Sebanyak 165 pengungsi korban letusan Gunung Sinabung dari 3 desa di Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo, yang berada di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, enggan pulang. Padahal, mereka telah diizinkan kembali ke rumah masing-masing.
"Para pengungsi itu masih enggan pulang," kata Suranta Sitepu, Kepala Desa Telagah, Kecamatan Sei Bingei Kabupaten Langkat di Sei Bingei, Selasa (25/2/2014).
Suranta yang juga koordinator posko pengungsian warga korban erupsi Gunung Sinabung di penampungan daerah Langkat mengatakan, pengungsi yang enggan pulang itu berasal dari Desa Kebayaken, Kutambelin, dan Desa Batu Karang.
Sementara seorang pengungsi bermarga Barus mengungkapkan, mereka akan pulang ke desanya jika pengungsi Desa Kuta Rakyat, Kuta Gugung, dan Sigarang Garang sudah diperbolehkan pulang. "Kami akan pulang kembali ke kampung halaman secara bersama-sama," kata Barus.
Dia juga mengatakan satu-satunya akses menuju desa mereka masih rusak dan terputus. Mereka harus melalui Desa Kuta Rakyat. Sementara Desa Kuta Rakyat, Kuta Gugung dan Sigarang Garang, masuk dalam zona merah Sinabung sehingga warganya belum diperbolehkan pulang.
Saat ini jumlah warga Karo yang mengungsi di Langkat keseluruhannya mencapai 725 jiwa. Sedangkan secara keseluruhan sebanyak 17.150 jiwa (5.213 KK) pengungsi Sinabung telah kembali ke rumah masing-masing.
Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), mereka berasal dari 15 desa yaitu Desa Jeraya, Pintu Besi, Payung, Beganding, Tiga Pancur, Tanjung Merawa, Tiganderket, Cimbang, Ujung Payung, Kutambelin, Gung Pinto, Sukandebi, Naman, Batu Karang, dan Rimo Kayu.
Saat ini, masih ada 16.361 jiwa atau 5.255 KK pengungsi yang tersebar di 34 lokasi. Sebanyak 15 desa hingga saat ini belum direkomendasikan pulang. (Ant/Ado/Ism)
"Para pengungsi itu masih enggan pulang," kata Suranta Sitepu, Kepala Desa Telagah, Kecamatan Sei Bingei Kabupaten Langkat di Sei Bingei, Selasa (25/2/2014).
Suranta yang juga koordinator posko pengungsian warga korban erupsi Gunung Sinabung di penampungan daerah Langkat mengatakan, pengungsi yang enggan pulang itu berasal dari Desa Kebayaken, Kutambelin, dan Desa Batu Karang.
Sementara seorang pengungsi bermarga Barus mengungkapkan, mereka akan pulang ke desanya jika pengungsi Desa Kuta Rakyat, Kuta Gugung, dan Sigarang Garang sudah diperbolehkan pulang. "Kami akan pulang kembali ke kampung halaman secara bersama-sama," kata Barus.
Dia juga mengatakan satu-satunya akses menuju desa mereka masih rusak dan terputus. Mereka harus melalui Desa Kuta Rakyat. Sementara Desa Kuta Rakyat, Kuta Gugung dan Sigarang Garang, masuk dalam zona merah Sinabung sehingga warganya belum diperbolehkan pulang.
Saat ini jumlah warga Karo yang mengungsi di Langkat keseluruhannya mencapai 725 jiwa. Sedangkan secara keseluruhan sebanyak 17.150 jiwa (5.213 KK) pengungsi Sinabung telah kembali ke rumah masing-masing.
Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), mereka berasal dari 15 desa yaitu Desa Jeraya, Pintu Besi, Payung, Beganding, Tiga Pancur, Tanjung Merawa, Tiganderket, Cimbang, Ujung Payung, Kutambelin, Gung Pinto, Sukandebi, Naman, Batu Karang, dan Rimo Kayu.
Saat ini, masih ada 16.361 jiwa atau 5.255 KK pengungsi yang tersebar di 34 lokasi. Sebanyak 15 desa hingga saat ini belum direkomendasikan pulang. (Ant/Ado/Ism)
Baca juga:
Ribuan Bayi Masih di Pengungsian Sinabung
184 Ibu Hamil Masih Tinggal di Pengungsian Sinabung
Bencana Melanda, Jamkrindo Siapkan Rp 930 Miliar untuk Klaim
Abu Vulkanik Gunung Sinabung Lebih Bahaya Dari Kelud?
SBY Minta Pengungsi Kelud Belajar dari Sinabung