Liputan6.com, Jakarta - Sebuah survei yang dirilis situs jual beli mobil, Carmudi, menemukan bahwa kemajuan teknologi tidak berbanding lurus dengan penjualan mobil secara online. Sebaliknya, peran dealer masih cukup kuat.
Dalam rilis resmi yang diterima Liputan6.com, Kamis (22/10/2015), ditemukan bahwa 83 persen responden melakukan kunjungan ke dealer sebelum memutuskan membeli mobil. 72 persen bahkan lebih memilih membeli mobil di dealer dibandingkan secara online.
Ditemukan, intensitas kunjungan ke dealer sebelum membeli mobil bahkan lebih cepat dibanding periode lalu. 53 persen responden melakukan kunjungan ke dealer dengan rata-rata hanya 2 kali kunjungan sebelum membeli mobil dalam 1-2 tahun terakhir. Sementara 3-4 tahun sebelumnya, rata-rata mencapai 4 kali kunjungan.
Hal ini berimplikasi pula pada relasi antara konsumen dan dealer. Carmudi menemukan fakta bahwa hanya 27 persen responden yang mengaku memiliki hubungan baik dengan dealer tempat dia membeli mobil.
87 persen responden mengakui berkunjung ke dealer merupakan pengalaman yang mengasyikkan. Sebabnya, mereka dapat langsung membandingkan beberapa tipe mobil dalam sekali kunjungan. Mereka juga dapat langsung uji berkendara dan mendapatkan informasi yang lengkap terkait mobil pilihan.
Meskipun populer, hal ini tidak mengubah persepsi masyarakat tentang harga jual mobil di dealer. 71 persen dari responden menilai harga mobil di dealer lebih mahal dibandingkan harga yang ditetapkan penjual perorangan. 55 persen dari mereka bahkan menganggap beli mobil di dealer cenderung ribet.
Adapun survei dilakukan terhadap 150 orang responden yang berniat membeli mobil. Secara umum, survei itu ingin melihat bagaimana pandangan masyarakat terhadap dealer mobil di tengah pesatnya internet.
(rio/gst)
Dalam rilis resmi yang diterima Liputan6.com, Kamis (22/10/2015), ditemukan bahwa 83 persen responden melakukan kunjungan ke dealer sebelum memutuskan membeli mobil. 72 persen bahkan lebih memilih membeli mobil di dealer dibandingkan secara online.
Ditemukan, intensitas kunjungan ke dealer sebelum membeli mobil bahkan lebih cepat dibanding periode lalu. 53 persen responden melakukan kunjungan ke dealer dengan rata-rata hanya 2 kali kunjungan sebelum membeli mobil dalam 1-2 tahun terakhir. Sementara 3-4 tahun sebelumnya, rata-rata mencapai 4 kali kunjungan.
Hal ini berimplikasi pula pada relasi antara konsumen dan dealer. Carmudi menemukan fakta bahwa hanya 27 persen responden yang mengaku memiliki hubungan baik dengan dealer tempat dia membeli mobil.
87 persen responden mengakui berkunjung ke dealer merupakan pengalaman yang mengasyikkan. Sebabnya, mereka dapat langsung membandingkan beberapa tipe mobil dalam sekali kunjungan. Mereka juga dapat langsung uji berkendara dan mendapatkan informasi yang lengkap terkait mobil pilihan.
Meskipun populer, hal ini tidak mengubah persepsi masyarakat tentang harga jual mobil di dealer. 71 persen dari responden menilai harga mobil di dealer lebih mahal dibandingkan harga yang ditetapkan penjual perorangan. 55 persen dari mereka bahkan menganggap beli mobil di dealer cenderung ribet.
Adapun survei dilakukan terhadap 150 orang responden yang berniat membeli mobil. Secara umum, survei itu ingin melihat bagaimana pandangan masyarakat terhadap dealer mobil di tengah pesatnya internet.
(rio/gst)