Liputan6.com, Jakarta - Oli mobil dapat berkurang karena beberapa faktor. Pertama, karena ia menguap akibat panas yang terus menerus. Kedua, karena ada kebocoran pada sektor mesin. Poin kedua biasanya terjadi pada mobil tua.
Kekurangan oli jelas akan membuat kinerja mesin tidak maksimal. Karena itu, alih-alih mengganti oli secara keseluruhan, banyak yang justru menambahkan oli baru, agar kapasitas oli sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Lantas, apakah ini langkah yang tepat? Apakah justru menimbulkan masalah baru?
Advertisement
Baca Juga
Shofwatuzzaki, B2C Lubricants Technical Manager PT Shell Indonesia, mengatakan bahwa penambahan oli baru berpotensi bermasalah.
"Kalau pelumas yang baru dengan yang lama beda, ditakutkan tidak cocok. Kalau sudah begini, olinya bisa terpisah dan bukannya tidak mungkin terjadi endapan," jelasnya di kawasan Kuningan, Selasa (10/5) kemarin.
Meski begitu, jikapun ternyata sesuai, penambahan oli baru ini memang bisa memperpanjang waktu penggunaan.
Masalahnya, semua ini tidak bisa diketahui secara kasat mata. Tidak ada cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah oli baru dan lama sesuai, tidak diketahui juga berapa perpanjangan durasi penggunaan oli ketika yang baru dimasukkan.
Untuk itu, ketimbang menduga-duga, pria yang akrab disapa Zaki ini mengatakan sebaiknya pengguna mobil mengganti oli secara menyeluruh. "Daripada menduga-duga, memang baiknya diganti," sambungnya.
Ditambah, jika diketahui kerusakan karena kebocoran di sektor mesin, maka akan lebih baik lagi agar itu ditanggulangi terlebih dulu.