Kristiani Herawati, Flamboyan di Balik Kesuksesan SBY

Semasa menjadi taruna AKABRI, Susilo Bambang Yudhoyono kerap mengirim surat cinta kepada kekasihnya Kristiani Herawati. Setelah menikah, Kristiani tak hanya menjadi pendamping, melainkan juga rekan diskusi SBY.

oleh Liputan6 diperbarui 17 Sep 2004, 21:32 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2004, 21:32 WIB
170904cDialog.jpg
Liputan6.com, Bogor: Kira-kira 30 tahun silam, tukang pos menyampaikan sepucuk surat kepada remaja putri bernama Kristiani Herawati. Dengan hati berbunga, Ani--demikian ia disapa--membaca rangkaian kata yang ditulis pemuda pujaan hatinya. Surat ini bukanlah yang pertama. Puluhan lembar surat telah terkumpul sejak Ani menjalin hubungan dengan sang kekasih. Surat menjadi pelepas rindu karena sang Arjuna berada jauh di Magelang, Jawa Tengah, mengikuti pendidikan militer di Akademi ABRI. Tak jarang pula, surat berisi puisi. Apa lagi kalau bukan ungkapan hati sang pemuja. Nyaris di ujung kertas, si pengirim menorehkan namanya, Susilo Bambang Yudhoyono.

Itulah kenangan Kristiani ketika menjalin kasih dengan Yudhoyono yang kini menjadi suaminya. Menurut Ani, suaminya memang romantis. Dia tak ingat lagi isi puisi-puisi Yudhoyono. Kecuali, sebuah judul puisi yang dikirim Yudhoyono yaitu "Flamboyan". Tak jelas, mengapa nama bunga itu menjadi tajuk puisi Yudhoyono. Tapi, waktu itu Ani memang tinggal di Jalan Flamboyan. Atau bisa jadi, menurut Ani, bunga flamboyan memang sedang bermekaran di sekitar Kampus AKABRI. "Mungkin waktu itu sedang mekar bunga flamboyan kemudian ingat yang ada di Jalan Flamboyan," ujar Ani kepada reporter SCTV Esther Mulyanie di rumah Yudhoyono di Jalan Alternatif Cibubur Puri Cikeas Indah, Desa Nagrak, Kecamatan Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, baru-baru ini.

Pertemuan Ani dengan Yudhoyono boleh dibilang tanpa sengaja. Ketika itu, Ani mengunjungi ayahnya Mayor Jenderal Sarwo Edhie Wibowo yang bertugas di Magelang sebagai Gubernur AKABRI. Kebetulan, Yudhoyono yang masih duduk di tingkat empat sebagai Komandan Divisi Korps Prajurit Taruna AKABRI diperintahkan menghadap Gubernur AKABRI. Saat itulah Yudhoyono menatap putri ketiga yang paling disayangi Sarwo Edhie untuk pertama kalinya. Detak jantung Yudhoyono berdegup tak beraturan. Sementara pipi Ani memerah. "Pertama kali ketemu, dia pendiam, berwibawa, dan tak banyak bicara. Tapi, lama-lama ternyata dia penuh perhatian," Ani bernostalgia.

Hubungan mereka pun berlanjut meski terpisah ratusan kilometer. Pada 1974, Ani memutuskan untuk ikut sang ayah yang ditugaskan menjadi Duta Besar RI untuk Korea Selatan di Seoul. Sebelum berangkat, Ani menyempatkan bertunangan dengan SBY--panggilan Yudhoyono. Baru dua tahun kemudian, sejoli ini menikah setelah SBY menyelesaikan pendidikan di Airborne and Ranger Course di Fort Benning, Amerika Serikat.

Kini, pasangan Ani-Yudhoyono dikaruniai dua anak, Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono. Agus yang berpangkat Letnan Satu Infanteri TNI bertugas di Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat, Karawang, Jabar. Sedangkan si bungsu sedang menyelesaikan pascasarjana di bidang bisnis di sebuah universitas di Perth, Australia.

Sejak awal menikah, Yudhoyono tak cuma menganggap Ani sebagai pendamping tapi rekan diskusi. Semakin tinggi jabatan yang dipangku suaminya, topik pembicaraan semakin beragam. Mulai dari masalah militer hingga pendidikan anak-anak. "Bahkan membantu pekerjaan yang kira-kira tak menyangkut rahasia negara," kata perempuan yang sempat mengenyam pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia, Jakarta, ini.

Belakangan, Ani ikut sibuk mendukung suaminya yang mencalonkan diri sebagai presiden. Tak jarang Ani mendampingi suami berkampanye ke daerah. Ani biasanya membantu menyiapkan vitamin atau memilih pakaian SBY. Ketika berdialog, Ani rajin mencatat aspirasi warga yang disampaikan kepada sang suami. "Suatu saat nanti saya ingin mengingatkan Bapak (SBY) bahwa ini adalah keinginan masyarakat," ucap Ani.

Sibuk berkampanye, tak membuat Ani dan SBY melupakan kedua anaknya. Karena jarak yang jauh, Ani biasanya menghubungi anak-anaknya melalui telepon sekadar bertanya kabar. Sering pula, Ani dan anak-anaknya saling mengirim pesan singkat lewat telepon genggam. "Yang penting kualitas dari hubungan itu," kata Ani.

Di rumahnya yang megah dan asri, Ani acap menghabiskan waktunya membaca di ruang perpustakaan. Ani dan SBY memang hobi membaca. Deretan buku yang terpajang di perpustakaan pribadi mencerminkan penghuni rumah haus ilmu. Di tengah kesibukannya, SBY pun menyempatkan diri kuliah program doktor di Institut Pertanian Bogor.(ZAQ/Adi Iskarpandi)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya