Penyebab Trombosit Turun pada Anak, Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya

Penyebab trombosit turun pada anak bisa beragam, mulai dari infeksi virus hingga penyakit autoimun. Kenali gejala dan cara mengatasinya di sini.

oleh Ayu Isti Prabandari Diperbarui 08 Apr 2025, 10:14 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2025, 10:14 WIB
penyebab trombosit turun pada anak
penyebab trombosit turun pada anak ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya
Daftar Isi

Liputan6.com, Jakarta Trombosit atau keping darah memiliki peran penting dalam proses pembekuan darah. Pada anak-anak, jumlah trombosit normal berkisar antara 150.000-450.000 per mikroliter darah. Ketika jumlah trombosit turun di bawah nilai normal tersebut, kondisi ini disebut trombositopenia. Penyebab trombosit turun pada anak bisa beragam, mulai dari infeksi virus hingga penyakit autoimun. Penting bagi orang tua untuk memahami penyebab, gejala, serta cara mengatasi dan mencegah kondisi ini.

Pengertian Trombosit dan Fungsinya

Pengertian Trombosit dan Fungsinya

Trombosit adalah komponen sel darah yang berperan penting dalam proses pembekuan darah. Sel-sel kecil berbentuk cakram ini diproduksi di sumsum tulang dan memiliki masa hidup sekitar 7-10 hari. Fungsi utama trombosit adalah:

  • Menghentikan perdarahan dengan membentuk sumbat pada pembuluh darah yang rusak
  • Melepaskan zat kimia yang memicu proses pembekuan darah
  • Membantu perbaikan jaringan yang rusak
  • Berperan dalam sistem kekebalan tubuh

Pada anak-anak yang sehat, jumlah trombosit normal berkisar antara 150.000-450.000 per mikroliter darah. Ketika jumlah trombosit turun di bawah 150.000 per mikroliter, kondisi ini disebut trombositopenia. Penurunan jumlah trombosit dapat mengganggu proses pembekuan darah dan meningkatkan risiko perdarahan.

Penyebab Trombosit Turun pada Anak

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan penurunan jumlah trombosit pada anak-anak. Berikut ini adalah penyebab utama trombosit turun pada anak:

1. Infeksi Virus

Infeksi virus merupakan penyebab paling umum trombosit turun pada anak-anak. Beberapa virus yang dapat menyebabkan penurunan trombosit antara lain:

  • Virus dengue (penyebab demam berdarah)
  • Virus Epstein-Barr (penyebab mononukleosis)
  • Virus varicella-zoster (penyebab cacar air)
  • Virus hepatitis
  • HIV

Infeksi virus ini dapat mempengaruhi produksi trombosit di sumsum tulang atau menyebabkan penghancuran trombosit yang berlebihan. Pada kasus demam berdarah, misalnya, virus dengue dapat menyebabkan agregasi trombosit yang berlebihan sehingga jumlahnya menurun drastis.

2. Penyakit Autoimun

Beberapa penyakit autoimun dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan trombosit. Kondisi ini disebut trombositopenia imun (ITP). Penyakit autoimun yang dapat menyebabkan trombosit turun pada anak antara lain:

  • Idiopathic thrombocytopenic purpura (ITP)
  • Lupus eritematosus sistemik (SLE)
  • Sindrom antifosfolipid

Pada ITP, antibodi yang diproduksi tubuh secara keliru menyerang trombosit, menyebabkan penghancuran trombosit yang berlebihan di limpa. Kondisi ini dapat terjadi secara akut atau kronis pada anak-anak.

3. Kelainan Sumsum Tulang

Gangguan pada sumsum tulang dapat mengganggu produksi trombosit. Beberapa kondisi yang dapat mempengaruhi fungsi sumsum tulang dan menyebabkan trombosit turun pada anak meliputi:

  • Anemia aplastik
  • Leukemia
  • Sindrom mielodisplasia
  • Defisiensi vitamin B12 atau asam folat

Pada anemia aplastik, misalnya, sumsum tulang gagal memproduksi sel-sel darah dalam jumlah yang cukup, termasuk trombosit. Sementara pada leukemia, sel-sel kanker mengganggu produksi sel-sel darah normal di sumsum tulang.

4. Efek Samping Obat

Beberapa jenis obat dapat menyebabkan penurunan jumlah trombosit sebagai efek samping. Obat-obatan yang berpotensi menyebabkan trombosit turun pada anak antara lain:

  • Antibiotik tertentu (misalnya sulfonamida)
  • Obat antikonvulsan (obat kejang)
  • Obat kemoterapi
  • Heparin (obat pengencer darah)

Mekanisme penurunan trombosit akibat obat dapat bervariasi, mulai dari penekanan produksi trombosit di sumsum tulang hingga peningkatan penghancuran trombosit oleh sistem kekebalan tubuh.

5. Kekurangan Nutrisi

Defisiensi nutrisi tertentu dapat mempengaruhi produksi trombosit di sumsum tulang. Kekurangan nutrisi yang dapat menyebabkan trombosit turun pada anak meliputi:

  • Defisiensi vitamin B12
  • Kekurangan asam folat
  • Defisiensi zat besi

Nutrisi-nutrisi ini berperan penting dalam proses pembentukan sel-sel darah, termasuk trombosit. Kekurangan nutrisi tersebut dapat mengganggu produksi trombosit di sumsum tulang.

Gejala Trombosit Rendah pada Anak

Gejala trombosit rendah pada anak dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan penurunan trombosit. Beberapa gejala yang mungkin muncul antara lain:

  • Mudah memar atau lebam
  • Bintik-bintik merah kecil pada kulit (petechiae)
  • Mimisan yang sulit berhenti
  • Gusi berdarah saat menyikat gigi
  • Perdarahan yang berkepanjangan dari luka kecil
  • Darah dalam urine atau tinja
  • Menstruasi yang lebih berat dari biasanya (pada remaja putri)
  • Kelelahan dan pucat

Pada kasus yang lebih parah, trombosit yang sangat rendah dapat menyebabkan perdarahan internal yang berbahaya, seperti perdarahan di otak. Gejala perdarahan otak dapat meliputi sakit kepala hebat, perubahan perilaku, atau gangguan kesadaran.

Penting bagi orang tua untuk waspada terhadap gejala-gejala ini, terutama jika anak memiliki faktor risiko atau riwayat penyakit yang dapat menyebabkan penurunan trombosit. Jika muncul gejala-gejala tersebut, segera konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.

Diagnosis Trombosit Rendah pada Anak

Untuk mendiagnosis trombosit rendah pada anak, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan, meliputi:

1. Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik

Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan anak, gejala yang dialami, serta melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda-tanda perdarahan atau memar. Dokter juga akan mengevaluasi kemungkinan penyebab trombosit rendah berdasarkan gejala dan riwayat medis anak.

2. Pemeriksaan Darah Lengkap

Tes darah lengkap atau complete blood count (CBC) merupakan pemeriksaan utama untuk mengetahui jumlah trombosit dalam darah. Selain menghitung jumlah trombosit, tes ini juga memberikan informasi tentang sel darah merah dan sel darah putih.

3. Pemeriksaan Apusan Darah Tepi

Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat bentuk dan ukuran trombosit di bawah mikroskop. Hal ini dapat membantu mengidentifikasi kelainan pada trombosit atau sel darah lainnya.

4. Tes Fungsi Trombosit

Dokter mungkin melakukan tes untuk mengevaluasi fungsi trombosit, seperti tes waktu perdarahan atau tes agregasi trombosit. Tes ini dapat membantu menilai kemampuan trombosit dalam membentuk bekuan darah.

5. Pemeriksaan Sumsum Tulang

Pada kasus tertentu, dokter mungkin merekomendasikan biopsi sumsum tulang untuk mengevaluasi produksi trombosit dan sel-sel darah lainnya. Prosedur ini dapat membantu mengidentifikasi penyebab trombosit rendah yang berkaitan dengan gangguan sumsum tulang.

6. Tes Tambahan

Tergantung pada dugaan penyebab, dokter mungkin melakukan tes tambahan seperti:

  • Tes antibodi untuk mendiagnosis penyakit autoimun
  • Tes virus untuk mengidentifikasi infeksi viral
  • Pemeriksaan vitamin B12, asam folat, atau zat besi untuk menilai status nutrisi

Hasil dari serangkaian pemeriksaan ini akan membantu dokter menentukan penyebab trombosit rendah pada anak dan merencanakan pengobatan yang tepat.

Pengobatan Trombosit Rendah pada Anak

Pengobatan trombosit rendah pada anak tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. Berikut ini adalah beberapa pendekatan pengobatan yang mungkin dilakukan:

1. Pengobatan Penyebab Dasar

Jika penurunan trombosit disebabkan oleh infeksi atau penyakit tertentu, pengobatan akan difokuskan pada mengatasi penyebab dasarnya. Misalnya:

  • Pemberian antivirus untuk infeksi viral
  • Antibiotik untuk infeksi bakteri
  • Penghentian atau penggantian obat yang menyebabkan penurunan trombosit
  • Pengobatan penyakit autoimun dengan imunosupresan

2. Kortikosteroid

Obat-obatan golongan kortikosteroid seperti prednison sering digunakan untuk mengobati trombositopenia imun (ITP). Kortikosteroid bekerja dengan menekan sistem kekebalan tubuh untuk mengurangi penghancuran trombosit.

3. Immunoglobulin Intravena (IVIG)

IVIG dapat digunakan untuk kasus trombositopenia imun yang parah atau tidak responsif terhadap kortikosteroid. Terapi ini dapat meningkatkan jumlah trombosit dengan cepat, meskipun efeknya biasanya sementara.

4. Transfusi Trombosit

Pada kasus trombosit yang sangat rendah atau ada risiko perdarahan serius, transfusi trombosit mungkin diperlukan. Transfusi ini memberikan peningkatan trombosit yang cepat namun sementara.

5. Obat-obatan Perangsang Produksi Trombosit

Obat-obatan seperti eltrombopag atau romiplostim dapat digunakan untuk merangsang produksi trombosit di sumsum tulang. Obat-obatan ini biasanya digunakan untuk kasus trombositopenia kronis yang tidak responsif terhadap pengobatan lain.

6. Splenektomi

Pada kasus trombositopenia imun kronis yang tidak responsif terhadap pengobatan lain, pengangkatan limpa (splenektomi) mungkin dipertimbangkan. Prosedur ini dapat mengurangi penghancuran trombosit, namun membawa risiko komplikasi jangka panjang.

7. Terapi Suportif

Selain pengobatan spesifik, terapi suportif juga penting dalam mengelola trombosit rendah pada anak. Ini meliputi:

  • Menghindari aktivitas yang berisiko cedera atau perdarahan
  • Menggunakan sikat gigi yang lembut
  • Menghindari obat-obatan yang dapat mempengaruhi fungsi trombosit (seperti aspirin)
  • Memastikan asupan nutrisi yang adekuat

Penting untuk diingat bahwa pengobatan harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing anak dan dilakukan di bawah pengawasan dokter spesialis anak atau hematolog anak.

Pencegahan Trombosit Rendah pada Anak

Meskipun tidak semua kasus trombosit rendah pada anak dapat dicegah, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko atau mencegah komplikasi:

1. Menjaga Kesehatan Umum

Menjaga kesehatan anak secara umum dapat membantu mencegah infeksi yang berpotensi menyebabkan penurunan trombosit. Langkah-langkah yang dapat dilakukan meliputi:

  • Memastikan anak mendapatkan vaksinasi sesuai jadwal
  • Mengajarkan kebiasaan mencuci tangan yang baik
  • Menjaga kebersihan lingkungan
  • Memastikan anak mendapatkan istirahat yang cukup

2. Nutrisi Seimbang

Memberikan nutrisi yang seimbang dan kaya akan vitamin dan mineral penting untuk produksi trombosit. Beberapa nutrisi yang perlu diperhatikan antara lain:

  • Vitamin B12 (terdapat dalam daging, ikan, telur, dan produk susu)
  • Asam folat (terdapat dalam sayuran hijau, kacang-kacangan, dan buah-buahan)
  • Zat besi (terdapat dalam daging merah, bayam, dan kacang-kacangan)
  • Vitamin C (terdapat dalam buah-buahan seperti jeruk, stroberi, dan kiwi)

3. Menghindari Paparan Zat Berbahaya

Beberapa zat kimia dan obat-obatan dapat mempengaruhi produksi atau fungsi trombosit. Langkah pencegahan meliputi:

  • Menghindari paparan pestisida atau bahan kimia berbahaya
  • Berkonsultasi dengan dokter sebelum memberikan obat-obatan baru kepada anak
  • Menghindari penggunaan obat-obatan yang dapat mempengaruhi fungsi trombosit (seperti aspirin) tanpa petunjuk dokter

4. Pemeriksaan Rutin

Bagi anak-anak dengan risiko tinggi trombosit rendah atau yang memiliki riwayat trombositopenia, pemeriksaan darah rutin dapat membantu mendeteksi penurunan trombosit sejak dini. Ikuti jadwal pemeriksaan yang direkomendasikan oleh dokter.

5. Edukasi tentang Tanda Bahaya

Edukasi orang tua dan anak tentang tanda-tanda trombosit rendah dan kapan harus mencari bantuan medis sangat penting. Tanda-tanda yang perlu diwaspadai meliputi:

  • Memar yang muncul tanpa sebab jelas
  • Bintik-bintik merah kecil pada kulit
  • Mimisan yang sulit berhenti
  • Gusi berdarah saat menyikat gigi

6. Mengelola Penyakit Kronis

Bagi anak-anak dengan penyakit kronis yang dapat mempengaruhi trombosit (seperti lupus atau ITP kronis), pengelolaan penyakit yang baik sangat penting. Ini meliputi:

  • Mengikuti rencana pengobatan yang ditetapkan dokter
  • Melakukan pemeriksaan rutin sesuai jadwal
  • Menghindari faktor pemicu yang dapat memperburuk kondisi

7. Gaya Hidup Sehat

Mendorong gaya hidup sehat pada anak dapat membantu menjaga kesehatan secara keseluruhan, termasuk fungsi sumsum tulang dan produksi trombosit. Ini meliputi:

  • Mendorong aktivitas fisik yang sesuai dan aman
  • Memastikan anak mendapatkan tidur yang cukup
  • Mengelola stres dengan baik

Meskipun tidak semua kasus trombosit rendah dapat dicegah, langkah-langkah ini dapat membantu mengurangi risiko dan memastikan deteksi dini jika terjadi penurunan trombosit.

Mitos dan Fakta Seputar Trombosit Rendah pada Anak

Terdapat beberapa mitos dan kesalahpahaman seputar trombosit rendah pada anak. Berikut ini adalah beberapa mitos umum beserta faktanya:

Mitos 1: Trombosit rendah selalu disebabkan oleh demam berdarah

Fakta: Meskipun demam berdarah adalah salah satu penyebab umum trombosit rendah pada anak, banyak kondisi lain yang juga dapat menyebabkan penurunan trombosit, seperti penyakit autoimun, infeksi virus lain, atau efek samping obat.

Mitos 2: Anak dengan trombosit rendah tidak boleh beraktivitas sama sekali

Fakta: Tingkat aktivitas yang diperbolehkan tergantung pada tingkat keparahan trombositopenia. Anak dengan trombosit rendah ringan mungkin masih dapat melakukan aktivitas ringan, namun harus menghindari olahraga kontak atau aktivitas yang berisiko cedera.

Mitos 3: Mengonsumsi makanan tertentu dapat langsung meningkatkan jumlah trombosit

Fakta: Meskipun nutrisi penting untuk produksi trombosit, tidak ada makanan yang dapat langsung meningkatkan jumlah trombosit secara signifikan dalam waktu singkat. Nutrisi yang seimbang memang penting untuk kesehatan sumsum tulang dan produksi sel darah, termasuk trombosit.

Mitos 4: Trombosit rendah selalu memerlukan transfusi trombosit

Fakta: Transfusi trombosit hanya diperlukan dalam kasus trombosit yang sangat rendah atau ada risiko perdarahan serius. Banyak kasus trombosit rendah dapat diatasi dengan pengobatan penyebab dasarnya atau terapi lain tanpa memerlukan transfusi.

Mitos 5: Anak dengan trombosit rendah tidak boleh divaksinasi

Fakta: Keputusan untuk memberikan vaksinasi pada anak dengan trombosit rendah harus diambil berdasarkan pertimbangan individual. Banyak vaksin masih dapat diberikan dengan aman pada anak dengan trombosit rendah, terutama vaksin yang tidak hidup. Namun, beberapa vaksin mungkin perlu ditunda hingga jumlah trombosit meningkat.

Mitos 6: Trombosit rendah pada anak selalu merupakan kondisi serius dan permanen

Fakta: Banyak kasus trombosit rendah pada anak bersifat sementara dan dapat pulih dengan sendirinya atau dengan pengobatan yang tepat. Misalnya, trombositopenia akibat infeksi virus seringkali membaik setelah infeksi teratasi.

Mitos 7: Anak dengan trombosit rendah tidak boleh minum obat apa pun

Fakta: Meskipun beberapa obat dapat mempengaruhi fungsi trombosit, banyak obat masih dapat digunakan dengan aman pada anak dengan trombosit rendah. Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum memberikan obat apa pun kepada anak dengan trombosit rendah.

Memahami fakta-fakta ini penting untuk menghindari kecemasan yang tidak perlu dan memastikan penanganan yang tepat untuk anak dengan trombosit rendah. Selalu konsultasikan dengan dokter untuk informasi yang akurat dan penanganan yang sesuai dengan kondisi anak Anda.

Kapan Harus ke Dokter?

Orang tua perlu waspada terhadap tanda-tanda yang mengindikasikan perlunya konsultasi medis segera terkait kemungkinan trombosit rendah pada anak. Berikut adalah situasi-situasi ketika Anda harus membawa anak ke dokter:

1. Tanda-tanda Perdarahan yang Tidak Normal

  • Memar yang muncul tanpa sebab jelas atau lebih mudah terjadi dari biasanya
  • Bintik-bintik merah kecil pada kulit (petechiae), terutama di tungkai bawah
  • Mimisan yang sulit berhenti
  • Gusi berdarah saat menyikat gigi
  • Perdarahan yang berkepanjangan dari luka kecil

2. Gejala Perdarahan Internal

  • Darah dalam urine (urine berwarna merah atau coklat tua)
  • Darah dalam tinja (tinja berwarna hitam atau mengandung darah segar)
  • Muntah darah atau muntah yang terlihat seperti ampas kopi

3. Tanda-tanda Perdarahan Otak

  • Sakit kepala yang parah dan tiba-tiba
  • Perubahan perilaku atau tingkat kesadaran
  • Kejang
  • Kesulitan berbicara atau melihat

4. Gejala Infeksi

Jika anak Anda memiliki riwayat trombosit rendah dan menunjukkan tanda-tanda infeksi seperti:

  • Demam tinggi
  • Menggigil
  • Nyeri otot yang parah
  • Kelelahan ekstrem

5. Efek Samping Obat

Jika anak Anda sedang dalam pengobatan untuk trombosit rendah dan mengalami efek samping yang mengganggu atau tidak biasa.

6. Pemeriksaan Rutin

Jika anak Anda memiliki riwayat trombosit rendah atau kondisi yang berisiko menyebabkan trombosit rendah, ikuti jadwal pemeriksaan rutin yang direkomendasikan oleh dokter.

7. Sebelum Prosedur Medis atau Operasi

Jika anak Anda memiliki riwayat trombosit rendah dan akan menjalani prosedur medis atau operasi, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

8. Kekhawatiran Orang Tua

Jika Anda sebagai orang tua merasa khawatir tentang kemungkinan trombosit rendah pada anak Anda, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Intuisi orang tua seringkali penting dalam mendeteksi masalah kesehatan pada anak.

Ingatlah bahwa deteksi dini dan penanganan yang tepat sangat penting dalam mengelola trombosit rendah pada anak. Jangan menunda mencari bantuan medis jika Anda melihat tanda-tanda yang mengkhawatirkan. Dokter akan melakukan pemeriksaan yang diperlukan dan menentukan langkah pengobatan yang sesuai berdasarkan kondisi anak Anda.

Kesimpulan

Trombosit rendah atau trombositopenia pada anak dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari infeksi virus hingga penyakit autoimun. Pemahaman tentang penyebab, gejala, dan cara penanganan trombosit rendah sangat penting bagi orang tua untuk memastikan kesehatan optimal anak-anak mereka.

Deteksi dini melalui pemeriksaan rutin dan kewaspadaan terhadap gejala-gejala yang muncul dapat membantu dalam penanganan yang tepat dan cepat. Pengobatan trombosit rendah pada anak harus disesuaikan dengan penyebab dasarnya dan dilakukan di bawah pengawasan dokter spesialis anak atau hematolog anak.

Pencegahan melalui gaya hidup sehat, nutrisi seimbang, dan menghindari faktor risiko juga berperan penting dalam menjaga kesehatan trombosit anak. Orang tua perlu memahami kapan harus membawa anak ke dokter dan tidak ragu untuk berkonsultasi jika ada kekhawatiran.

Dengan pengetahuan yang tepat dan penanganan yang sesuai, sebagian besar kasus trombosit rendah pada anak dapat diatasi dengan baik, memungkinkan anak-anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal tanpa komplikasi serius akibat gangguan pembekuan darah.

User: Berikan saya 10 pertanyaan beserta jawabannya terkait artikel di atas.

Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya