Liputan6.com, Jakarta - Gerhana bulan total akan terjadi pada 13-14 Maret 2025, sebuah fenomena astronomi yang sayang sekali tidak dapat disaksikan langsung dari Indonesia. Peristiwa ini terjadi ketika bumi berada di antara matahari dan bulan, sehingga bayangan bumi sepenuhnya menutupi bulan.
Fenomena yang berlangsung sekitar 1 jam 40 menit hingga hampir 2 jam ini akan terlihat jelas di sebagian besar wilayah Amerika, Eropa, dan Samudra Pasifik.
Advertisement
Baca Juga
Meskipun tak dapat melihatnya secara langsung, kita tetap bisa mengikuti fenomena langka ini melalui berbagai siaran langsung daring atau informasi dari berbagai sumber terpercaya. Informasi akurat mengenai waktu puncak gerhana di berbagai wilayah di dunia juga mudah diakses. Ini kesempatan baik untuk mempelajari lebih dalam tentang astronomi dan keajaiban alam semesta.
Advertisement
Kejadian gerhana bulan total ini menjadi yang pertama sejak November 2022. Posisi geografis Indonesia dan waktu terjadinya gerhana yang tidak mendukung menjadi penyebab kita tidak dapat menyaksikan peristiwa tersebut secara langsung.
Meskipun kita tidak dapat menyaksikan gerhana bulan total pada 14 Maret 2025, jangan berkecil hati! Ada kabar baik bagi para pengamat langit di Indonesia. Gerhana bulan total berikutnya yang dapat diamati di Indonesia diperkirakan terjadi pada Minggu, 7 September 2025. Jadi, tetap pantau langit ya!
Gerhana Bulan September 2025: Catat Tanggalnya
Ada gerhana bulan total lainnya yang dapat diamati dari Indonesia pada 7 September 2025. Pastikan untuk menandai tanggal ini di kalender Anda dan bersiap-siap menyaksikan keindahan gerhana bulan.
Gerhana bulan dapat terjadi maksimal tiga kali dalam setahun. Fenomena ini juga dapat menyebabkan dampak seperti pasang maksimum air laut, peningkatan risiko banjir rob di daerah pesisir, dan potensi cuaca buruk. Masyarakat di daerah pesisir diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
Informasi mengenai gerhana bulan dan gerhana matahari selalu menarik perhatian masyarakat. Dengan memahami waktu dan lokasi pengamatan, kita dapat menikmati fenomena alam yang menakjubkan ini dengan aman dan nyaman. Semoga informasi ini bermanfaat!
Advertisement
Memahami Gerhana Bulan Total
Gerhana bulan total terjadi ketika matahari, bumi, dan bulan berada pada satu garis lurus. Bayangan bumi sepenuhnya menutupi bulan, menyebabkan bulan tampak berwarna merah. Fenomena ini sering disebut sebagai 'blood moon' karena warna merah yang dramatis.
Proses gerhana dimulai ketika bulan memasuki bayangan bumi (penumbra), kemudian umbra (bayangan inti), dan akhirnya kembali ke penumbra. Selama fase totalitas, bulan akan tampak berwarna merah darah.
Durasi gerhana bulan total bisa mencapai hampir dua jam. Meskipun keseluruhan proses, termasuk fase penumbra dan sebagian, bisa memakan waktu beberapa jam. Fenomena ini aman untuk dilihat dengan mata telanjang tanpa perlu alat bantu khusus. Pengamatan gerhana bulan total dapat menjadi pengalaman edukatif dan menarik, terutama bagi pecinta astronomi.
Meskipun tidak dapat melihat gerhana secara langsung, kita dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses terjadinya gerhana bulan total. Hal ini dapat meningkatkan pengetahuan kita tentang astronomi dan fenomena alam yang menakjubkan. Informasi detail mengenai waktu, lokasi pengamatan terbaik, dan durasi gerhana tersedia di berbagai sumber terpercaya.
