Cara ExxonMobil Lubricants Indonesia Ikut Ambil Bagian Program 35 Ribu Mw

Pengembangan ketenagalistrikan khusus pembangkit dihadapkan pada kendala seperti perizinan, pembebasan lahan, hingga SDM.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Jul 2020, 21:40 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2020, 21:33 WIB
PLN Tunda Proyek Listrik Demi Penyelamatan Operasional
Pekerja memperbaiki kabel listrik Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Banten 3 Lontar, di Kabupaten Tangerang, Rabu (29/4/2020). PLN (Persero) memutuskan untuk menunda sejumlah proyek listrik khususnya yang belum memiliki pendanaan demi penyelamatan operasional. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah berupaya memenuhi pasokan listrik melalui program 35.000 Megawatt (MW). Program yang masih bergulir ini, ditujukan memenuhi kebutuhan listrik masyarakat dengan jumlah yang cukup dan dengan kualitas yang baik.

Tujuan lain memperluas akses terhadap layanan listrik yang sekaligus diharapkan dapat meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Namun dalam perjalananannya, pengembangan ketenagalistrikan khusus pembangkit dihadapkan pada sejumlah kendala seperti perizinan, dan pembebasan lahan, serta jumlah sumber daya manusia (SDM) seperti teknisi yang jumlahnya belum memadai, dan belum memenuhi standar.

Inilah salah satu masalah yang perlu sama-sama ditangani baik oleh pemerintah, maupun perusahaan swasta yang memang memiliki hubungan dengan sektor energi.

PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (PT EMLI) ikut ambil bagian dalam upaya mendukung program pemerintah untuk menghadirkan penyediaan listrik 35.000 MW.

Cara yang dipilih dengan memberikan program edukasi berupa materi pengenalan dasar awal pelumasan untuk pembangkit listrik, yang diberikan kepada sejumlah siswa SMK mulai bulan Juni 2020.

Program ini juga bertujuan memberikan bekal kepada para siswa mengenai dasar awal pentingnya pelumasan pada mesin, guna menjadi seorang profesional ketika lulus dari SMK nantinya.

“Kami harap program-program ini dapat secara rutin kami lakukan. Karena pengenalan dasar-dasar pelumasan sangat penting dipahami oleh para siswa guna memberikan mereka bekal ilmu pengetahuan untuk bersiap menjadi seorang profesional selepas lulus dari SMK," jelas Eben Tambunan selaku Market Development Manager PT EMLI 

Untuk tahap awal PT EMLI bekerja sama dengan beberapa SMK diantaranya SMK ORA et LABORA (Oel), SMK Don Bosco, dan BLK Don Bosco.

Karena keterbatasan waktu dan tempat akibat dampak pandemi yang belum juga usai, program ini disajikan melalui web seminar (Webinar).

 

Saksikan video di bawah ini:

Konsep Webinar

Edukasi
Program edukasi berupa materi pengenalan dasar awal pelumasan untuk pembangkit listrik. Dok EMLI

Konsep webinar yang disajikan dikemas dengan menarik dan interaktif. Materi pada program kali ini diberikan oleh pemateri yang memang ahli dalam bidangnya.

Para siswa juga dapat langsung bertanya pada kolom chat box yang disediakan, dan langsung mendapatkan jawaban yang lengkap dari pemateri lain yang memang bersiap dalam menjawab pertanyaan selama sesi pemaparan program berlangsung.

Dia juga berharap, ini dapat memberikan nilai positif bagi perusahaan, di mana EMLI mendukung program-program pemerintah.

Salah satunya pada sektor energi, dan juga langkah awal ini kedepannya bisa menjadi penghubung bagi siswa SMK yang lulus, dan berkompeten dengan perusahaan yang sejenis.

Br. Ephrem Santos, SDB selaku Chairman SMK OeL Executive Committee menilai baik upaya EMLI. "Kami mengakui upaya inovatif PT EMLI dalam mempersiapkan teknisi pemula, untuk mengetahui dan menghargai produk pelumasan yang digunakan dalam industri," kata dia.

Menurut dia, konten tersebut sesuai untuk tingkat kompetensi siswa, dan berharap ini dilanjutkan untuk tingkat kompetensi selanjutnya.

"Mewakili peserta dari tiga institusi (SMK Ora et Labora, SMK Don Bosco dan BLK Don Bosco), kami berterima kasih kepada PT EMLI atas inisiatif kolaboratif ini,” ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya