Hari Disabilitas, BRI Life Beri Bantuan Komunitas Pengguna Kaki dan Tangan Palsu di Cileungsi

Komunitas ini menaungi penyandang disabilitas atau difabel di sekitar Cileungsi dan telah membuktikan kemandirian, dengan menghasilkan karya yang bisa dimanfaatkan untuk sesama, sebagai pembuat kaki dan tangan palsu.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Des 2022, 17:37 WIB
Diterbitkan 03 Des 2022, 13:53 WIB
BRI LIfe
Direktur Utama BRI BRI Life bersama salah seorang penerima donasi kaki palsu di Cileungsi

 

Liputan6.com, Jakarta Masyarakat dunia memperingati Hari Disabilitas setiap tanggal 3 Desember. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mengenai keberadaan penyandang disabilitas dan memahami kebutuhan yang diperlukan untuk dapat bergerak dan berkarya.

Semua orang di dunia memiliki kesempatan yang sama untuk bekerja, bermain, sehat, dan sukses. Penyandang disabilitas adalah anggota masyarakat yang dapat berkontribusi bagi pribadi, keluarga, dan masyarakat. 

Bertepatan dengan Hari Disabilitas ini, PT Asuransi BRI Life ikut menyalurkan bantuan kaki dan tangan palsu, agar memampukan penyandang disabilitas untuk bergerak lebih banyak dan dengan demikian dapat berkarya bagi masyarakat di sekitarnya. Penyerahan bantuan ini diberikan oleh Direktur Utama BRI Life Iwan Pasila kepada 15 penyandang cacat, yang tergabung dalam Komunitas Kaki dan Tangan Palsu Cileungsi.

 “Kontribusi ini merupakan salah satu inisiatif BRI Life untuk membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan kaki dan tangan palsu, untuk dapat bergerak dan beraktivitas," ujar Iwan Pasila.

“Melalui kontribusi ini, kami berharap BRI Life sebagai bagian dari keluarga besar BRI Group dan FWD Group, dapat membantu bapak/ibu penyandang disabilitas untuk bergerak dan berkarya, guna memberi nilai tambah bagi masyarakat di sekitarnya. ” tegas Iwan. 

Adapun Komunitas Kaki dan Tangan Palsu Cileungsi dipimpin oleh seorang pemuda bernama Ronald Regen (33 tahun). Komunitas ini menaungi penyandang disabilitas atau difabel di sekitar Cileungsi dan telah membuktikan kemandirian, dengan menghasilkan karya yang bisa dimanfaatkan untuk sesama, sebagai pembuat kaki dan tangan palsu. 

Ide membuat kaki palsu dimulai oleh Ronald pada tahun 2015, untuk memenuhi kebutuhannya sendiri akan kaki palsu untuk dapat bergerak dan berkarya. Upaya ini dimulai dengan modal dari hasil tabungannya, dengan teknik pembuatannya dipelajari hanya dari penelitian dan riset di internet.  Menurut Ronald, saat ini baru dapat mengerjakan sebanyak 75  kaki dan tangan palsu untuk wilayah bogor saja, sementara permintaan terus bertambah, menurut catatan lebih 200 orang  penyandang disabilitas yang kurang mampu, telah menghubungi komunitas untuk mendapat bantuan kaki atau tangan palsu.  

Menutup sambutannya Iwan menuturkan, “Kami berharap para penerima kaki dan tangan palsu dari BRI Life ini, selanjutnya akan memiliki semangat baru untuk menapak hari esok yang  lebih baik, merayakan kesempatan untuk hidup dengan berkarya untuk memberi makna Indonesia.”. 

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya