Hindari kecurangan, Khofifah Siap Kerja Sama dengan Calon PDIP

Calon Wakil Gubernur Herman Sumawiredja mendatangi Lembaga Dakwah Islam Indonesia.

oleh Widji Ananta diperbarui 28 Agu 2013, 17:34 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2013, 17:34 WIB
herman-sumawiredja-130828c.jpg
Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Herman Sumawiredja mendatangi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Pasangan Calon Gubernur Khofifah Indar Parawansa ini meminta LDII terus memantau dan mengawasi jalanannya pencoblosan, baik di Tempat Pemungutan Suara (TPS) atau di luar TPS yang bisa menjadi sarang kecurangan politik.

"Pertemuan tadi untuk silaturahmi. Sekaligus, untuk meminta kepada LDII agar mengoptimalkan pengawasan saat pencoblosan. Di TPS ataupun di luar TPS untuk meminimalkan kecurangan-kecurangan berkaitan perolehan suara," ujar Herman di depan kantor DPW LDII Jawa Timur, Jalan Gayungan VII No 11, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (28/8/2013).

Namun, pria kelahiran 25 Mei 1951 mengatakan, tidak tahu menahu terhadap langkah yang akan dilakukan LDII dalam pengawasan Pilkada Jatim 2013 ini. Herman menjelaskan, semakin banyak yang melakukan pemantauan, maka akan semakin kecil kemungkinan kecurangan.

"Tapi yang jelas, semakin banyak yang memantau, maka semakin kecil kemungkinan kecurangan," ujar Herman yang siang itu menggunakan batik berwarna biru muda bercampur coklat.

Sebagai mantan Kapolda Jawa Timur, Herman Sumawiredja mengatakan akan ada beberapa tempat yang bisa menjadi titik kecurangan. Dan semua titik itu harus diperhatikan, agar kecurangan seperti kasus pemungutan suara Madura dapat dihilangkan.

"Titik kecurangan itu ada dibeberapa tempat. Harus diperhatikan semuannya. Bila semuanya diperhatikan pengawasannya, maka kasus di Madura tidak akan terulang lagi," kata kandidat yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.

Kekhawatiran terjadinya kecurangan ini memang beralasan. Sebab, pada pilkada tahun 2008 silam, Mahkamah Konstitusi menyatakan telah terjadi kecurangan yang sistematis, terstruktur, dan masif.

Saat itu, pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf memenangkan perolehan suara versi Komisi Pemilihan Umum Daerah Jatim. Namun, hasil itu digugat oleh Khofifah yang saat itu berpasangan dengan Mudjiono. Pilkada Jatim pun harus diulang atas keputusan MK itu.

Kerja Sama

Sementara, Ketua LDII Jawa Timur Chriswanto Santoso berpesan untuk pasangan Khofifah-Herman agar lebih berhati-hati dalam pengawasan penyelanggaraan pilkada. Calon gubernur ini lebih menjalin kerjasama dengan Bambang DH. "Khofifah harus bisa bekerja sama dengan dengan Bambang HD," ujarnya.

Kerja sama itu, tambah Chris, untuk mencegah kejadian kehilangan suara seperti pada pilkada 2008. Selain itu, tim sukses pasangan Khofifah-Herman juga terus membagi perhatian dalam pengawasan pencoblosan. Tidak hanya di TPS, tetapi sebaiknya berkeliling mamantau pelaksanaan Pilkada.

Juru Bicara tim sukses pasangan Khofifah-Herman, Ahmad Millah, mengatakan siap menjalin kerja sama dengan pasangan Bambang DH yang diusung PDIP. "Kerjasama disini saya tekankan untuk meminimalkan kecurangan-kecuranga dalam pemungutan suara. Jadi kita ingim Pilkada Jurdil," tutur Millah di kediaman Khofifah di Jalan Jemursari VIII No 24, Surabaya.

Menurut Millah, arahan Ketua LDII merupakan sebuah pesan positif. "Ya itu merupakan arahan positif. Agar tidak ada lagi kecurangan," tegas Millah sesaat sebelum meninggalkan kediaman Khofifah. (Eks/Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya