Liputan6.com, Florida - Tahun 2030 nanti, diprediksi seperempat mobil di dunia bisa berjalan tanpa bantuan manusia. Mobil ini dinamakan mobil otonomos atau self-driving. Pertanyaannya, sudikah Anda bayar uang lebih untuk memilikinya?
Pertanyaan ini dijawab oleh riset terbaru dari Universitas Cornell, dengan mengambil data dari 1.260 orang di seantero Amerika Serikat (AS).
Riset ini pertama kali dipublikasikan di jurnal Transportation Research Part C: Emerging Technologies.
Advertisement
Baca Juga
Melansir studyfinds.org, Jumat (12/5/2017), dalam jurnal tersebut dikatakan bahwa rata-rata orang bersedia membayar uang ekstra sebanyak US$ 4.900 atau setara dengan Rp 65,3 juta agar mobil yang dibelinya "berubah" jadi otonomos.
Ini adalah angka rata-rata dari nominal yang sebetulnya cukup variatif. Beberapa orang, misalnya, bersedia membayar US$ 10 ribu (Rp 133 juta) lebih banyak. Namun sebagian lagi sama sekali tidak bersedia membayar ekstra.
"Meramalkan transisi ke transportasi otomatis adalah tugas kompleks yang memerlukan model matematis yang fleksibel mengenai perilaku manusia serta pemahaman tentang perkembangan teknologi dan model bisnis yang mungkin muncul," ujar pemimpin penelitian, Dr. Richardo Daziano, mengenai riset ini.
Riset ini membagi responden ke dalam tiga grup. Pertama yang begitu menginginkan teknologi ini, kedua yang biasa saja, dan yang ketika yang masih ragu.
Mereka yang masih ragu ini maksudnya adalah kelompok yang masih tidak yakin apakah teknologi ini dapat menjamin keselamatan atau tidak. Riset dari AAA menunjukkan bahwa satu dari tiga orang AS takut naik mobil seperti ini.