Singgah ke Rumah Masa Kecil Ahok di Belitung Timur

Selain untuk tem,pat tinggal, rumah Ahok juga berfungsi sebagai tempat kumpul warga, sanggar batik hingga kamar penginapan.

oleh Luqman Rimadi Diperbarui 15 Sep 2013, 17:17 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2013, 17:17 WIB
ahok-130831-c.jpg
... Selengkapnya
Meski sudah menjadi pejabat tinggi, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak pernah lupa dengan kampung halamannya di Gantong, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Ahok dilahirkan dan dibesarkan di pulau yang terkenal sebagai penghasil timah itu.

Ahok yang berakhir pekan mengunjungi kediaman orangtuanya di Gang Manggis, Desa Gantong. Sekilas, rumah yang hampir seluruhnya bercat warna krem itu yang bertingkat itu cukup megah. Menurutnya, sebagian besar rumah itu dibangun kokoh menggunakan bahan bangunan dan jasa asli Belitung, termasuk tangga besi di dalam rumah.

"Ini tangga yang buat warga kampung asli. Bapak kasih kesempatan ke warga kampung. Jadi pagar ini yang bikin orang kampung. Bukan dari Jakarta. Biarin jelek, yang penting buatan kampung," ujar Ahok, Minggu, (15/9/2013).

Ahok pun masuk ke dalam rumah sembari memamerkan isi ruangan dan sesekali mengenang masa kecilnya selama tinggal di rumah itu. Selain memiliki banyak kamar, rumah masa kecil Ahok itu juga mempunyai 2 ruang serba guna yang sering digunakan untuk rembug atau sekadar kumpul warga.

"Ruang ini juga dipakai buat jamuan makan malam bersama keluarga besar atau buat rombongan tamu yang datang dari luar Belitung," kata Ahok.

Ahok yang juga mantan anggota DPR dari Partai Golkar itu menambahkan saat membangun rumah Ayahnya, Indera Tjahaja Purnama terinspirasi dengan rumah-rumah di kawasan wisata Ancol, Jakarta Utara. Desain rumahnya, didapatkan dari pemborong rumah di Ancol.

"Jadi Bapak minta desainnya dari orang Ancol. Akhirnya bapak saya hanya buat setengahnya, dari desain dua tingkat hanya dibuat satu lantai, 1997 lalu. Bapak saya meninggal kemudian diterusin sama saya dan istri," ucap Ahok.

Batik

Selain hunian rumah, Ahok juga membuat sebuah bangunan yang dijadikan sebagai sanggar kerajinan batik hasil karya warga desa Ahok. Sanggar itu bernama Sanggar Batik Simpor. Puluhan warga binaan sejak ia menjadi bupati dan juga adiknya, Basuri Tjahaja Purnama yang saat ini menjabat bupati. Dari sanggar itu, warga akhirnya mempunyai penghasilan tetap dari berjualan batik itu.

"Ya, setidaknya, warga desa di sini sudah punya tabungan kira-kira Rp 50 jutaan mereka pegang," kata Ahok.

Sementara itu, di belakang sanggar tersebut terdapat beberapa kamar yang difungsikan oleh Ahok sebagai penginapan. Total jumlahnya ada 10 kamar, yang dinamakan Hotel Purnama. Penginapan itu sendiri awalnya adalah sebuah garasi mobil. Namun pesan ayah sebelum meninggal, ia ingin agar garasi ini dapat digunakan sebaga tempat penginapan.

"Ini dulu garasi. Saya nanya, kenapa luas banget. Terus bapak saya bilang, kalau bapak sudah tidak ada, kamu nanti bisa bikin losmen," kenang Ahok.

Akhirnya setelah penginapan itu dibangun, Hotel Ahok  pun menjadi satu-satunya hotel 'mewah' di Desa Gantong, tanah kelahirannya itu. "Ya, setelah ini dibangun, akhirnya desa kami punya hotel, orang akhirnya bisa nginap di sana,"ujar Ahok.

Ahok menambahkan beberapa orang penting dan artis ibukota yang datang ke Belitung Timur pun pernah menginap di Hotel Ahok itu.

"Ini kalau ada orang penting saya suruh nginap di sini, karena waktu itu belum ada hotel besar. Inul saja waktu manggung disini, nginap di kamar sini," kata Ahok sambil menunjuk kamar tempat artis dangdut itu menginap. (Adi/Yus)

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya