Adik Yusril Jalani Uji Kelayakan Calon Dubes di Komisi I DPR

Yusron mengaku memiliki banyak kenalan dengan pejabat pemerintah Jepang. Hal itu terjalin saat dirinya bekerja sebagai wartawan di sana.

oleh Riski Adam diperbarui 18 Sep 2013, 12:54 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2013, 12:54 WIB
yusron-ihza-130918c.jpg
Yusron Ihza, adik kandung Ketua Dewan Syuro Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra, mengikuti uji kelayakan calon duta besar oleh Komisi I DPR RI. Yusron akan menjalani uji sebagai calon Dubes Jepang.

"Ya, banyak-banyak berdoa, tawakal dan pesiapan dengan baik untuk dapat melakukan presentasi dengan baik. Jadi mohon doa saja," kata Yusron di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (18/9/2013).

Yusron mengaku dirinya memiliki banyak kenalan dengan pejabat pemerintah Jepang. Hal itu terjalin pada saat dirinya bekerja sebagai wartawan media nasional di Indonesia yang bertugas di Jepang. Ditambah lagi, ketika dirinya menjabat sebagai anggota DPR pada periode 2004-2009 yang membuat relasi itu semakin baik.

"Contoh dengan Perdana Menteri Fukuda. Sebelum dia jadi perdana menteri, saya menjadi wartawan Kompas di Tokyo. Pak Fukuda waktu itu diserahi tugas oleh Deplu Jepang untuk melakukan komunikasi dengan seluruh wartawan asing, saya diundang 2 kali. Jadi di situlah saya ketemu," kata Yusron.

Kemudian ia pulang ke Indonesia untuk menjadi anggota DPR (2004-2009). Hubungan pun berlanjut. Bahkan, kata dia, dengan Jun Ichiro sudah kenal sebelum yang bersangkutan jadi Perdana Menteri.

Karena relasi yang dibangunnya sejak lama itu, Yusron optimistis bisa terpilih menjadi Dubes RI untuk Jepang. Dengan demikian, ia juga berjanji akan mengemban tugas dengan baik ketika terpilih menjadi dubes di negeri Sakura tersebut.

"Insya Allah bisa menjadi modal untuk melaksanakan tugas dengan baik dan saya jadi dubes mewakili negara dan bangsa RI. Bukan jadi dubes siapa-siapa, tapi dubes RI mewakili rakyat Indonesia di Tokyo. Insya Allah saya dapat mengemban tugas dengan baik," tegasnya.

Tak hanya itu, pria berusia 56 tahun ini juga menekankan dirinya akan melindungi WNI di Jepang jika terjadi hal-hal yang tidak baik di Negeri Samurai tersebut. "Ya paling jelas itu melindungi WNI dan Badan Hukum Milik Negara Indonesia itu merupakan salah satu tugas penting. Prinsipnya tugas penting dubes itu melindungi warga negaranya," pungkasnya.

Seperti diketahui, rencananya pada Rabu (18/9/2013) ini Komisi I DPR RI akan melakukan uji kelayakan dan kepatutan terhadap para calon dubes pilihan pemerintah, antara lain:

Pukul 10.00-13.00 Wib:

1. Dr. Yusron Ihza -Jepang merangkap Federasi Mcronesia di Tokyo
2. Drs. Yuwono A. Putranto, MA - norwegia di Oslo
3. Drs. Jose Antonio Morato tavares MA - Selandia baru merangkap Samoa Barat dan Kerajaan Tonga di Wellington

Pukul 13.30-16.30 Wib:

4. Dr.Ing. H.Fauzi Bowo - Rep. Federal Jerman di Berlin
5. Drs. Pitono Purnomo - Kerajaan Kamboja di Phnom Penh
6. Gary Rachman Makmur Jusuf MA- Rep. Kepulauan Fiji di Suva

Pukul 16.30-19.30 Wib:

7. Dra. Nurul Qomar - Brunei Darussalam di Bandar Seri Begawan
8. Drs. Abdurrachman Mohammad Fachir - Kerajaan Arab Saudi di Riyadh
9. Mulya Wirana SH - Rep. Portugal di Lisabon

Pukul 19.30-22.00 Wib:

10. Budi Bowo Leksono SE - Amerika Serikat di Washington DC
11. Drs. Suprapto Martosetomo - Afrika Selatan merangkap Lesotho dan Kerajaan Swaziland di Pretoria
12. Drs. Rahmat Pramono MA- PTRI ASEAN di Jakarta.

(Yus/Ism)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya