jakarta Pusat | Cerah | Hujan Ringan | Berawan |
Jakarta Selatan | Cerah | Hujan Ringan | Berawan |
Jakarta Timur | Cerah | Hujan Ringan | Berawan |
Jakarta Utara | Cerah | Hujan Ringan | Berawan |
Kepulauan Seribu | Cerah Berawan | Cerah | Cerah Berawan |
Bekasi | Cerah Berawan | Hujan Ringan | Berawan |
Depok | Berawan | Hujan Ringan | Berawan |
Kota Bogor | Cerah | Hujan Petir | Hujan Ringan |
Tangerang | Berawan | Hujan Ringan | Berawan |
Banjir Jabodetabek, Ma'ruf Amin Singgung soal Ego Sektoral Pembangunan Antarwilayah
Wakil Presiden ke-13 Ma'ruf Amin bersuara soal musibah banjir yang melanda Jabodetabek. Menurut dia, musibah tersebut sudah ada pemetaan sejak tahun 70an ketika dirinya masih menjabat sebagai legislator di DPRD Jakarta.
Ma'ruf bercerita, kala itu dia menyampaikan agar terjadi rencana bersama atau joint planning antara Jakarta dan daerah satelitnya Jawa Barat saat hendak membangung infrastruktur. Tujuannya, menghindari dampak buruk pembangunan.
"Saya itu sebenarnya masalah ini sudah dipahami antara tahun 70-78, ketika itu saya jadi anggota DPRD DKI. Saya anggota DPRD DKI. Saya jadi ketua fraksi walaupun umur saya belum 30 sudah jadi ketua fraksi. Saya DPRD DKI itu umur 26-27, saya anggota termuda dulu. Saya membicarakan tentang joint planning antara Jakarta dan Jawa Barat supaya pembangunannya itu dalam satu perencanaan, sehingga tidak terjadi dampak buruknya. Jadi pembangunannya itu sudah diatur," kata Ma'ruf saat berbincang dengan awak media di acara buka puasa bersama di Ciputat, Tangerang Selatan, Kamis (6/3/2025) malam.
Namun, menurutnya, usulan disampaikan tidak diindahkan. Pada momen tersebut, antarwilayah disebut masih punya ego sektoral yang tinggi. Alhasil, keinginannya untuk satu perencanaan pembangunan Jakarta dan Jawa Barat tidak jadi.
"Tapi waktu itu masih ego sektoral, ego daerah, Jawa Barat tidak mau. Katanya, anda urus saja urusan daerah, kita Jawa Barat urusan kita saja, kalau anda (Jakarta) masih perlu daerah ya diperluas ke laut saja sana," kenang Ma'ruf kala itu.
Ma'ruf pun menyayangkan dan akhirnya pembangunan yang dia harapkan tidak terencana. Kemudian dengan sadar potensi bahaya, tetap saja dibangunlah wilayah-wilayah di Jawa Barat seperti yang terjadi saat ini.
"Itu akhirnya sekarang terjadi dampaknya, Jakarta kena Jawa Barat kena, juga Bekasi, Tangerang, Bogor, bahkan Cisarua sendiri kena," sesal Ma'ruf.
Ma'ruf tidak ingin apa yang sudah berlalu disesali. Namun bagaimana ke depan semua pihak dapat berbenah menjadi lebih baik untuk mengambil sikap antisipasi.
"Kamu harus mengambil sikap antisipasi sebab ego sektoral baru kita sadari. Jadi makanya ini akibat daripada persiapan kita di dalam menghadapi dari segi pemahaman, pengetahuannya sudah ada tapi dari segi kesamaan pandangan belum ada kekompakan semata untuk seluruh rakyat Indonesia," Ma'ruf menandasi.
Advertisement
Kemensos Salurkan Bantuan bagi Korban Longsor dan Banjir Bandang di Sukabumi
Kementerian Sosial (Kemensos) RI menyalurkan bantuan bagi korban bencana tanah longsor dan banjir bandang di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Bantuan disalurkan melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sentra Phalamartha.
Bantuan yang telah didistribusikan berupa 1 unit tenda serbaguna keluarga, 20 lembar tenda gulung, 39 lembar selimut, 52 lembar kasur, serta 2 unit velbed guna mendukung kenyamanan para korban terdampak. Selain itu, Kemensos juga menyalurkan 52 paket sandang bayi, 50 paket sandang anak, serta 48 paket Kidware.
Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), mengatakan Kemensos memastikan kebutuhan korban bencana akan terpenuhi. “Kami telah mengirimkan bantuan logistik dan kebutuhan darurat bagi terdampak bencana di Sukabumi. Bantuan dikirim dari Gudang Sentra Palamarta Sukabumi sehingga bantuan cepat tersalurkan kepada warga terdampak bencana,” kata Gus Ipul, Jumat (7/3/2025).
Selain bantuan logistik, Kemensos juga mengerahkan personel Tagana Kabupaten Sukabumi dan Tagana Kabupaten Pangandaran untuk melakukan asesmen dan evakuasi warga serta mendistribusikan logistik. Dalam penanganan bencana ini, Kemensos juga bekerja sama dengan Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, Basarnas, TNI-Polri, serta instansi terkait lainnya guna memastikan penanggulangan bencana optimal.
Adapun 405 warga terpaksa mengungsi ke tiga lokasi, yakni Kampung Badak Putih di Desa Pelabuhan Ratu, Kecamatan Pelabuhan Ratu; Kampung Cijangkar di Desa Kerta Jaya, Kecamatan Simpenan; dan Kantor Desa Bojong, Kecamatan Cikembar.
