`Mainan Baru` <i>e-Budgeting</i> Bikin Ahok Betah Ngantor

Pengelolaan anggaran yang ketat secara elektronik telah siap digunakan untuk mengawasi keuangan Pemprov DKI.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 11 Des 2013, 10:32 WIB
Diterbitkan 11 Des 2013, 10:32 WIB
ahok3-131001b.jpg
Pengelolaan anggaran yang ketat secara elektronik atau electronic budgeting (e-budgeting) telah siap digunakan untuk mengawasi keuangan Pemprov DKI. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pun mengungkapkan, kini ia akan lebih sering berada di dalam ruang kerjanya.

Politisi Partai Gerindra yang karib disapa Ahok itu mengaku, dengan e-budgeting, ia sudah dapat melakukan pengawasan keuangan pada program-program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

"Ini sekarang saya lebih lama di dalam (kantor), soalnya ada mainan baru buat saya. Jadi sekarang saya udah bisa lihat siapa yang nyolong paling banyak dari komputer saya. Saya bisa periksa uang dari SKPD sampai UPT," ujar Ahok sambil tertawa di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (11/12/2013).

Selain pengawasan, non-cash transaction (NCT) juga telah dapat diberlakukan. Kebijakan tersebut membatasi penarikkan tunai di atas Rp 100 juta per hari. "Harusnya sudah jalan mulai minggu ini. Soalnya saya sudah kirim surat edaran ke Bank DKI dan sekarang SKPD sudah enggak bisa ambil lebih dari itu lagi," ungkap Ahok.

Mengenai siapa saja yang dapat memegang kunci pengawasan melalui sistem e-budgeting, menurut mantan anggota Komisi II DPR itu, hanya dia dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang juga memegang password atau kata sandi sistem tersebut.

"Selain saya paling Pak Gubernur," kata Ahok. (Mut/Sss)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya