Warga Pasang Teralis Besi Karena Trauma Kerusuhan 1998

Pemasangan teralis besi selain untuk keamanan, juga menghindari tragedi penjarahan yang terjadi pada tahun 1998.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 03 Okt 2013, 08:00 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2013, 08:00 WIB
teralis-131002c.jpg
Teralis besi menutupi tembok rumah toko tentu berpotensi menimbulkan petaka bagi si penghuni. Selain menyulitkan evakuasi, tak jarang sang penghuni ruko panik dan tak bisa membuka teralis saat tertimpa musibah kebakaran.

Salah satu warga Tionghoa yang ditemui Liputan6.com mengatakan, pemasangan teralis besi selain untuk keamanan, seperti menghindari tragedi penjarahan yang terjadi pada tahun 1998. Walau dia tak berani mengungkapkan hal tersebut secara gamblang.

"Ya jaga diri perlu kan. Trauma... ya mudah-mudahan nggak ada lagi kejadian seperti itu ya. Kita harapkan jangan," ungkap pria yang enggan menyebutkan nama itu, Jakarta Utara, Rabu (2/10/2013).

Sementara itu, Walikota Jakarta Utara, Bambang Sugiyono tidak menampik ada sebagian warganya yang masih trauma dengan peristiwa 1998. "Ya di antaranya itu (trauma). Dan pasti untuk menjaga keamanan mereka karena memang cukup efektif," ujar Bambang.

Bambang mengimbau kepada warga yang memasang teralis besi dengan pertimbangan penuh seperti aspek keselamatan pemilik
"Tapi harus mempertimbangkan kemudahan ketika terjadi kebakaran. Cari model teralis yang bisa dibuka dari dalam," kata Bambang. (Tya/Mvi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya