Presiden Bolivia Serang Balik `Kekaisaran` AS Soal Snowden

Presiden Bolivia akhirnya bisa menjejakkan kaki di tanah airnya setelah sempat dicurigai sepesawat dengan pembocor 'aib' AS Snowden.

oleh Liputan6 diperbarui 04 Jul 2013, 16:10 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2013, 16:10 WIB
presidenbolivia-evomorales-130704b.jpg
Presiden Bolivia Evo Morales akhirnya bisa menjejakkan kaki di tanah airnya setelah sempat dicurigai satu pesawat dengan pembocor 'aib' AS Edward Snowden. Morales pun memberikan serangan balik ke AS.

"Beberapa negara Eropa harus membebaskan diri dari kekaisaran Amerika Serikat," ujar Morales di tengah kerumunan di bandara seperti dilansir News.com.au, Kamis (4/7/2013).

Setelah 17 jam bertolak dari Wina, Austria, burung besi yang membawa Morales mendarat dekat ibukota Bolivia, La Paz. Perjalanan yang ditempuh Morales dari Moskow, Rusia, memang terhenti sejenak di Austria gara-gara intelejen AS mencurigai Snowden terbang bersama Morales.

Tudingan tak berdasar ini memancing amarah Bolivia. Menteri Luar Negeri Bolivia, David Choquehuanca, mencap tudingan itu sebagai kebohongan. Negara bekas jajahan Spanyol itu pun balik menuduh AS menekan negara-negara Eropa untuk mencegah Presiden Morales kembali ke tanah airnya.

"Mereka tidak berhasil menakuti Bolivia, karena kita adalah negara yang menjunjung martabat dan kedaulatan," seru Morales di tengah pendukungnya yang membawa bunga, melemparkan konfeti atau kertas guntingan warna-warni, dan melambaikan bendera nasional.

Edward Snowden dikejar-kejar karena menguak program bernama PRISM, yang merupakan upaya penyadapan oleh Badan Keamanan Nasional AS (NSA) dengan memanfaatkan 9 server di perusahaan internet terbesar dunia saat ini. AS sempat kehilangan 'jejak' ketika pria 30 tahun ini dikabarkan menuju Kuba dengan pesawat maskapai Aeroflot. Penyergapan sia-sia kembali dialami AS setelah tak menemukan batang hidung Snowden di pesawat Presiden Morales. (Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya