Mabes Polri belum dapat menyimpulkan kaitan antara ledakan petasan di rumah anggota TNI Sersan Kepala Agus Suryadi dengan hilangnya 250 dinamit beberapa bulan lalu.
Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan di lokasi ledakan petasan di Gang Malabar, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Kota, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.
"Untuk peristiwa yang di Bondowoso nanti kita komunikasikan terus dengan temen-teman di Jawa Timur hasil yang diperoleh, sementara kita masih lakukan penyelidikan terhadap hal-hal yang terkait dengan peristiwa meledaknya, yang diduga bahan petasan," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Kombes Agus Riyanto di Gedung Humas, Mabes Polri, Jakarta, Selasa (1/10/2013).
Agus menegaskan, insiden yang terjadi pada Minggu 29 September 2013 pagi dan menewaskan 2 orang yakni Serka Agus Suryadi anggota TNI dari Kodim 0822 Bondowoso dan Tara (13) tersebut tidak ada kaitan dengan hilangnya 250 dinamit.
"Kalau dilihat dari barbuk (barang bukti) itu berbeda antara yang kemarin hilang 250 dinamit di wilayah Jawa Barat itu berbeda dengan yang kita temukan di lokasi kejadian," ujar dia.
Agus menjelaskan, hilangnya dinamit di Jawa Barat tersebut sudah berbentuk dinamit. Sementara petasan yang meledak di rumah anggota TNI tersebut masih bahan baku yang digunakan untuk petasan. Kendati, pihaknya masih melakukan kordinasi dengan tim penyidik Polda dan TNI.
"Nanti kita akan koordinasi terus dengan temen-teman di Jawa Timur. Mengingat salah satu korban adalah temen dari TNI, juga kita kordinasikan dengan pihak Kodam Brawijaya," pungkas Agus. (Rmn/Yus)
Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan di lokasi ledakan petasan di Gang Malabar, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Kota, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.
"Untuk peristiwa yang di Bondowoso nanti kita komunikasikan terus dengan temen-teman di Jawa Timur hasil yang diperoleh, sementara kita masih lakukan penyelidikan terhadap hal-hal yang terkait dengan peristiwa meledaknya, yang diduga bahan petasan," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Kombes Agus Riyanto di Gedung Humas, Mabes Polri, Jakarta, Selasa (1/10/2013).
Agus menegaskan, insiden yang terjadi pada Minggu 29 September 2013 pagi dan menewaskan 2 orang yakni Serka Agus Suryadi anggota TNI dari Kodim 0822 Bondowoso dan Tara (13) tersebut tidak ada kaitan dengan hilangnya 250 dinamit.
"Kalau dilihat dari barbuk (barang bukti) itu berbeda antara yang kemarin hilang 250 dinamit di wilayah Jawa Barat itu berbeda dengan yang kita temukan di lokasi kejadian," ujar dia.
Agus menjelaskan, hilangnya dinamit di Jawa Barat tersebut sudah berbentuk dinamit. Sementara petasan yang meledak di rumah anggota TNI tersebut masih bahan baku yang digunakan untuk petasan. Kendati, pihaknya masih melakukan kordinasi dengan tim penyidik Polda dan TNI.
"Nanti kita akan koordinasi terus dengan temen-teman di Jawa Timur. Mengingat salah satu korban adalah temen dari TNI, juga kita kordinasikan dengan pihak Kodam Brawijaya," pungkas Agus. (Rmn/Yus)