Asosiasi Pedagang: Hati-hati! Impor Beras Urusan Dunia-Akhirat

Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia meminta pemerintah memperhatikan pengaturan sistem impor semua komoditas dilakukan secara sehat.

oleh Sugeng Triono diperbarui 01 Feb 2014, 15:29 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2014, 15:29 WIB
beras-myanmar-130610b.jpg
Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia meminta pemerintah tidak main-main dengan kebijakan pangan yang langsung bersentuhan dengan rakyat. Sebab, setiap kebijakan pemerintah dalam urusan pangan ini akan dipertanggungjawabkan tidak hanya di dunia, tapi juga di akhirat.

"Pemerintah mengatakan produksi beras kita surplus. Tapi kok tetap harus impor? Katanya hanya produk-produk khusus saja (yang impor). Tapi kan tidak jelas produk khusus itu. Hati-hati, urusan ini akan dipertanggungjawabkan di dunia dan akhirat," ujar Sekretaris Jenderal Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia Ngadiran di Cikini, Jakarta, Sabtu (1/2/2014).

Meski demikian, bukan berarti asosiasi ini tidak sepakat dengan semua kebijakan impor yang dilakukan pemerintah. Hanya saja, pengaturan sistem impor semua komoditas harus dilakukan secara sehat dan memperhatikan kedaulatan pangan nasional.

"Contohnya soal impor sapi. Selisih harga Rp 1.000 per kilogram antara sapi lokal dan impor itu kan bisa membuat petani menjerit. Peternak dibanting harga dengan harga impor. Mana mau petani kita bertani lagi," kata Ngadiran.

Menurut Ngadiran, saat ini yang menentukan harga di masyarakat adalah pasar, bukan pemerintah. Hal itu membuat pedagang bebas menentukan harga yang dinginkan. "Akibatnya, harga dari petani anjlok. Setelah harga hancur yang beli hasil mereka yang pengusaha-pengusaha. Dan yang menikmati pengusaha itu," tandas Ngadiran. (Rmn/Sss)

Baca juga:

Penyebab Harga Beras Lokal Mahal
Kisruh Beras Impor Terkait Tahun Politik?
Mau Periksa Kasus Impor Beras, Ali Masykur Musa Tak Mundur

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya