100 Bangunan Liar di Kali Sepak Bekasi Ditertibkan

Langkah penertiban bangunan liar merupakan salah satu upaya pemerintah daerah dalam menormalisasi kali guna mengurangi risiko banjir.

oleh Bam Sinulingga Diperbarui 14 Mar 2025, 18:45 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2025, 18:45 WIB
Bangunan liar di sepanjang bantaran Kali Sepak Gabus, Desa Srijaya, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, ditertibkan.
Bangunan liar di sepanjang bantaran Kali Sepak Gabus, Desa Srijaya, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, ditertibkan. (Liputan6.com/ Bam Sinulingga)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah bangunan liar di sepanjang bantaran Kali Sepak Gabus, Desa Srijaya, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, ditertibkan. Langkah ini merupakan salah satu upaya pemerintah daerah dalam menormalisasi kali guna mengurangi risiko banjir.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi hadir langsung di lokasi, didampingi Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang. Normalisasi kali diketahui menjadi komitmen bersama antara pemerintah provinsi dan daerah untuk penanganan banjir yang rutin melanda Kabupaten Bekasi.

Terdapat kurang lebih 100 bangunan liar yang ditertibkan di sepanjang bantaran kali. Keberadaan bangunan liar tersebut diyakini menjadi salah satu penyebab aliran air tersumbat. Karenanya diperlukan penertiban bangunan untuk melancarkan kembali aliran kali.

"Diperkirakan ada sekitar seratus bangunan yang kita tertibkan agar proses normalisasi berjalan lancar," ujar Ade, Jumat (14/3/2025).

Ia menjelaskan, normalisasi Kali Sepak merupakan bagian dari program Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum yang berada di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Setelah menertibkan bangunan liar, langkah selanjutnya adalah memperdalam kali dengan menggunakan alat berat, agar mampu menampung lebih banyak debit air ketika hujan deras turun.

Selain normalisasi kali, pemerintah daerah juga berencana memperbaiki dan menata kembali patung golok di kawasan Gabus, yang merupakan ikon daerah tersebut. Upaya ini pun mendapat dukungan penuh dari masyarakat sekitar.

"Alhamdulillah, semua berjalan lancar tanpa ada penolakan dari masyarakat. Justru mereka mendukung karena ini untuk kepentingan bersama," ucap Ade.

Minimalisir Risiko Banjir

3 Hari Terendam Banjir, Mobil-Mobil di Parkiran Giant Mega Bekasi Mulai Dievakuasi
Mobil-mobil yang terendam banjir di parkiran Mega Bekasi Hypermall atau Giant Mal, Kota Bekasi, Jawa Barat mulai dievakuasi. (Liputan6.com/Bam Sinulingga)... Selengkapnya

Sementara, Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi, Dedi Supriadi, menyampaikan dukungan terhadap langkah-langkah yang diambil Gubernur Jawa Barat untuk mitigasi bencana banjir, salah satunya dengan menata lingkungan.

"Beliau (Gubernur Jawa Barat) memiliki komitmen kuat dalam penataan lingkungan dari hulu, tengah, hingga hilir, di mana Kabupaten Bekasi berada di bagian tengah," paparnya.

Dedi berharap langkah normalisasi dan pelebaran Kali Sepak dapat berjalan lancar, sehingga bisa meminimalisir risiko banjir. Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan BBWS Citarum untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan secara menyeluruh.

"Dengan normalisasi dan pelebaran sedimen sungai, kita harap banjir di Kabupaten Bekasi bisa dicegah lebih efektif," imbuhnya.

Dalam penertiban bangunan liar tersebut, pihak BBWS Citarum turut meminta bantuan personel dari Satpol PP. Dengan tambahan personel, kegiatan penertiban diharapkan dapat semakin cepat rampung.

"Kami meminta bantuan personel dari Satpol PP Provinsi Jawa Barat untuk menertibkan bangunan tanpa izin yang berdiri di sepanjang sempadan saluran pembuang gabus tersebut," ungkap Kepala BBWS Citarum, M Dian Alma'ruf.

 

24 Titik Banjir di 16 Kecamatan

Bekasi Lumpuh, Banjir Rendam Perkumiman hingga Perkantoran
Foto selebaran yang diambil dan dirilis pada Selasa 4 Maret 2025 oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini menunjukkan gedung-gedung yang terendam banjir di Bekasi, Jawa Barat. (Foto oleh Handout/Badan Nasional Penanggulangan Bencana/AFP)... Selengkapnya

Titik banjir di Kabupaten Bekasi tersebar di 24 desa dari 16 kecamatan, yakni Babelan, Sukawangi, Tambun Utara, Cibitung, Tambun Selatan, Cikarang Selatan, Serang Baru, Sukatani, Cikarang Barat, Cikarang Utara, Kedungwaringin, Cikarang Timur, Bojongmangu, Cibarusah, Cikarang Pusat dan Setu.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi sendiri telah menetapkan status Tanggap Darurat Bencana untuk banjir, longsor, curah hujan ekstrem, abrasi, angin kencang dan puting beliung. Status tersebut berlangsung sejak 5 Maret 2025 hingga 14 hari ke depan.

Dengan peningkatan status tanggap darurat, Pemkab Bekasi mengaku dapat lebih optimal dalam menyalurkan bantuan kepada warga terdampak, sesuai dengan alokasi anggaran kebencanaan yang telah disiapkan. Selain itu dapat segera memulihkan kondisi pascabencana dan memastikan keselamatan warga yang terdampak.

Infografis Banjir Jabodetabek.
Infografis Banjir Jabodetabek. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya