Dikawal sejumlah aparat kepolisian, Asido Simangungsong Hamonangan alias Edo (24), tersangka pembunuh Feby Lorita, datang ke lokasi pembunuhan mengenakan penutup wajah. Tersangka datang sekitar pukul 16.00 WIB, Rabu (5/2/2014). Ia mengenakan kaos tahanan dengan tangan terbogol.
Saat turun dari mobil, sejumlah warga yang sejak siang mengerumuni rumah bercat oranye di Perumahan Puri Citayam Permai II RT 07/22 Blok D1 Nomor 2, Citayam, Depok itu langsung meneriaki tersangka. Polisi yang mengawal Edo sempat kewalahan menghadapi antusiasme warga yang ingin melihat sosok pelaku dari dekat.
Kapolsek Duren Sawit Komisaris Polisi Imran Gultom yang turun langsung menjelaskan, di rumah ini pihaknya menyisir sejumlah ruangan untuk memastikan kebenaran keterangan tersangka sekaligus kronologi terbunuhnya korban.
"Hasilnya, ditemukan bekas darah di kursi, meja makan dan lantai. Ini bukan rekonstruksi, hanya olah TKP untuk memastikan korban benar dibunuh di sini," kata Imran.
Dalam aksinya, tersangka Edo melakukan pembunuhan seorang diri. Sebelum menusuk leher korban ia lebih dulu memukul tengkuk, perut dan mencekik leher korban.
"Semuanya dilakukan sendiri. Korban dihabisi di rumah ini," pungkas Imran.
Jasad Feby sendiri ditemukan di dalam bagasi mobil Nissan March warna putih yang diparkir pelaku di kawasan Pondok Kopi, Jakarta Timur. Usai menghabisi nyawa wanita berusia 31 tahun itu, tersangka juga sempat merampas perhiasan dan jam tangan korban.
Adapun motif di balik pembunuhan itu diduga berlatar belakang sakit hati lantaran cinta pelaku ditolak korban. (Ado/Yus)
Saat turun dari mobil, sejumlah warga yang sejak siang mengerumuni rumah bercat oranye di Perumahan Puri Citayam Permai II RT 07/22 Blok D1 Nomor 2, Citayam, Depok itu langsung meneriaki tersangka. Polisi yang mengawal Edo sempat kewalahan menghadapi antusiasme warga yang ingin melihat sosok pelaku dari dekat.
Kapolsek Duren Sawit Komisaris Polisi Imran Gultom yang turun langsung menjelaskan, di rumah ini pihaknya menyisir sejumlah ruangan untuk memastikan kebenaran keterangan tersangka sekaligus kronologi terbunuhnya korban.
"Hasilnya, ditemukan bekas darah di kursi, meja makan dan lantai. Ini bukan rekonstruksi, hanya olah TKP untuk memastikan korban benar dibunuh di sini," kata Imran.
Dalam aksinya, tersangka Edo melakukan pembunuhan seorang diri. Sebelum menusuk leher korban ia lebih dulu memukul tengkuk, perut dan mencekik leher korban.
"Semuanya dilakukan sendiri. Korban dihabisi di rumah ini," pungkas Imran.
Jasad Feby sendiri ditemukan di dalam bagasi mobil Nissan March warna putih yang diparkir pelaku di kawasan Pondok Kopi, Jakarta Timur. Usai menghabisi nyawa wanita berusia 31 tahun itu, tersangka juga sempat merampas perhiasan dan jam tangan korban.
Adapun motif di balik pembunuhan itu diduga berlatar belakang sakit hati lantaran cinta pelaku ditolak korban. (Ado/Yus)
Baca juga:
Topeng Cinta Edo, Maut Feby Lorita
2 Hari Setelah Pembunuhan, Edo Jarah Apartemen Feby Lorita
Edo Dekati Feby Lorita `si Jasad dalam Bagasi` Bukan karena Cinta
Kronologi Pembunuhan Feby Lorita
Setelah Membunuh, Edo Jual Perhiasan Feby Lorita