Pulang dari Pengungsian, Warga Malang Temukan Rumah Rusak Berat

Pengungsi Gunung Kelud di Kecamatan Ngantang bingung ketika pulang mendapati rumah mereka rusak parah. Bantuan perbaikan belum diterima.

oleh Liputan6 diperbarui 24 Feb 2014, 16:58 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2014, 16:58 WIB
rumah-rusak-140224b.jpg
Warga Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Jawa Timur berharap perbaikan rumah yang rusak akibat terdampak letusan Gunung Kelud cepat selesai. Sebab, warga yang memutuskan untuk pulang ke rumah justru kebingungan melihat kondisi rumahnya.
 
"Kami berharap perbaikan rumah bisa dipercepat agar aktivitas masyarakat bisa kembali seperti semula," kata Suyanto (48), warga Dusun Sambirejo Kutut, Desa Pandansari saat ditemui di rumahnya, Malang, Jawa Timur, Senin (24/2/2014).
 
Selam ini, Suyanto mengungsi di Tapak Liman, Kota Batu, saat Gunung Kelud Meletus. Setelah status gunung diturunkan dari Awas menjadi Siaga, Suyanto pulang ke rumah pada Jumat 21 Februari. Saat itu petugas di posko pengungsian Tapak Liman meminta pengungsi untuk pulang ke rumah.
 
"Alasan petugas di pengungsian karena status gunung sudah diturunkan dan aman. Memang sudah aman, tapi kondisi rumah rusak parah," ucap Suyanto.
 
Guna menutupi atap rumah yang hancur, Suyanto  membeli sendiri terpal ukuran 6x8 meter seharga Rp 150 ribu lantaran bantuan terpal untuknya tak kunjung datang. Suyanto membutuhkan minimal 4 lembar terpal untuk menutup seluruh bagian atap rumahnya.
 
Jika malam menjelang, Suyanto pun kebingungan dan harus berpindah-pindah dari satu rumah tetangga ke rumah tetangga lainnya karena atap rumahnya belum sepenuhnya tertutup terpal. Kondisi di dalam rumah juga masih hancur.
 
"Alat dapur juga tak ada, listrik masih mati, kalau malam harus pindah-pindah ke rumah tenagga. Kami merasa terlalu cepat dikembalikan ke rumah," ucapnya.
 
Hal senada dikatakan Ponaji (48), warga Dusun Sambirejo Kutut, Desa Pandansari. Awalnya ia dan keluarganya berharap tak terlalu cepat dipulangkan ke rumah sembari menunggu perbaikan rumah selesai.
 
"Bayangan saya saat pulang ke rumah semua bantuan untuk perbaikan rumah sudah siap. Ternyata belum seluruhnya ada, saya baru dapat 1 lembar terpal," ucap Ponaji.
 
Ia mengakui untuk kebutuhan makanan dan air tak ada kekurangan. Namun bantuan untuk perbaikan rumah yang datang bertahap menghambat perbaikan untuk bisa dilakukan secepatnya. (Ado/Ism)

Baca juga:

Dampak Letusan Gunung Kelud, 18 TPS di Malang Terancam Dipindah
Kena Abu Gunung Kelud, Ratusan Kotak Suara di Malang Rusak
Bersih dari Abu Kelud, Keraton Yogyakarta Diserbu Pengunjung



POPULER

Berita Terkini Selengkapnya