Disomasi Gede Pasek, Syarief Hasan Demokrat: Urus Banjir Dulu...

Demokrat mencopot Gede Pasek Suardika dari jabatannya sebagai anggota DPR.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 22 Jan 2014, 03:20 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2014, 03:20 WIB
syarief-hasan-130516b.jpg
Gede Pasek Suardika dicopot dari jabatannya sebagai anggota DPR. Surat pergantian antar waktu (PAW) yang diterima Pasek ditandatangani oleh Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan. Tak terima, Pasek pun melancarkan somasi pada Syarief. Lalu apa kata Syarief menanggapi somasi dari salah satu loyalis Anas Urbaningrum itu?

"Jangan sekarang. Tidak tepat waktu. Sekarang urus banjir dulu," ujar Syarief saat mengunjungi Posko Pengungsian Gang Arus, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (21/1/2014). Dia terkesan malas menanggapi Pasek.

Ketika kembali dicecar dengan pertanyaan serupa, Menteri Koperasi dan UKM itu hanya memberikan jawaban pendek. "Sekarang urus rakyat dulu," tegas suami Inggrid Kansil itu.

Sementara itu, Pasek mengaku tidak akan pernah pindah ke partai politik lain meski dirinya dipecat dari Partai Demokrat dan dicopot jabatannya sebagai anggota DPR. Bahkan salah satu loyalis Anas Urbaningrum itu telah mempersiapkan untuk mengubah sistem demokrasi pada partai yang dibesut oleh Presiden SBY tersebut.

"Ini partai harus kita pertahankan jadi partai yang demokratis," imbuh Sekjen Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) itu.

Dia menilai pemecatannya tak beralasan. Dia tidak pernah melanggar kode etik seperti yang tercantum dalam surat pemecatan oleh Demokrat.

"Partai ini bukan milik pribadi, bukan properti pribadi sebagian sahamnya sudah milik publik. Sehingga harus mengikuti aturan publik juga dan sama perlakuannya baik dia ketua harian atau kader biasa seperti saya. Karena di AD/ART sama," tuturnya.

"Yang berbeda adalah kewenangan ketika menjalankan tugas saja," pungkas Pasek. (Alv/Ndy)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya