Suasana haru terasa saat jenazah Ahli Forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Abdul Mun'im Idries dimasukkan ke liang lahat. Kedua istri Mun'im, Kiswati Ratu Mustika dan Irma, tak kuasa menahan air mata.
Pantauan Liputan6.com di lokasi pemakaman umum Menteng Pulo, Jakarta Selatan, seluruh kerabat yang ikut serta mendampingi jenazah ke dalam peristirahatan terakhir tak bisa menahan tangis.
Istri pertama Mun'im Idries, tak henti-hentinya mengucurkan air mata. Kiswati yang mengenakan pakaian warna hijau dan kerudung hitam tampak dipapah karena lemas.
Begitupun dengan istri kedua Mun'im, Irma. Ia tak bisa menahan tangis mengiringi kepergian suaminya. Dengan menggunakan pakaian serba hitam wanita itu hanya tampak berdoa. Ucapan "Allahu Akbar, Allahu Akbar," keluar dari bibirnya berkali-kali.
Putra Mun'im, Thoriq, di pemakaman meminta kepada pelayat supaya mendoakan ayahnya. "Mohon doanya. Mohon sekali untuk keluarga besar kita. Semua keluarga besar datang," tandasnya.
Mendiang Mun'im Idries lahir di Pekalongan pada 25 Mei 1947. Sebelum meninggal dunia, dia menjalani perawatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSCM sejak 7 September 2013 lalu karena penyakit komplikasi yang dideritanya, yakni jantung, diabetes, dan kanker. (Mvi/Yus)
Pantauan Liputan6.com di lokasi pemakaman umum Menteng Pulo, Jakarta Selatan, seluruh kerabat yang ikut serta mendampingi jenazah ke dalam peristirahatan terakhir tak bisa menahan tangis.
Istri pertama Mun'im Idries, tak henti-hentinya mengucurkan air mata. Kiswati yang mengenakan pakaian warna hijau dan kerudung hitam tampak dipapah karena lemas.
Begitupun dengan istri kedua Mun'im, Irma. Ia tak bisa menahan tangis mengiringi kepergian suaminya. Dengan menggunakan pakaian serba hitam wanita itu hanya tampak berdoa. Ucapan "Allahu Akbar, Allahu Akbar," keluar dari bibirnya berkali-kali.
Putra Mun'im, Thoriq, di pemakaman meminta kepada pelayat supaya mendoakan ayahnya. "Mohon doanya. Mohon sekali untuk keluarga besar kita. Semua keluarga besar datang," tandasnya.
Mendiang Mun'im Idries lahir di Pekalongan pada 25 Mei 1947. Sebelum meninggal dunia, dia menjalani perawatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSCM sejak 7 September 2013 lalu karena penyakit komplikasi yang dideritanya, yakni jantung, diabetes, dan kanker. (Mvi/Yus)