Mengenal Morag Axis, Bagian dari Rencana Israel untuk Mengusir Warga Palestina dari Gaza

Rencana mengusir warga Palestina di Jalur Gaza melibatkan pembagian wilayah kantong itu.

oleh Khairisa Ferida Diperbarui 08 Apr 2025, 10:07 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2025, 10:07 WIB
Warga Gaza Balik ke Pengungsian
Israel kembali meluncurkan serangan ke Jalur Gaza pada Selasa (18/3) dini hari setelah gencatan senjata fase pertama berakhir. (Bashar TALEB/AFP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Tel Aviv - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Rabu (2/4/2025), mengumumkan bahwa Israel telah merebut sebuah wilayah yang dia sebut sebagai "Morag Axis" di bagian selatan Jalur Gaza. Wilayah ini sebagian besar terdiri dari lahan pertanian yang terletak antara Khan Younis dan Rafah, membentang dari timur ke barat di sepanjang Jalur Gaza.

Wilayah tersebut mencakup bagian dari apa yang sebelumnya ditetapkan oleh militer Israel sebagai "zona kemanusiaan", area yang ditetapkan oleh Israel sebagai tempat yang aman bagi warga Palestina.

Sebelum pengumuman Netanyahu, wilayah ini tidak dikenal sebagai sebuah "sumbu" atau "koridor". Adapun nama "Morag" yang disebut Netanyahu mengacu pada sebuah permukiman ilegal yang didirikan oleh Israel di wilayah tersebut antara tahun 1972 hingga 2005. Demikian seperti dikutip dari Middle East Eye.

Hingga saat ini, masih belum jelas apa yang dimaksud Netanyahu dengan istilah "menguasai" Morag Axis.

Sejak Israel melanjutkan serangan ke Jalur Gaza bulan lalu, pasukan darat dan udara Israel telah menggempur Rafah, kota yang terletak di ujung selatan Jalur Gaza. Mereka telah membunuh lebih dari 1.000 warga Palestina dalam serangan-serangan itu, dengan lebih dari 50.400 orang Palestina tewas sejak perang terbaru pecah pada 7 Oktober 2023.

Pasukan Israel juga telah menyerbu banyak kawasan permukiman yang sebelumnya padat penduduk di kota itu dan membunuh warga sipil secara acak, termasuk mengeksekusi tenaga medis, serta memaksa puluhan ribu orang mengungsi dengan berjalan kaki. Militer Israel mengaku tujuannya adalah untuk "mengepung" Rafah.

Menurut laporan dari saluran TV Israel, Channel 12, pemisahan antara Khan Younis dan Rafah merupakan bagian dari rencana militer untuk melaksanakan usulan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang bertujuan mengusir warga Palestina dari Jalur Gaza.

Namun, sebuah sumber dari kalangan militer Israel mengungkapkan kepada surat kabar Haaretz bahwa mereka terkejut dengan pengumuman Netanyahu mengenai penguasaan "Morag Axis". Sumber itu menjelaskan bahwa rencana militer untuk menguasai wilayah yang memisahkan Khan Younis dan Rafah belum disetujui dan pengungkapannya bisa membahayakan pasukan. Sumber itu juga menambahkan bahwa masih belum jelas bagaimana Morag Axis dapat terhubung dengan laut karena jalurnya melintasi "zona kemanusiaan".

Netanyahu menyebutkan tujuannya menguasai wilayah tersebut adalah untuk "memisahkan" Jalur Gaza dengan memutuskan hubungan antara Rafah dan Khan Younis, serta "meningkatkan tekanan secara bertahap agar mereka menyerahkan sandera-sandera kami".

Sebelumnya, pasukan Israel berusaha menguasai koridor timur-barat di Gaza Utara, yang sejajar dengan "Morag Axis", sebagai bagian dari strategi militer untuk memberi tekanan lebih besar pada wilayah-wilayah tertentu.

Melanggar Gencatan Senjata

Warga Gaza Balik ke Pengungsian
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan banyak korban tewas merupakan anak-anak. (Bashar TALEB/AFP)... Selengkapnya

Pada awal perang, pasukan Israel menguasai yang disebut sebagai "Koridor Netzarim", yang terletak antara Kota Gaza dan Gaza tengah, untuk memblokir pergerakan orang di antara utara dan selatan Gaza.

Namun, mereka kemudian mundur dari koridor itu sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas yang tercapai pada Januari 2025. Israel kemudian melanggar kesepakatan tersebut pada 18 Maret dengan kembali melancarkan serangan besar-besaran ke Jalur Gaza.

Sebelum gencatan senjata, pasukan Israel juga menguasai sebagian besar wilayah antara Kota Gaza dan Gaza Utara sebagai bagian dari yang disebut "Generals' Plan" atau "Rencana Jenderal", yang bertujuan mengusir seluruh warga Palestina dari Gaza Utara. Mereka kemudian mundur dari wilayah itu.

Saat ini, pasukan Israel menguasai Koridor Philadelphia yang terletak di sepanjang perbatasan Jalur Gaza dengan Mesir di Rafah bagian selatan.

Menurut perjanjian gencatan senjata Januari, pasukan Israel seharusnya mundur dari Koridor Philadelphia pada akhir fase pertama, namun mereka tidak memenuhi klausa tersebut. Netanyahu menyebut "Morag axis" sebagai rute "Philadelphia Kedua".

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya