Liputan6.com, Jakarta - Momen Lebaran 2025 semakin dekat! Kementerian Agama (Kemenag) telah menetapkan jadwal sidang isbat untuk menentukan awal Syawal 1446 H, yang akan jatuh pada Sabtu, 29 Maret 2025. Sidang ini akan menentukan kapan umat Muslim di Indonesia merayakan Idul Fitri. Proses penetapan ini melibatkan perhitungan astronomi (hisab) dan pengamatan hilal (rukyat) di berbagai lokasi di Indonesia. Keputusan final akan diumumkan setelah sidang isbat selesai.
Dirjen Bimas Islam Kemenag, Abu Rokhmad, menjelaskan bahwa sidang isbat akan menggunakan metode hisab dan rukyat, sesuai dengan Fatwa MUI No. 2 Tahun 2024. Metode hisab akan memberikan prediksi posisi hilal, sementara rukyat akan berupaya mengamati langsung hilal. Hasil kedua metode ini akan dipertimbangkan bersama untuk menentukan awal Syawal. Abu Rokhmad juga menegaskan bahwa sidang isbat selalu digelar pada tanggal 29 bulan, baik Syakban (untuk Ramadan), Ramadan (untuk Syawal), maupun Zulkaidah (untuk Zulhijjah).
Advertisement
Baca Juga
Prediksi awal 1 Syawal 1446 H berdasarkan kalender Kemenag adalah Senin, 31 Maret 2025. Namun, keputusan resmi tetap menunggu hasil sidang isbat. Jika hilal tidak terlihat di seluruh titik pemantauan, maka Ramadan akan disempurnakan menjadi 30 hari, dan Idul Fitri akan dirayakan pada tanggal 31 Maret 2025. Proses sidang isbat ini akan disiarkan secara langsung, sehingga masyarakat dapat mengikuti perkembangannya.
Advertisement
Sidang Isbat: Hisab dan Rukyat, Dua Metode Utama
Metode hisab dan rukyat merupakan dua metode utama yang digunakan dalam penentuan awal bulan dalam kalender Hijriah. Hisab adalah perhitungan astronomis yang akurat untuk memprediksi posisi bulan. Sementara itu, rukyat adalah pengamatan langsung hilal (bulan sabit muda) setelah matahari terbenam. Penggunaan kedua metode ini sejalan dengan Fatwa MUI dan merupakan praktik yang sudah lama dilakukan di Indonesia.
Kemenag telah menetapkan 33 titik pemantauan hilal di seluruh Indonesia untuk mendukung proses rukyat. Hasil pengamatan dari berbagai lokasi ini akan menjadi pertimbangan penting dalam sidang isbat. Proses pengamatan ini melibatkan tim ahli falak dan perwakilan ormas Islam. Data hisab dan rukyat akan dibahas dan diputuskan secara bersama dalam sidang isbat.
Proses pengambilan keputusan dalam sidang isbat melibatkan berbagai pihak, termasuk perwakilan dari ormas Islam, ahli astronomi, dan ulama. Hal ini bertujuan untuk memastikan keputusan yang diambil berdasarkan pertimbangan yang komprehensif dan sesuai dengan syariat Islam.
Advertisement
Jadwal Sidang Isbat dan Prediksi Lebaran 2025
Sidang isbat untuk menentukan 1 Syawal 1446 H akan diselenggarakan pada Sabtu, 29 Maret 2025. Sidang akan dimulai pukul 16.30 WIB dan akan disiarkan secara langsung melalui berbagai platform media. Masyarakat dapat mengikuti jalannya sidang isbat dan mengetahui pengumuman resmi mengenai tanggal Idul Fitri 2025.
Berdasarkan prediksi kalender Kemenag, 1 Syawal 1446 H diperkirakan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. Namun, hal ini masih bersifat prediksi dan keputusan final akan ditentukan setelah sidang isbat. Kepastian tanggal Idul Fitri 2025 akan sangat dinantikan oleh umat Muslim di Indonesia.
Meskipun Muhammadiyah telah menetapkan tanggal Idul Fitri lebih awal, pemerintah tetap akan menjalankan sidang isbat sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Hal ini untuk memastikan keseragaman dalam penetapan hari raya keagamaan di tingkat nasional.
Proses penentuan awal Syawal ini menekankan pentingnya keseimbangan antara perhitungan ilmiah (hisab) dan pengamatan langsung (rukyat). Kedua metode ini saling melengkapi dan bertujuan untuk memastikan akurasi dalam penentuan awal bulan Hijriah.
Semoga proses sidang isbat berjalan lancar dan menghasilkan keputusan yang terbaik bagi seluruh umat Muslim di Indonesia. Selamat menantikan datangnya Idul Fitri 1446 H!
