Kepolisian Republik Indonesia hingga kini masih memperjuangkan anggaran untuk pengamanan Pemilihan Umum 2014. Dari Rp 3,5 triliun yang diajukan, Pemerintah hanya mengucurkan Rp 1 triliun, namun dana itu dinilai masih kurang Rp 600 miliar.
Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman mengatakan, seharusnya dana dana Rp 1 miliar itu sudah lebih dari cukup. Sebab polisi sudah terlatih dalam pengamanan pesta demokrasi 5 tahunan itu.
"Sudah cukup, karena berapa pun biayanya Polisi sudah pengalaman amankan pemilu," kata Boyamin kepada Liputan6.com, Jakarta, Rabu (5/2/2014).
Ia mengaku optimis, bahwa Pemilu 2014 lebih aman seperti 5 tahun lalu. Bahkan pemilu yang rencananya digelar 9 April mendatang lebih kondusif, karena pengerahan masa lebih sedikit.
"Selain itu, juga Pemilu 2014 akan lebih kondusif karena kampanye penyerahan massa akan relatif sedikit," ungkap dia.
Sebelumnya, Kapolri Jend (Pol) Sutarman mengatakan bahwa dana yang telah mengucur kepada polisi sebagai tenaga keamanan pada pemilu nanti telah turun sebesar Rp 1 triliun dari pemerintah. Namun dana itu masih belum cukup, dan kurang Rp 600 miliar. Bila tanpa pengadaan Pemilu dana dibutuhkan sebesar Rp 1,6 triliun, sedangkan dengan pengadaan peralatan pengamanan diperlukan dana ,8 triliun. Untuk itu pihaknya bakal 'mengorek' dana dari internal Mabes Polri untuk menutupi kekurangan itu.
"Anggaran itu masih kurang, kami butuh Rp 1,6 triliun tanpa pengadaan (Peralatan Pemilu). Kalau dengan pengadaan sebesar Rp 1,8 triliun," kata Sutarman di Mabes Polri, Jakarta, Senin 3 Februari 2014 kemarin. (Edo/Tnt)
Baca juga :
Polri Anggaran Pemilu Langsung Diterima Polres dan PoldaDana Cair Rp1 Triliun Polri Petakan Kerawanan Pemilu
Dana Pengamanan Pemilu Papua 3 Kali Lipat Daerah Lain
Kapolri Perjuangkan Kekurangan Dana Pengamanan Pemilu Rp600 M
Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman mengatakan, seharusnya dana dana Rp 1 miliar itu sudah lebih dari cukup. Sebab polisi sudah terlatih dalam pengamanan pesta demokrasi 5 tahunan itu.
"Sudah cukup, karena berapa pun biayanya Polisi sudah pengalaman amankan pemilu," kata Boyamin kepada Liputan6.com, Jakarta, Rabu (5/2/2014).
Ia mengaku optimis, bahwa Pemilu 2014 lebih aman seperti 5 tahun lalu. Bahkan pemilu yang rencananya digelar 9 April mendatang lebih kondusif, karena pengerahan masa lebih sedikit.
"Selain itu, juga Pemilu 2014 akan lebih kondusif karena kampanye penyerahan massa akan relatif sedikit," ungkap dia.
Sebelumnya, Kapolri Jend (Pol) Sutarman mengatakan bahwa dana yang telah mengucur kepada polisi sebagai tenaga keamanan pada pemilu nanti telah turun sebesar Rp 1 triliun dari pemerintah. Namun dana itu masih belum cukup, dan kurang Rp 600 miliar. Bila tanpa pengadaan Pemilu dana dibutuhkan sebesar Rp 1,6 triliun, sedangkan dengan pengadaan peralatan pengamanan diperlukan dana ,8 triliun. Untuk itu pihaknya bakal 'mengorek' dana dari internal Mabes Polri untuk menutupi kekurangan itu.
"Anggaran itu masih kurang, kami butuh Rp 1,6 triliun tanpa pengadaan (Peralatan Pemilu). Kalau dengan pengadaan sebesar Rp 1,8 triliun," kata Sutarman di Mabes Polri, Jakarta, Senin 3 Februari 2014 kemarin. (Edo/Tnt)
Baca juga :
Polri Anggaran Pemilu Langsung Diterima Polres dan PoldaDana Cair Rp1 Triliun Polri Petakan Kerawanan Pemilu
Dana Pengamanan Pemilu Papua 3 Kali Lipat Daerah Lain
Kapolri Perjuangkan Kekurangan Dana Pengamanan Pemilu Rp600 M