Gede Pasek: Yang Bermasalah Bukan Sengman, Tapi `Sengkuniman`

Saksi dari kasus suap impor daging sapi, Ridwan Hakim menyebut nama Sengman yang membawa uang Rp 40 miliar milik PT Indoguna Utama. Uang itu diduga seharusnya diserahkan ke ayah kandung Ridwan, Hilmi Aminudin yang merupakan Ketua Majelis Syuro PKS.

Politisi Demokrat I Gede Pasek Suardika mengatakan kemunculan nama Sengman tak lebih untuk merusak nama baik SBY. Selain itu, Pasek juga menggaris yang dapat merusak citra SBY bukan Sengman tapi Sengkuni.

"Selama ini yang mau merusak nama SBY kan banyak. Saya yakin beliau clear, yang banyak mengganggu ini bukan Sengman tapi Sengkuniman," kata Pasek di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (3/9/2013).

Sengkuni merupakan tokoh dalam pewayangan yang memiliki karakter hobi mengadu domba. Kata `Sengkuni` juga pernah populer di saat mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum memasang status pada BlackBerry-nya.

Pasek menjelaskan nama Sengman muncul dari seorang saksi yang sedang gelisah dan terpojok. Sehingga, lanjut Ketua Komisi III ini, saksi tersebut melempar isu yang lebih besar.

"Tujuannya sederhana, isu Sengman jadi besar dan menutup isu intinya. Padahal inti masalah bukan itu," ujar Pasek yang merupakan loyalis Anas.

Keterangan saksi sejauh ini dianggap Pasek masih sumir atau belum terbukti. Bahkan, bila SBY benar mengenal Sengman, bukan berarti SBY harus bertanggung jawab pula pada kejahatan yang dilakukan temannya.

"Kenal dengan seseorang tidak bisa diartikan tindak pidana. SBY pasti punya banyak teman, buktinya bisa jadi presiden, kita semua punya banyak teman. Kalau teman salah, apa kesalahannya bisa ditanggung ke SBY," tutur Pasek.

Sementara itu, Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha, mengaku tak tahu siapa Sengman yang dimaksud. Julian mengaku belum pernah dengar nama tersebut.

"Apa itu Sengman? Saya nggak ngerti, saya nggak bisa nanggapi, konteksnya apa? Saya belum pernah dengar nama itu," kata Julian di Istana Negara beberapa waktu lalu. (Ary/Ism)