Direktur Operasi III PT Wijaya Karya (Wika) Ikuten Sinulingga (58) yang jatuh dari jembatan penyeberangan orang (JPO) di Halte Transjakarta Cawang beberapa waktu lalu akhirnya meninggal. Kendati, pihak keluarga kini telah menerima musibah ini dan mengikhlaskan kepergiannya.
"Kami pihak keluarga sudah ikhlas atas musibah yang dialami. Mungkin ini yang terbaik, sudah diatur Yang di Atas," ujar Minola Sebayang, juru bicara keluarga Ikuten di rumah duka, Komplek Liga Mas Blok E 2 No 1-2, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (26/11/2013).
Memang, Minola mengakui, pihak keluarga saat ini masih terpukul, sehingga belum mengeluarkan pernyataan apapun. "Mereka masih pada syok dan belum bisa komunikasi untuk menjelaskan apapun. Kalau berduka tidak mungkin tidak," ujarnya.
Minola mengatakan, sebelum Ikuten menghembuskan nafas terakhirnya, pihak keluarga tidak memiliki perasaan apapun. "Tidak ada firasat apapun dari keluarga," ucapnya.
Pantauan Liputan6.com di rumah duka, tenda putih berukuran sekitar 10 x 5 meter sudah didirikan di halaman rumah. Karangan bunga belasungkawa terus berdatangan, di antaranya dari perusahaan BUMN. Kondisi hujan deras pun tidak mengurungkan niat para pelayat untuk datang ke rumah duka.
Ikuten jatuh pada Selasa 19 November pagi. Hingga kini penyebab jatuhnya Ikuten masih menyisakan teka-teki. Polisi menduga Ikuten menjatuhkan diri, sementara pihak keluarga manyangkal kemungkinan bunuh diri.
Akibat jatuh dari jembatan penyeberangan itu, Ikuten menderita luka patah tulang di tangan dan kepala. Untuk mengusut kasus tersebut, polisi telah memeriksa 5 saksi. (Rmn/Sss)
[Baca juga: Sebelum Meninggal, Direktur Wika yang Jatuh dari JPO Demam Tinggi]
"Kami pihak keluarga sudah ikhlas atas musibah yang dialami. Mungkin ini yang terbaik, sudah diatur Yang di Atas," ujar Minola Sebayang, juru bicara keluarga Ikuten di rumah duka, Komplek Liga Mas Blok E 2 No 1-2, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (26/11/2013).
Memang, Minola mengakui, pihak keluarga saat ini masih terpukul, sehingga belum mengeluarkan pernyataan apapun. "Mereka masih pada syok dan belum bisa komunikasi untuk menjelaskan apapun. Kalau berduka tidak mungkin tidak," ujarnya.
Minola mengatakan, sebelum Ikuten menghembuskan nafas terakhirnya, pihak keluarga tidak memiliki perasaan apapun. "Tidak ada firasat apapun dari keluarga," ucapnya.
Pantauan Liputan6.com di rumah duka, tenda putih berukuran sekitar 10 x 5 meter sudah didirikan di halaman rumah. Karangan bunga belasungkawa terus berdatangan, di antaranya dari perusahaan BUMN. Kondisi hujan deras pun tidak mengurungkan niat para pelayat untuk datang ke rumah duka.
Ikuten jatuh pada Selasa 19 November pagi. Hingga kini penyebab jatuhnya Ikuten masih menyisakan teka-teki. Polisi menduga Ikuten menjatuhkan diri, sementara pihak keluarga manyangkal kemungkinan bunuh diri.
Akibat jatuh dari jembatan penyeberangan itu, Ikuten menderita luka patah tulang di tangan dan kepala. Untuk mengusut kasus tersebut, polisi telah memeriksa 5 saksi. (Rmn/Sss)
[Baca juga: Sebelum Meninggal, Direktur Wika yang Jatuh dari JPO Demam Tinggi]