250 Batang Dinamit Raib, Salah Hitung atau Dicuri Teroris?

Dinamit-dinamit itu baru saja diangkut dari gudang bahan peledak PT MNK menuju lokasi tambang PT Batusarana Persada.

oleh Eko Huda Setyawan diperbarui 27 Jun 2013, 14:33 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2013, 14:33 WIB
dnamit-ilang-130627b.jpg
Polda Jawa Barat masih menyelidiki hilangnya 250 batang dinamit di lokasi tambang milik PT Batusarana Persada di Desa Rengas Jajar Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Belum diketahui apakah hilangnya dinamit seberat 50 kilogram ini berkaitan dengan aksi terorisme.

"Masih kami selidiki apakah salah hitung atau memang dicuri," kata Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Kombres Pol Martinus Sitompuk saat dihubungi Liputan6.com dari Jakarta, Kamis (27/6/2013).

Menurut Martinus, dinamit seberat 50 kilogram dalam 2 kardus tersebut hilang pada pukul 07.30 WIB. Dinamit-dinamit itu merupakan bagian dari bahan peledak yang diangkut dari gudang bahan peledak PT MNK pada Rabu 26 Juni pukul 14.00 WIB kemarin.

Martinus menambahkan, dari gudang bahan peledak PT MNK itu diangkut bahan peledak jenis amonium nitrat sebanyak 30.000 kilogram, dinamit 2.000 kilogram, dan detonator listrik sebanyak 4.000 biji. "Pembelian dari PT. Batusarana Persada alamat Desa Rengasjajar Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor," tutur dia.

Dinamit sebanyak 250 batang itu dilaporkan raib pada Kamis dini hari, sekitar pukul 04.00 WIB saat tiba di lokasi PT Batusarana Persada. Pada pukul 07.30 WIB dilakukan pengecekan langsung oleh kru dan kepala teknik tambang PT. Batusarana Persada.

"Diketahui kendaraan truk bernomor polisi T 8952 TF yang mengangkut handak jenis dinamit, terpal penutupnya telah sobek dan setelah dicek diketahui 2 dus berisi 250 batang atau 50 kilogram telah hilang," ujar Martinus. (Eks/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya