Razia penambang tanpa izin di Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, berakhir dengan bentrokan antara para penambang dengan polisi. Akibatnya, 2 penambang tewas dan 1 anggota Brimob tewas.
Berdasarkan informasi yang diterima, kericuhan yang berujung bentrok ini terjadi karena warga melakukan perlawanan saat dilakukan razia di daerah Limun. Menurut informasi, anggota polisi yang tewas itu adalah Briptu Marto Hutagalung (28), berasal dari Kesatuan Kompi B Brimob Pamenang. Marto tewas sekitar pukul 18.15 WIB karena mengalami luka yang cukup parah di bagian kepalanya.
Sejumlah warga masih terus berdatangan di lokasi terjadinya bentrokan antara warga dan aparat. "Ribuan warga sudah menguasai Mapolsek Limun, sedangkan anggota Polsek Limun masih bertahan," sebut sumber di Sarolangun.
Selain polisi, 2 orang masyarakat juga disebut meninggal dunia karena tembakan. Mereka masing-masing berinisial S (21) dan A (24). Sementara itu beberapa orang lainnya juga dikabarkan kritis akibat kejadian bentrokan tersebut.
Sementara, Kepala Bidang Humas Polda Jambi AKBP Almansyah membenarkan adanya bentrokan itu. Namun belum bisa memastikan berapa orang korban yang tewas dalam bentrokan tersebut.
"Saya masih menunggu laporan resmi dari pihak Polres Sarolangun, atas kejadian tersebut untuk memastikan jumlah korban jiwa," kata Almansyah. Namun Almansyah tidak membantah bila ada korban dalam kejadian itu. (Ant/Eks)
Berdasarkan informasi yang diterima, kericuhan yang berujung bentrok ini terjadi karena warga melakukan perlawanan saat dilakukan razia di daerah Limun. Menurut informasi, anggota polisi yang tewas itu adalah Briptu Marto Hutagalung (28), berasal dari Kesatuan Kompi B Brimob Pamenang. Marto tewas sekitar pukul 18.15 WIB karena mengalami luka yang cukup parah di bagian kepalanya.
Sejumlah warga masih terus berdatangan di lokasi terjadinya bentrokan antara warga dan aparat. "Ribuan warga sudah menguasai Mapolsek Limun, sedangkan anggota Polsek Limun masih bertahan," sebut sumber di Sarolangun.
Selain polisi, 2 orang masyarakat juga disebut meninggal dunia karena tembakan. Mereka masing-masing berinisial S (21) dan A (24). Sementara itu beberapa orang lainnya juga dikabarkan kritis akibat kejadian bentrokan tersebut.
Sementara, Kepala Bidang Humas Polda Jambi AKBP Almansyah membenarkan adanya bentrokan itu. Namun belum bisa memastikan berapa orang korban yang tewas dalam bentrokan tersebut.
"Saya masih menunggu laporan resmi dari pihak Polres Sarolangun, atas kejadian tersebut untuk memastikan jumlah korban jiwa," kata Almansyah. Namun Almansyah tidak membantah bila ada korban dalam kejadian itu. (Ant/Eks)