Kematian Siti Halimatus Sa'diyah, mahasiswi Universitas Pamulang (Unpam) membuat Ibundanya sangat terpukul. Dengan nada tinggi dan bergeming, sang Ibu Umayah menuntut pelaku pembunuhan terhadap putrinya agar dihukum mati.
Umayah yang akrab disapa Uum itu hampir menitikkan air mata kala melihat selembar kertas berisi hasil cetak gambar kondisi jenazah Siti yang dipertunjukkan Kapolsek Rumpin Kompol Nundun Riadiman.
"Saya mau pelakunya dihukum mati, dihukum mati. Dia sudah ambil nyawa anak saya!" kata Umayah di rumahnya Jalan Tegal Rotan, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Selasa (13/8/2013).
Uum menuturkan gambar itu adalah kali pertama dilihatnya. "Semoga cepat ketemu dah pelakunya, dikejar ya pak," ucap Uum pada Nundun.
Sehari-harinya, gadis kelahiran 17 November 1992 itu memang tertutup pada keluarganya. Uum mengatakan anak bungsunya itu tidak pernah bercerita tentang kegiatan perkuliahannya atau pun kedekatan dengan pria.
"Dia juga kalau kuliah langsung pulang. Masuk kamar, main facebook. Ya tangannya juga nggak lepas dari Hp," ujar perempuan berjilbab putih tersebut.
Kakak korban yang kedua, Adek mengungkapkan keseharian Halim, panggilan akrab Siti, kerap memakai sepatu high heels saat keluar rumah. "Dia tomboy, penggemar bola, Persija," jelasnya.
Sementara itu, teman Siti, R, menuturkan mahasiwa baru beberapa bulan ini pindah jurusan ke Manajemen Universitas Pamulang ini bukan tipe yang senang berpergian jauh. "Paling kalau jalan, kita suka ke Plaza Bintaro atau kadang paling jauh ke Blok M. Dia mah jarang gitu jalan-jalan ke luar kota," ucap dia.
Senada dengannya, Uum mengatakan anaknya selalu memberi kabar jika pulang kuliah terlambat karena ada tambahan kuliah. "Dia biasa kabarin. Kalau setiap keluar rumah juga dia ngabarin. Main ke tetangga sebelah, beli pulsa di kios, dia pamit. Sama tetangga dia baik, suka main sama anak kecil, keponakannya atau anak tetangga suka disuapin," ujar Uum. (Ali)
Umayah yang akrab disapa Uum itu hampir menitikkan air mata kala melihat selembar kertas berisi hasil cetak gambar kondisi jenazah Siti yang dipertunjukkan Kapolsek Rumpin Kompol Nundun Riadiman.
"Saya mau pelakunya dihukum mati, dihukum mati. Dia sudah ambil nyawa anak saya!" kata Umayah di rumahnya Jalan Tegal Rotan, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Selasa (13/8/2013).
Uum menuturkan gambar itu adalah kali pertama dilihatnya. "Semoga cepat ketemu dah pelakunya, dikejar ya pak," ucap Uum pada Nundun.
Sehari-harinya, gadis kelahiran 17 November 1992 itu memang tertutup pada keluarganya. Uum mengatakan anak bungsunya itu tidak pernah bercerita tentang kegiatan perkuliahannya atau pun kedekatan dengan pria.
"Dia juga kalau kuliah langsung pulang. Masuk kamar, main facebook. Ya tangannya juga nggak lepas dari Hp," ujar perempuan berjilbab putih tersebut.
Kakak korban yang kedua, Adek mengungkapkan keseharian Halim, panggilan akrab Siti, kerap memakai sepatu high heels saat keluar rumah. "Dia tomboy, penggemar bola, Persija," jelasnya.
Sementara itu, teman Siti, R, menuturkan mahasiwa baru beberapa bulan ini pindah jurusan ke Manajemen Universitas Pamulang ini bukan tipe yang senang berpergian jauh. "Paling kalau jalan, kita suka ke Plaza Bintaro atau kadang paling jauh ke Blok M. Dia mah jarang gitu jalan-jalan ke luar kota," ucap dia.
Senada dengannya, Uum mengatakan anaknya selalu memberi kabar jika pulang kuliah terlambat karena ada tambahan kuliah. "Dia biasa kabarin. Kalau setiap keluar rumah juga dia ngabarin. Main ke tetangga sebelah, beli pulsa di kios, dia pamit. Sama tetangga dia baik, suka main sama anak kecil, keponakannya atau anak tetangga suka disuapin," ujar Uum. (Ali)