Lahan Milik Adam Malik Segera Ditertibkan, Warga Ria Rio Resah

Warga sekitar Waduk Ria Rio yang tinggal di atas lahan yang diklaim milik Adam Malik resah.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 16 Okt 2013, 18:53 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2013, 18:53 WIB
waduk-riario-130925b.jpg
Relokasi warga Waduk Ria Rio, Pulogadung, Jakarta Timur, yang tinggal di atas lahan PT Pulomas telah selesai. Kini, pemerintah berencana menertibkan warga yang tinggal di atas lahan yang diklaim milik keluarga mantan Wakil Presiden Adam Malik.

Rencana penertiban itu tak sepenuhnya diketahui warga. Salah satunya Sumiati (45), warga RT 4/15. Wanita yang sudah 32 tahun tinggal di lokasi itu mengaku tidak tahu rencana itu.

"Nggak tahu kalau mau ada gusuran. Nggak ada sosialisasinya sama sekali. Kalau seperti ini bingung juga kita, nggak ada persiapan," kata Sumiati saat ditemui di kediamannya, Rabu (16/10/2013).

Dia sadar kalau rumah yang ditinggalinya puluhan tahun itu hanya menumpang. Namun, jika harus digusur tetap ada kompensasi yang diberikan. "Kalau digusur tinggalnya di mana, kalau mau ngontrak juga gimana karena nggak ada ganti ruginya," lanjutnya.

Baginya, yang terpenting saat ini adalah kejelasan waktu penggusuran. Wanita yang sehari-hari menjual buah ini pun bersedia jika dipindah ke rusun seperti warga sebelumnya.

"Di rusun juga kita mau. Ya, seperti yang sudah-sudah saja. Tapi kan kita tidak tahu caranya gimana buat daftar," ujarnya.

Warga lain, Raini (43) mengaku tidak setuju jika pemerintah tiba-tiba melakukan penertiban terhadap warga. Paling tidak, ada pemberitahuan atau sosialisasi kepada warga sebelum penertiban dilakukan. "Kalau main gusur gitu ya jelas nggak setuju. Memangnya kita tikus main usir saja?" tegasnya.

Simpang siur waktu penggusuran pun membuatnya resah. Dia mengaku tak bisa tidur semalaman karena memikirkan hal itu. "Jangan-jangan giliran orang pada capek habis kurban, petugas datang lagi. Mikirin gitu saya sampai nggak bisa tidur semalam," ungkapnya.

Sementara, adanya rencana penggusuran dibenarkan Kepala Seksi Operasional Satpol PP Jakarta Timur Luasman Manihuruk. Semula, penertiban akan dilakukan pada Kamis, 17 Oktober 2013. Namun, ada pertimbangan lain yang menyebabkan rencana itu tertunda, salah satunya kurangnya personel.

"Rencana itu batal karena personel masih berjaga di lahan yang baru ditertibkan di Buaran. Personel kami juga perlu penyegaran sedikit sebelum melaksanakan tugas kembali," tandasnya. (Mvi/Yus)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya