Menuju Kantor Asuransi, Oma Rosa Jadi Korban Tragedi Bintaro II

Tak disangka, kepergian Oma Rosa ke salah satu perusahan asuransi merupakan akhir dari perjalanan hidupnya.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 09 Des 2013, 19:41 WIB
Diterbitkan 09 Des 2013, 19:41 WIB
kereta-tabrak-7-131209c.jpg
Sesosok jasad terbujur kaku penuh luka bakar di kamar jenazah Rumah Sakit Dr Suyoto, Bintaro, Jakarta Selatan. Itu jenazah Oma Rosa, yang meninggal dalam kecelakaan maut kereta menghantam truk bensin di perlintasan Pondok Betung, Senin menjelang siang.

Oma Rosa diketahui tinggal Jalan Camar nomor 10 Blok AJ, Bintaro Jaya Selatan, Tangsel. Ia dikenal sebagai jemaat aktif dalam kegiatan gerejanya.

Yoke Rindengan (58), rekan satu gerejanya mengatakan, Oma Rosa aktif melayani Tuhan. Bahkan memilih untuk tidak menikah.

"Makanya dia tak memiliki anak. Sepanjang hidupnya Rosa hidup sendirian di rumah pribadinya," kata Yoke di depan ruang jenazah RS Suyoto, Bintaro, Jakarta Selatan, Senin (9/12/2013).

Kabar meninggalnya Oma Rosa begitu mengagetkan bagi Yoke. "Sabtu kemarin kami sempat bertemu di gereja dan masih ibadah bareng. Nggak nyangka saya kok tiba-tiba begini," tutur Yoke.

Sementara itu, rekan Oma Rosa lainnya yakni Renta Situmorang (52) mengatakan, sehari sebelum kecelakaan, Oma Rosa sempat pergi ke Plaza Bintaro.

"Semalam sebelum kecelakaan, Oma Rosa sempat jalan-jalan di Plaza Bintaro sama Ibu Lus. Dan dia cerita ke saya besok saya mau ke daerah Kuningan untuk konsultasi soal asuransi," ucap Renta.

Tak disangka, kepergian Oma Rosa ke salah satu perusahan asuransi merupakan akhir dari perjalanan hidupnya. Wanita 73 tahun itu tewas terpanggang dalam gerbong khusus wanita yang berada paling depan. Kini jenazah Oma Rosa telah dibawa menuju Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jaktim, untuk diotopsi. (Ein/Ali)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya