Kaleidoskop Sosial dan HAM 2013: Mana Keadilan buat si Miskin?

Sejumlah peristiwa menarik terangkum dalam Kaleidoskop Sosial dan HAM sepanjang Januari hingga Desember 2013.

oleh Nadya Isnaeni Panggabean diperbarui 27 Des 2013, 07:07 WIB
Diterbitkan 27 Des 2013, 07:07 WIB
kaledoskop-sosham-131223c.jpg
Berbagai fenomena sosial yang menyentuh kehidupan masyarakat tanah air berhasil memikat pembaca Liputan6.com sepanjang 2013. Mulai dari peristiwa kicauan rasis Farhat Abbas untuk Ahok, kisah nyeleneh gadis ABG yang menjual Masjid Agung Tasikmalaya, hingga kisah Walang si pengemis tajir.

Ada pula fenomena yang mampu membangkitkan decak kagum kita. Contohnya saja, si pemuda asal Makassar, Welin Kusuma, yang berhasil meraih 19 gelar sarjana hanya dalam 13 tahun saja. Bayangkan! Itu berarti lebih dari satu gelar didapatkan Welin dalam 1 tahunnya.

Selain itu, tak ketinggalan pula kisah bocah Tasripin yang mampu menghidupi 3 adiknya di tengah ketidakhadiran orangtua mereka. Presiden SBY bahkan tersentuh dengan perjuangan hidup Tasripin. Termasuk kisah yang tak kalah inspiratifnya, kisah Bu Guru Een Sukaesih.

Tim Liputan6.com merangkum sejumlah peristiwa menarik ini dalam Kaleidoskop Sosial dan HAM sepanjang Januari hingga Desember 2013, seperti berikut ini:


mita-diran-copywriter131217b.jpg

Januari 2013

Tweet Rasis Farhat untuk Ahok

Awal tahun 2013 sempat dihebohkan kasus rasis antara advokat Farhat Abbas vs Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Farhat berkicau dalam akun twitter-nya pada 9 Januari 2013. Kicauan pada akun @farhatabbaslaw menuai protes. Apa pasal? Kicauan suami artis senior Nia Daniati itu dinilai berbau rasis.

"Ahok protes, dasar Ahok plat aja diributin! Apapun platnya tetap Cina!" kicau Farhat. Farhat tegaskan, twit itu sama sekali tidak rasialis. "Ini saya luruskan. Itu bukan rasialis," kata Farhat kepada Liputan6.com, Rabu 9 Januari 2013. Farhat pun dilaporkan ke polisi ormas Tionghoa, Betawi, dan muslim Tionghoa. Sampai akhirnya Farhat ditetapkan menjadi tersangka.

Farhat mengaku menjalani status tersangka itu. Lalu bagaimana menurut Ahok? Ahok mengaku merasa kasihan. Meski menjadi tersangka, Farhat tak jua ditahan. Hal ini menuai protes dari Ketua Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Anton Medan. Kendati begitu, Farhat yang nyaleg dari Demokrat juga tidak dicoret dari daftar caleg.

Heboh Bonceng 'Ngangkang'

Masih pada Januari, aturan larangan 'bonceng ngangkang' bagi kaum hawa di Aceh menuai kontroversi. Walikota Lhokseumawe Suadi Yahya mengeluarkan imbauan yang berlaku sejak Rabu 2 Januari 2013. "Bagi perempuan, kalau duduk di sepeda motor ini tidak boleh mengangkang, budayanya harus duduk menyamping," jelas Suadi.

Alasan lain, bonceng 'mengangkang' itu seperti kaum pria. Terutama bila dilihat dari samping. Maka itu, para 'boncenger' wanita harus duduk menyamping. Aturan unik yang diterapkan di Lhokseumawe disorot dunia. FoxNews memuat artikel berjudul "Indonesian town aims to make women ride vehicles side-saddle, in push to save morals".

Menanggapi hal ini, aktivis perempuan yang juga Wakil Ketua Komisi IX DPR Nova Riyanti Yusuf menilai, peraturan Walikota itu dirasa mengada-ada. Bahkan, terkesan tak tepat. "Saya rasa gagal melihat urgensinya," kata Nova, di Jakarta, Jumat 4 Januari 2013.

Geger Nikah Resmi 2 Gadis

Kota Batam sempat digegerkan dengan pernikahan sejenis pasangan wanita pada awal Januari. Kantor Urusan Agama (KUA) Sungai Beduk, Batam, menikahkan pasangan wanita alias lesbi. Mengapa mereka bisa menikah resmi? Karena pasangan ini menggunakan identitas palsu saat menikah.

Adalah Angga yang menyamar sebagai mempelai pria. Sementara Rokhilah tetap menjadi mempelai wanita. Keduanya dinikahkan secara resmi pada 6 Januari 2013. "Proses berlangsung karena sesuai rukun dan syarat menikah," ujar Budi Dermawan, Kepala KUA Sungai Beduk, Sabtu 12 Januari 2013.

Untuk memperkuat status nikah, pasangan ini kemudian membagi-bagikan bingkisan makanan tanda syukuran telah menikah. Ini juga sekaligus 'pengumuman' kepada warga dan tetangga bahwa mereka telah menikah. Belakangan, warga curiga. Terjadi penggerebekan yang membuat pasangan ini kabur dan menghilang.

walang-mau-mobil-131128b.jpg
Februari 2013

'Ngeunah Keneh Inem'

Kasus buku pelajaran berbau pornografi seperti tak ada habisnya. Berkali-kali ditemukan, dikritik, dan diberi sanksi tapi tak juga kapok. Ada Bang Maman dari Kali Pasir, yang bertutur soal isteri simpanan di Jakarta. Di Mojokerto. Ditemukan foto bintang porno Jepang, Miyabi dengan pakaian minim tercetak dalam lembar kerja siswa (LKS) mata pelajaran Bahasa Inggris.

Sementara di Kudus, pada LKS mulok Bahasa Jawa termuat kisah 'Resepe si Mbah' yang mencantumkan kegiatan mengonsumsi narkoba, miras, dan merokok.Di Bogor, murid-murid di 2 sekolah dasar dihentakkan dengan kisah Pekerja Seks Komersial alias PSK. Percetakan CV Grapiha Buana akhirnya menarik sekitar 10.000 eksemplar buku yang sudah terlanjur beredar itu.

Kasus serupa terjadi di Bandung. Kali ini tak kalah vulgarnya. Buku berjudul 'Ngeunah Keneh Inem' yang berisi cerita dewasa yang berbau seks diketahui beredar di  beberapa sekolah SMP dan SMA di Bandung. Sampai akhirnya si penulis buku, Taufik Faturohman menyebut buku itu bukan untuk siswa. Melainkan untuk guru dan umum, terutama orang dewasa.

'Pocong Sutet'

Ibukota sempat disibukkan dengan aksi 'pocong sutet' di Februari awal. Warga Surabaya, bernama Agustinus berdemo menarik perhatian warga yang melintas di Jantung Jakarta. Agustinus menggunakan busana pocong dan memanjat tower saluran udara tegangan esktra tinggi (SUTET) setinggi 60 meter di kawasan Senayan.

Pria kurus ini protes karena laporannya kepada Komnas HAM dan Komisi III DPR terkait bangunan mewah yang didirikan di pinggir sungai di Surabaya, Jawa Timur tidak digubris. Agustinus meminta Komisi III DPR dan Komnas HAM datang mengunjunginya. Jika tuntutannya dipenuhi, dia berjanji akan mengakhiri aksi nekatnya.

Pria 'pocong' itu sempat mengancam bunuh diri dari atas tower bertegangan 150.000 volt. Bujukan warga, gadis ABG, sampai kerabat tak diindahkan. Sampai hari ketiga, Agustinus luluh. Pria yang mengenakan kaos bergaris hitam-putih itu turun untuk menyampaikan tuntutannya.

Pilu Bayi Dera

Kematian bayi prematur yang masih berusia 6 hari Dera Nur Anggraini, sangat mengejutkan. Bayi Dera meninggal dunia setelah ditolak 10 rumah sakit di Jakarta. Termasuk ditolak rumah sakit rujukan utama nasional, RS Cipto Mangunkusumo. Direktur Utama RSCM Cheresna Heriawan Soejono mengatakan, saat itu ruang NICU khusus bayi sudah penuh.

Anak pasangan muda Eliyas Setia Nugroho (20) dan Lisa Darawati (20) itu tidak bisa mencerna Air Susu Ibu (ASI). Dera yang lahir lebih dulu memiliki berat 1 kilogram, sedangkan sang adik Dara 1,4 kg. Keduanya lahir lewat operasi caesar karena mata sang ibu minus 7. Beruntung, biaya sesar ditanggung RS Zahirah, Jakarta Selatan.

Keluarga menyerah. Sampai semua rumah sakit akhirnya membantah menolak. Lalu apa saja alasan rumah sakit? "Ada yang bilang fasilitas penuh, tidak ada bidannya, tidak ada Kartu Jakarta Sehat, baru pakai KTP DKI," beber Eliyas. Minggu malam 17 Februari 2013, Dera meninggal dunia. Sementara Dara dirujuk ke RS Tarakan, Jakarta Timur. Kabar ini sampai ke telinga Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi .

pembagian-kurban-istiqlal-4-131016b.jpg
Maret 2013

Gedung Setneg Terbakar

Bulan Maret benar-benar menggegerkan Istana. Betapa tidak, gedung Sekretariat Negara terbakar hebat sekitar pukul 17.20 WIB, Kamis 21 Maret 2013. Api menjalar dari lantai 3 hingga meludeskan atap gedung. Presiden SBY pun langsung memerintahkan agar dokumen-dokumen penting negara segera diamankan.

Ibu Negara Ani Yudhoyono yang tengah berada di Istana juga panik. Sekretaris Kabinet Dipo Alam dan Sekjen DPP Partai Demokrat Edhie baskoro Yudhoyono tampak menghampiri Ibu Negara dan bercakap-cakap membahas kebakaran. Gubernur DKI Jokowi pun sempat memeriksa lokasi kebakaran.

Bagian yang terbakar merupakan Ruang Sidang Kabinet Plus atau Sidang Utama. Ruang itu kerap digunakan Presiden SBY memimpin rapat rapat Sidang Kabinet yang diperluas. Sempat ada isu bahwa ada dokumen skandal Bank Century yang terbakar. Tapi kabar itu buru-buru ditepis Istana. Istana menegaskan tidak ada dokumen yang terbakar.

ABG Jual Masjid

Sebuah iklan di dunia maya membuat geger pada bulan Maret. Dalam situs jual beli disebutkan Masjid Agung Tasikmalaya dijual. Harganya pun cukup murah, Rp 50 juta. Identitas si penjual, remaja SMP bernama Widya. Namun, Widya mengaku sebagai korban.

Untuk meredam keresahan warga, Walikota Tasikmalaya Budi Budiman meminta polisi mengungkap siapa pelaku. Kapolresta Tasikmalya AKBP Iwan Imam Susilo juga sudah melakukan langkah-langkah untuk mengejar pelaku. Polresta Tasikmalaya akan bekerja sama dengan Polda Jawa Barat.

Laman yang memunculkan iklan itu sudah tidak bisa dibuka. Sepertinya oleh operator telah ditutup dan dihapus. Namun, masyarakat tetap meminta segera mengusut kasus itu, agar tidak sampai terulang lagi. Pengelola masjid juga heran dengan penawaran itu. Masjid ini berdiri di tanah wakaf yang membuatnya tak bisa diperjualbelikan.

Tangis Nenek Artija

Keadilan masih banyak dibutuhkan orang miskin di negeri ini. Termasuk bagi Nenek Artija (70) yang menjadi terdakwa setelah dilaporkan oleh anak kandungnya sendiri ke polisi. Artija dilaporkan anaknya, Manisah, atas tuduhan mencuri 4 batang pohon. Padahal, pohon itu ditanam oleh sang nenek di pekarangan rumahnya.

Batang pohon, kata Artija, dia yang menanam bersama almarhum suaminya, Sabihah. Pohon itu ditanam di pekarangan samping rumah warisan almarhum suami. Artija kaget saat tiba-tiba dilaporkan ke polisi oleh anak keduanya, Manisah.

Di persidangan, nenek Artija tak henti-hentinya menangis histeris. Dia ketakutan. Meminta tolong kepada Pak Hakim agar dibebaskan dan tidak disidang. Dalam sidang itu pun, jaksa penuntut umum menolak pembelaan dari terdakwa. Tangis haru nenek Artija tidak terbendung.

video-kimcill-130910c-v.jpg
April 2013

Polisi 'Pemalak' Bule di Bali

Awal April 2013 seperti ada petir di siang bolong bagi institusi Polri. Anggota Polres Badung, Aipda Komang Sarjana menjadi buah bibir dan perhatian publik. Wajah Komang terpampang jelas dalam situs video YouTube yang direkam turis yang juga wartawan asal Belanda, Van Der Spek.

Rekaman itu berisi adegan-adegan saat Komang diduga menerima uang suap dari Van Der Spek yang melanggar lalu lintas karena tidak memakai helm. Komang kini dibebastugaskan oleh Polda Bali. Dalam kasus ini, Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo sudah menerima laporan polisi pemalak asal Bali itu.

Komang yang begitu fasih berbahasa Inggris mencoba memberikan tawaran untuk 'berdamai'. Dari uang 'damai' Kees Van Der Spek sebanyak Rp 200 ribu, polisi berseragam itu juga mengajak sang turis asal Belanda itu untuk menenggak bir.

Bocah Tasripin Gugah SBY

Kisah Taspirin, bocah 12 tahun asal Banyumas, Jawa Tengah, memicu perhatian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Tasripin merupakan bocah yang menghidupi ketiga adiknya karena ibunya meninggal dunia dan ayahnya bekerja di Kalimantan.

Presiden SBY melalui akun Twitter @SBYudhoyono, Kamis pagi 18 April 2013 menulis 3 kicauan. Pada saat yang hampir bersamaan, Presiden SBY bersiap menjadi pembicara kunci di "Indonesian Young Leaders Forum" di Jakarta. "Kisah Tasripin, Banyumas, usia 12 tahun, yg menjadi buruh tani utk menghidupi ketiga adiknya sungguh menggores hati kita. *SBY*".

Untuk memenuhi kehidupannya sehari-hari, Tasripin yang putus sekolah sejak kelas 3 SD ini harus mencari kayu bakar di sekitar kebun. Selain itu tugasnya juga mencuci peralatan rumah tangga dan mengurus kebutuhan anggota keluarganya.

Pembunuh Ibu Kandung Priok

Erik Karsoho (27) tega membunuh ibu kandungnya, Linda Warau, di rumahnya di Jalan Agung Perkasa 10 Blok J 7/14, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Erik menghabisi nyawa sang ibu lantaran ia dendam karena merasa dikucilkan di keluarga.

Erik merupakan anak pertama dari 3 bersaudara. Dua adik Erik masih berkuliah. Ketika keluarga ke luar negeri, Erik ditinggal dan dikunci di rumahnya. Tahun 2009, keluarga membawa Erik konsultasi ke RS Jiwa Dharmawangsa. "Habisnya aku kesal, mama (Linda) sering kasih obat psikiater (obat penenang)," kata Erik, Jumat 12 April 2013.

Ayah korban, Rusma Warsoto masih berada di kantor RW setempat. Ia menderita stroke dan dijemput keluarga ke rumah sanak saudaranya. Polisi melakukan tes kejiwaan terhadap Erik.

bus-cisarua-kecelakaan-130821c.jpg
Mei 2013

Geng Motor Klewang


Adalah Sumardirejo atau Klewang, pria berusia 57 tahun yang menghebohkan jagat kriminal di Pekanbaru, Riau. Klewang merupakan pimpinan geng motor yang membawah 6 kelompok lainnya. Klewang kerap memungut 'pajak ilegal' kepada pengunjung Stadion Utama yang sempat dijadikan lokasi Pekan Olahraga Nasional 2012.

Yang paling sadis, Klewang melakukan perkosaan di depan anggota geng lainnya saat si korban menolak membayar 'pajak'. Klewang merupakan residivis yang berulang kali keluar dan masuk penjara karena terlibat berbagai kasus kriminal dan kejahatan. Klewang ditangkap sekitar Mei 2013 lalu bersama dengan anggota geng motornya.

Pria asal Brebes, Jawa Tengah itu mengorganisir sejumlah geng motor yang berbasis di Stadion Utama Riau. Dari 6 kelompok geng binaan Klewang, Sincan merupakan satu-satunya geng motor yang anggotanya khusus wanita. Diduga, Klewang menyetubuhi para wanita ini sebelum menjadi anggota geng. Klewangdivonis 6 tahun penjara. Vonis ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tuntutan jaksa, 4 tahun kurungan.

'Gue Anak Brigjen'

Bulan Mei sempat diramaikan pemukulan seorang jurnalis. Si pelaku, mahasiswa Trisakti yang sedang berdemo di depan Istana. Yang menjadi kecaman publik ketika si pelaku berteriak "Gue anak Brigjen" saat melakukan pemukulan. Alhasil, wartawan Sindo TV, Sukron, mengalami luka memar akibat dipukuli pelaku yang diketahui bernama Muhammad Ardinal.

Sukron pun melapor ke polisi. "Dia marah-marah. "Lo bawa-bawa aparat, bawa-bawa petinggi, gue juga anak brigjen!" tiru Sukron saat ditemui di Polda Metro Jaya Rabu 22 Mei 2013. Ardinal yang juga datang ke Polda Metro Jaya untuk membuat laporan atas pemukulan yang diterimanya, menolak berkomentar.

Ardinal meninggalkan Polda Metro Jaya dengan mendapat pengawalan ketat dari polisi dalam kendaraan Innova bernopol F 455 A. Sukron bahkan sempat pingsan. Polisi memastikan, Ardinal bukan anak jenderal.

Seks Bebas Rumah Gurita

Rumah gurita di Bandung sempat menggemparkan pembaca pada bulan Mei. Betapa tidak, rumah itu disebut-sebut sebagai tempat ritual sekte seks bebas di Bumi Parahyangan. Cerita bermula dari adanya sebuah surat. Isinya, memerintahkan kalangan PNS Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung untuk melakukan ritual seks bebas.

Polisi memastikan GL memalsukan surat berkop kantor Perpusda Kota Bandung itu. Dia memperoleh stempel Perpusda dari ibunya yang bekerja sebagai PNS di Perpusda. Salinan surat yang dipalsukan oleh GL itu juga telah disita polisi. Motivasinya hanya ekonomi. GL terancam 6 tahun penjara.

Polisi juga menyatakan 'rumah gurita' bukan tempat ritual seks bebas. Apalagi oleh anggota sekte sesat. Menurut polisi, cerita itu hanyalah karangan GL yang saat ini telah berstatus tersangka. Tapi polisi tidak membantah bahwa di Bandung terdapat aliran sesat seks bebas. Polda Jabar berharap, ada laporan atau informasi terkait praktik yang menyimpang ini.

UN Molor, Murid Celaka

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh merasa senang karena Ujian Nasional (UN) sudah selesai. Namun, kegembiraannya juga disambut rasa kecewa. Karena ada 24 sekolah yang muridnya 100 persen tidak lulus. M Nuh sedih karena masih ada 24 sekolah yang muridnya 100 persen tidak lulus. Jumlah siswanya 899.

Bagi sekolah yang 100 persen tidak lulus, Kemendikbud berjanji menindaklanjuti kasus ini. Kendati begitu M Nuh mengaku senang karena UN yang cukup 'menghebohkan' ini akhirnya selesai. "Alhamdulillah selesai juga UN yang heboh ini," ucap M Nuh di Kantor Kemendikbud, Jakarta Pusat, Kamis 23 Mei 2013.

UN saat itu menjadi heboh karena terjadi keterlambatan di tingkat SMA dan sederajat. Tidak tanggung-tanggung, keterlambatan itu terjadi di 11 provinsi. Selain molor dari jadwal di 11 provinsi, pelaksanaan ujian juga disinyalir merugikan negara miliaran rupiah.

tki-cantik-130715b.jpg
Juni 2013

Dijual: Ginjal


Demi menebus ijazah anak tercintanya seharga Rp 17 juta, Sarah Melanda Ayu (19), Sugiyanto rela menjual ginjal. Bersama sang anak, Sugiyanto menjajakan ginjalnya kepada semua orang yang melintas di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, pada Rabu 26 Juni 2013.

Total yang harus dia tebus sebanyak Rp 70 juta. "Dan saya tidak mampu untuk menebus semuanya," kata Sugiyanto. Ayu menempuh pendidikan SMP dan SMA di Pondok Pesantren Al Ashryyah Nurul Iman di kawasan Parung, Bogor. Tapi pihak pondok pesantren membantah.

Sugiyanto sempat melaporkan masalah ini ke Komnas HAM, ke Kementerian Pendidikan dan Kementerian Agama. Namun, ketiga lembaga negara itu justru tak menggubrisnya alias cuek. Komnas HAM membantah. Sugiyanto diterima Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh. Sugiyanto gugup.

Belajar Hidup dari Een Sukaesih

Een Sukaesih, penderita lumpuh total asal Sumedang, Jawa Barat, meraih penghargaan khusus Liputan 6 Award 2013. Een lulus sekolah pendidikan guru dan D3 IKIP Bandung jurusan Bimbingan dan Konseling. Namun kelumpuhan menghapuskan impiannya. Een gagal menjadi guru dan pegawai negeri sipil (PNS).

Meski lumpuh, jiwa Een tetap menggelora. Penyakit yang diderita Een bernama prematoid arthritis alias radang sendi akut. "Kalau misalnya bergeser 1 cm dari tempat semula, sakitnya bukan main," kata Een. Bahkan, Een sudah divonis mati. Di dalam sebuah kamar berukuran 2x3 meter, Een mengajar murid-muridnya dengan penuh canda dan tawa.

Sudah 28 tahun, Een berada dalam kondisi ini. Selama itu, Een membaktikan hidupnya untuk mendidik anak-anak. Wanita ini tidak memungut bayaran. Een justru sering menyumbang anak-anak untuk keperluan membeli buku. Presiden SBY memberikan apresiasi yang tinggi terhadap kiprah Een. Tak urung keharuan pun dirasakan Presiden SBY dan Ibu Negara menerima Een di Kantor Presiden. Guru Een juga mendapat kejutan dari idola lainnya, Ustad Yusuf Mansur.

een-sukaesih-130606b.jpg
Juli 2013

13 Tahun, 19 Gelar Sarjana


Welin Kusuma berhasil meraup 19 gelar sarjana hanya dalam tempo 13 tahun saja. Cemerlang! Semua gelar itu berhasil diraihnya pada usia muda, 33 tahun. Namun jangan sangka perjuangan Welin mendapatkan kesuksesan akademis itu mudah. Setiap hari, pria asal Makassar, Sulawesi Selatan ini mengejar kelas dari satu kampus ke kampus lainnya, dari pagi hingga malam. 5 Jurusan sekaligus!

Dia menyiasati untuk mengambil 2 jurusan pada pagi atau siang hari, 1 jurusan pada sore atau malam hari, 1 jurusan pada akhir pekan (Sabtu dan Minggu), dan 1 jurusan di universitas terbuka tanpa kuliah tatap muka.

"Setelah selesai kuliah, pada malam hari saya mengerjakan tugas-tugas. Kadang-kadang saya mengerjakan tugas bila ada kuliah yang dibatalkan atau di waktu kosong di sela-sela kuliah," kata Welin kepada Liputan6.com. Saking hebatnya, bahkan kisah inspiratif Welin ini sampai disorot dunia.

Maimuna si TKI Cantik

Maimuna namanya. Masih berusia 25 tahun namun sudah pernah mencicipi hotel prodeo di Qatar, Timur Tengah, selama 2 bulan. Maimuna dilaporkan majikan perempuannya yang terbakar cemburu dengan kecantikan dara berkulit putih itu.

"Baru satu bulan kerja, saya sudah dimasukkan penjara, selama dua bulan. Feeling saya mungkin istri majikan cemburu. Biasanya kalau di sana, kalau istri cemburu pasti langsung melapor ke polisi, bukannya ke agen," tutur Maimuna. Dan tak cuma Maimuna. Di dalam bui sana, dia menemukan banyak TKI lain yang merasakan pengalaman serupa.

Hingga kini Maimuna masih enggan menginjak kembali tanah di negeri seberang itu. Dia masih tak bersemangat setelah melewati perjalanan panjang nan pahit dari Qatar. "Saya keluar dari penjara langsung dikasih ongkos pulang sama majikan, tapi gaji saya nggak dibayar," keluh Maimuna.

Heboh 'Kafe Nazi'

Kafe bernama Soldatenkaffe yang berdiri di Paskal Hypersquare, Bandung Jawa Barat, sempat menjadi perbincangan hangat di Bulan Juli. Soldatenkaffe memiliki arti dalam bahasa Jerman, yakni kafe serdadu. Di sana terpajang pula foto pemimpin Nazi Adolf Hitler dan logo Nazi.

Bentuk bangunan kafe 4 lantai itu tertutup rapat. Bendera dengan logo bulat bertuliskan 'Soldatenkaffee' terpampang di sana. Di tengahnya terdapat simbol Nazi berupa elang Jerman (iron eagles) berdiri di atas swastika dengan lambang 'SS Bolts'.

Maka tak heran, spekulasi hubungan kafe itu dengan Nazi pun merebak dan mencuri perhatian khalayak ramai. Hingga dunia pun menyorot kafe milik Henry Mulyana tersebut. Namun hal ini membuat Henry merasa terganggu dan tertekan. Tak kuat, dia akhirnya menutup Kafe Soldatenkaffe. "Saya sebagai orang awam pastinya sangat tertekan karena banyak yang caci-maki terhadap saya. Kita tutup kafe ini sejak diberitakan media," tutur Henry.

klewang-geng-motor-130521b.jpg
Agustus 2013

Maut di Cisarua

20 Tahun lalu, sebuah batu keramat dibongkar dari pinggir jalan berjurang di Jalan Raya Puncak KM 90 Tugu Utara, Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Batu itu ditakuti karena dipercaya seringkali memakan tumbal. Tak sedikit kendaraan yang menjadi tumbal kecelakaan di kawasan itu. Namun 20 tahun kemudian, kecelakaan besar terjadi kembali.

Agustus 2013 adalah masa-masa pahit bagi para keluarga 20 korban tewas Bus Giri Indah. Mobil yang mengangkut 60 jemaah Gereja Bethel Indonesia Rahmat Emmanuel Ministries (GBI REM) itu jatuh ke jurang di Desa Tugu Utara pada 21 Agustus lalu, sekitar pukul 08.00 WIB.

Bus masuk ke dalam jurang dalam posisi terbalik dengan ban di atas. Evakuasi bangkai bus sempat sulit dilakukan. Sesaat setelah kecelakaan, kondisi lokasi seketika gelap dan dipenuhi dengan kepulan asap. Padahal cuaca saat itu cukup cerah. Tidak ada yang salah pada kondisi jalan. Diduga penyebab kecelakaan karena bus mengalami rem blong. Sementara sang sopir yang selamat kemudian ditahan di Polres Bogor.

Mercon Maut Raksasa

Sekelompok bocah menggiring mercon raksasa ke sebuah lapangan sehari menjelang Hari Raya Lebaran, yakni pada 7 Agustus 2013 lalu. Saking besarnya, tinggi petasan itu hampir setara dengan tubuh bocah-bocah Pemalang, Jawa Tengah tersebut. Tanpa takut, mereka menyulut sumbu petasan.

Duaar... Mercon itu meledak, kertas berhamburan, dan asap menyebar ke segala penjuru. Namun suara girang canda tawa seketika berubah menjadi panik histeris. Bocah bernama Muhtohar terkapar bersama seorang temannya.

Tubuh mereka terpental beberapa meter dari mercon yang meledak. Muhtohar tewas seketika saat itu juga, sementara satu bocah lainnya terluka. Detik-detik ledakan mercon maut itu terekam lewat sebuah video amatir yang kemudian diunggah ke situs YouTube.

Bom 'Jeritan' Rohingnya

Kedamaian Ramadhan tahun ini sempat mendapatkan teror. Ledakan bom menyasar Wihara Ekayana, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, 4 Agustus lalu. Beruntung, tak ada korban tewas ataupun luka parah dalam peristiwa ini. Namun 3 jemaah menderita luka ringan di tangan serta bagian telinga.

Ada pesan tertulis yang ditemukan di sela-sela penyelidikan kasus ini. Isi pesan itu menyebutkan, teror ini berkaitan dengan konflik yang dialami umat muslim Rohingnya di Myanmar. Menteri Agama Suryadharma Ali menduga, sang penulis pesan adalah pelaku teror.

"Ada pesan tertulis pada bom, tulisannya 'Kami Menjawab Jeritan Rohingya'," kata Suryadharma Ali usai mendatangi lokasi ledakan di Wihara Ekayana, Jakarta Barat, 5 Agustus 2013. "Peristiwa ini mencoreng kesucian bulan Ramadan. Saya imbau umat Islam tidak terpancing gerakan yang tidak bertanggung jawab ini."

polisi-bali130404c.jpg
September  2013

Syarat Masuk SMP: Ukuran Kelamin

Nurlina kaget bukan kepalang saat menerima kuesioner yang dibawa sang anak dari sekolahnya, SMP Negeri I Sabang, Aceh, September 2013 lalu. Sepintas, tak ada yang aneh pada kuesioner itu. Namun begitu membuka lembaran ke-5, Nurlina syok lantaran ada pertanyaan mengenai ukuran alat kelamin pria maupun perempuan. "Ada gambar payudara dan alat kelamin pria. Anak diminta lingkari mana yang sesuai dengan miliknya," tutur Nurlina kepada Liputan6.com, 7 September 2013 lalu.

Sontak, kemunculan kuesioner ukuran kelamin ini sukses membuat heboh khalayak ramai. Tak cuma Aceh, berita ini juga menjadi perbincangan hangat di seantero tanah air. Pornografikah? Apa manfaatnya? Menjawab kehebohan publik, Kementerian Kesehatan sebagai sang pencetus kebijakan kuesioner ukuran kelamin itupun angkat bicara.

Kuesioner itu masuk ke dalam buku Pedoman Petunjuk Teknis (juknis) Penjaringan Kesehatan Tingkat Anak Sekolah Lanjutan milik Kemenkes. Isian mengenai ukuran alat kelamin tercantum di halaman 42 dan 43. "Gambar scientific bukan pornografi dan gambar dari hasil sebuah penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui pubertas dari remaja tersebut," papar Direktur Bina Kesehatan Anak Kemenkes, Jane Soepandi 7 September lalu.

Pornoaksi si Bau Kencur

Memasuki September 2013, perilaku tak senonoh siswa sekolah yang masih bau kencur mencoreng kembali dunia pendidikan tanah air. 2 Siswa berseragam SMP diduga menjadi pemeran dalam video Goyang Kimcil yang bernuansa erotis dan tersebar di jagat maya. Tanpa malu, sepasang siswa itu mempraktikan sejumlah posisi berhubungan suami istri.

Terdengar lantunan lagu berbahasa Jawa mengiringi mereka bergoyang dalam video berdurasi 5 menit 48 detik itu. Namun tak diketahui pasti dari sekolah mana para siswa itu berasal. Video tersebut diunggah di YouTube oleh akun ABG Mesum pada 6 September 2013 dengan Judul 'Goyang Kimcil ABG SMP Mesum Hot'.

Dalam kamusslang.com disebutkan, kimcil merupakan kata sebutan untuk daun muda perkotaan yang biasanya berusia antara 15-23 tahun (SMA-Kuliah), bergaya trendi, suka begaul, cenderung sok imut, ceria-ceria bikin gemes dan menjadi sasaran empuk cowok-cowok pinginan.

"Video itu menunjukkan bahwa perkembangan anak remaja kita cukup menakutkan," ujar Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait kepada Liputan6.com pada 8 September. "Itu jelas pornoaksi karena memeragakan adegan suami-istri," serunya.

setneg-kebakaran130322b.jpg
Oktober 2013

Pemerkosa Berkedok Guru Agama

MPS (55) benar-benar tak beradab. Pria yang berprofesi sebagai guru agama itu melampiaskan hasrat seksualnya pada remaja 15 tahun, tetangga di depan rumahnya, Jakarta Timur. Perkosaan bermula sejak 2012 lalu. Dan tak cuma sekali, sepekan sejak perkosaan pertama, MPS melakukannya kembali kepada sang anak baru gede (ABG).

Parahnya, pemerkosaan itu terjadi usai salat subuh di musala, tepatnya di belakang mimbar. Yang keterlaluan lagi, sang guru menyodomi sang bocah yang saat itu tengah datang bulan. Keterlaluan!

Namun sayang, perilaku bejat MPS tak lantas terungkap. 'Topengnya' baru terbuka pada tahun berikutnya, 2013. Itu pun lantaran sang bocah hamil. Gadis itu baru menceritakan semua perkosaan yang dialaminya kepada sang ayah pada 28 September 2013 lalu. Kebejatan MPS berhasil menyita perhatian pembaca Liputan6.com pada edisi Oktober.

Ricuh Daging Kurban

Idul Adha kali ini diwarnai peristiwa pahit. Pembagian daging kurban yang ricuh memakan korban. 1 Orang meninggal dunia dan 8 lainnya terluka dalam proses mengantre untuk mengambil 1 kg daging yang dibagikan di Masjid Istiqlal, Jakarta. Sebelumnya sempat disebutkan, korban tewas berjumlah 2.

"(Korban) Meninggalnya Pak Sukiyo (74) meninggal bukan karena berdesak-desakan," kata Kapolsek Sawah Besar Kompol Shinto Silitonga. Sukiyo meninggal sebelum kericuhan antre daging terjadi. Kerusuhan terjadi setelah salat subuh sekitar pukul 05.30 WIB. Sementara Sukiyo diperkirakan meninggal setelah terjatuh saat gerbang Istiqlal dibuka bagi para warga yang ingin mengantre daging kurban sekitar pukul 04.30 WIB.

Ribuan warga telah mengantre untuk mendapatkan jatah pembagian daging kurban di Masjid Istiqlal sejak dini hari, pukul 01.00 WIB, 16 Oktober. Sementara pembagian baru dilakukan pukul 05.00 WIB. Tepat pukul 4.30 WIB pintu bagian utara masjid dibuka, ribuan warga pun langsung menyerbu masuk ke dalam halaman masjid. Padatnya warga mengakibatkan sejumlah orang jatuh tersungkur.

farhat-ahok130111b.jpg
November 2013

Pengemis Tajir


Duo pengemis tajir, Walang (54) dan Sa'aran (70) berhasil membuat gempar Ibukota. Bersama mereka ditemukan uang tunai Rp 25.448.600 yang tersimpan di dalam gerobak. Rp 25 juta itu dikumpulkan hanya dalam 15 hari saja, setelah mengemis di kawasan Pancoran dan sekitarnya. Fantastis! Bagaimana cara keduanya meraup jutaan rupiah itu? Rupanya Walang dan Sa'aran pandai berakting.

Belakangan juga diketahui alasan Walang, satu di antara duo pengemis tajir itu, mengemis karena kepepet membayar cicilan haji. Sementara uang muka telah dibayarnya menggunakan uang hasil judi . Namun akhirnya Walang dan Sa'aran dipulangkan juga ke kampung halamannya di Subang. Uang Rp 25 juta pun dikembalikan. Rumah kokoh Walang menanti untuk ditinggali.

Bayi Aqila Diusir

Pada usianya yang teramat belia, 10 bulan, Aqila Zaneta Putri, menderita kelainan fungsi hati. Butuh segera mendapatkan transplantasi hati. Sang ayah dan bunda pun membawa bayi Aqila menyeberangi pulau menuju RSCM, Jakarta.

Namun sayang, di tengah perawatan Aqila yang perutnya kian membesar 'diusir' dari rumah sakit itu. Pihak rumah sakit beralasan, bayi mungil itu tak bisa menjalani rawat inap karena daya tubuhnya yang masih rentan. Belakangan diketahui, surat rujukan Aqila juga dipermasalahkan.

Tutup Gang Dolly!

Rencana penutupan Gang Dolly oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini menjadi perhatian pembaca Liputan6.com bulan November. Rencana itu diembuskan setelah Risma sukses menutup 3 lokalisasi di Kota Pahlawan tersebut.

Dia menyatakan, penutupan lokalisasi dilakukan untuk menyelamatkan generasi muda. Meski begitu para pekerja seks komersial (PSK) dan mucikari yang biasa bekerja di Gang Dolly bakal dibina dan diberdayakan.

bayi-dera130314a-v.jpg
Desember 2013

Mbah Slamet

Sosok Mbah Slamet Suradio sukses menjadi primadona Liputan6.com pada Desember 2013 ini. Masinis Kereta Api 225 itu harus menjalani hidup yang sulit semenjak tragedi Bintaro I pada 1987 silam. Meski 26 tahun telah berlalu, namun Mbah Slamet masih ingat betul detik-detik terjadinya kecelakaan nahas yang menewaskan 156 penumpang itu.

Mbah Slamet dipidana selama 4 tahun penjara dan dipecat dengan tidak hormat dari kedinasannya sebagai PNS di PT KAI. Tidak cukup di situ, sanksi dari lingkungan pun juga diterima Mbah Slamet. Saat dipenjara, sang istri meninggalkannya.

Mita Diran

Mita Diran tak kalah membuat heboh. Selama 30 jam, gadis 27 tahun tersebut bekerja nonstop hingga akhirnya berujung maut. Mita tiba-tiba pingsan saat makan setelah bekerja keras 3 hari tanpa istirahat.

Pasca-meninggalnya Mita, kantor tempatnya bekerja pun segera meliburkan para karyawan dalam rangka berkabung. Sementara tragedi ini pun menyentil para wakil rakyat di DPR. Komisi IX DPR yang membidangi tenaga kerja mengancam akan memidanakan perusahaan tempat Mita bekerja. (Ndy/Ism/Sss)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya