Liputan6.com, Sakarya - Toyota Motor melanjutkan produksi di anak perusahaannya yang ada di Turki, setelah upaya kudeta yang dilancarkan segelintir militer berhasil digagalkan.
Melansir Asia Nikkei, Toyota menghentikan sementara proses produksi untuk menganalisis dampak kudeta, termasuk tentang keamanan pekerjanya. Adapun pabrik Toyota di sana ada di Kota Sakarya, 154 km dari ibu kota Istanbul, yang jadi pusat pergolakan.
Keputusan melanjutkan produksi dilakukan setelah mereka memastikan keselamatan seluruh pekerjanya, baik pekerja dari Jepang dan keluarganya, serta 4.000 pekerja lokal. Tidak ada laporan adanya korban atau kerusakan apapun.
Baca Juga
Advertisement
Meski melanjutkan produksi, dalam waktu yang belum ditentukan Toyota akan tetap melarang orang-orangnya yang ada di luar Turki berpergian ke sana. Ini dilakukan dalam rangka pencegahan dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Toyota mulai mendirikan pabrik di Turki pada 1994. Turki sendiri, bersama pabrik di Afrika Selatan, menjadi basis ekspor untuk pasar Eropa. Tahun lalu mereka membuat 116 ribu mobil, di mana 70 persennya untuk ekspor.
Februari lalu, Toyota mengumumkan akan memperluas kapasitas produksi di Turki. Mereka berencana membuat mobil sport akhir tahun ini.
Sementara produksi otomotif Turki secara keseluruhan pada 2015 lalu meningkat 16 persen, atau setara 1,35 juta unit. Angka tersebut menempatkan mereka menjadi negara produsen mobil terbesar ke-15 dunia.
Selain Toyota, produsen otomotif lain yang punya pabirk di sana adalah Renault asal Perancis, dan Ford Motor Co dari Amerika Serikat (AS). Semuanya mengincar pasas Eropa yang sangat besar dan potensial.