Liputan6.com, Jakarta PT Nissan Motor Indonesia (NMI) memberikan kesempatan kepada sejumlah media massa nasional untuk melakukan kencan singkat dengan All New Nissan Navara sebelum resmi diluncurkan pada 2 April 2015.
Ada tiga unit Nissan Navara NP300 SL bertransmisi manual yang digunakan dalam acara bertajuk "Media First Drive All New Nissan Navara" tersebut. Acara ini berlangsung di Pagedangan Track Off-Road Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan, Kamis (19/3).
Di sepanjang sesi ini, para peserta ditemani oleh instruktur berpengalaman dari Indonesia Defensive Driving Center (IDDC). Berbagai rintangan dengan kontur tanah yang beragam tersedia di lintasan ini.
Rintangan pertama yang menghadang adalah lintasan bumpy road. Di sini jalannya cenderung menurun dengan kontur jalan yang bergelombang dan menikung. Di trek ini instruktur menganjurkan untuk menggunakan sistem transmisi 4Lo (low).
Cara mengoperasikan sistem transmisi ini cukup mudah. Tidak ada lagi tuas untuk mengubah posisi penggerak roda. Cukup tekan panel transmisi yang berada di bawah tombol AC lalu putar dari posisi 4H ke 4Lo. Transisi perpindahan sistem ini juga dapat terlihat dari panel instrumen.
Setelah sudah dioperasikan, kemudian saya diminta untuk mengaktifkan fitur HDC (Hill Decent Control) yang berada di sebelah panel transmisi. Untuk mengaktifkan fitur ini posisi mobil harus berhenti sempurna. Kemudian perjalanan kembali dilanjutkan dengan menggunakan posisi gigi satu.
Advertisement
Mobil pun berjalan merayap. Karena jalan yang dilalui menurun dan bergelombang, sistem pengereman secara otomatis bekerja untuk menjaga mobil agar tidak bergerak liar. Kinerja rem juga terasa bekerja kala pedal kopling diinjak. Suara dan getaran rem yang mengunci roda juga terasa sampai dalam kabin.
Setelah melewati jalan itu Liputan6.com dihadang jalanan menanjak. Sebenarnya mudah saja untuk mendakinya, namun Liputan6.com ditantang untuk menguji fitur HSA (Hill Start Assist) yang dimiliki All New Navara.
Saat mobil mulai menanjak dan posisi roda depan sudah lebih tinggi dari roda belakang, mobil diminta untuk berhenti dengan menginjak pedal rem secara penuh kemudian pedal rem dilepas. Hasilnya mobil berhenti selama tiga detik sebelum merosot ke bawah. Saya pun dapat mengendalikan mobil dengan mudah dan tidak khawatir mobil langsung merosot saat berada ditanjakan.
Jalanan pada rintangan berikutnya cenderung datar. Posisi transmisi diminta untuk diubah kembali ke posisi 4H. Di lintasan ini, kemampuan Navara dalam bermanuver diuji. Pikap ganda asal Jepang ini terasa mudah dikendalikan saat diajak berjalan zig-zag.
Mobil juga terasa stabil dan mudah dikendalikan saat berputar 360 derajat. Hal ini berkat fitur VDC (Vehicle Dinamic Control) yang memiliki fungsi untuk mencegah gejala oversteer. VDC bekerja sebagai sensor yang terus-menerus memonitor pergerakan setir dan pengereman selama berkendara.
Kemampuan mesin diesel 2.500cc milik All New Navara kembali diuji ketika memasuki rintangan berikutnya berupa up hill dan down hill. Di sini sistem transmisi yang digunakan berada di posisi 4Lo.
Mesin berkekuatan 140 horse power (hp) dan torsi 403 Nm tersebut diuji dengan mendaki tanjakan yang cukup terjal. Berisikan empat penumpang dan kondisi bak yang kosong mobil ini mudah mendaki tanjakan dengan sudut kemiringan hingga 45 derajat. Torsi mesin yang besar membuat mobil ini dapat berjalan sendiri tanpa perlu menginjak pedal gas.
Saat melewati turunan hal serupa coba dilakukan. Tanpa menginjak pedal gas, mobil dapat berjalan sendiri dan merayap perlahan tanpa bantuan pengereman saat menurunin turunan curam. Kemampuan Navara dalam menaklukan turunan curam tidak terlepas dari peran fitur HDC (Hill Decent Control) yang dimiliki.
Sebagai kendaraan pekerja keras, maka tidak lengkap rasanya jika Navara tidak bermain basah-basahan. Di sesi terakhir sebelum masuk garis finish, terdapat kubangan air yang ketinggiannya setara dengan setengah ban.
Namun sayangnya dilintasan ini tidak disertai lumpur yang padat, walhasil Navara dengan mudah melewati kubangan ini dengan posisi transmisi 4Lo.