Liputan6.com, Jakarta - Jika hendak bepergian jarak jauh termasuk mudik Lebaran menggunakan mobil pribadi diharapkan melakukan pengecekan ulang sebelum berangkat, terlebih pada bagian cairan radiator.
Pasalnya, jika pengendara mobil lupa mengisi air radiator tidak menutup kemungkinan mesin mobil akan mengalami overheat.
Advertisement
Baca Juga
Menurut Anjar Rosjadi, Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor, selain mesin overheat, beberapa komponen mobil akan mengalami masalah.
“Seperti cylinder head melengkung, oli tercampur air, tidak ada pelumasan,” ungkap Anjar kepada Liputan6.com, Selasa (20/6/2017).
Parahnya, kata dia, akibat lupa mengisi air radiator bisa berimbas pada sejumlah komponen utama rusak total bahkan hingga turun mesin.
Tak heran, jika itu terjadi maka ongkos perbaikan harganya cukup mencengangkan yakni bisa mencapai Rp 30 jutaan.
Air Radiator
Air Kemasan Bisa digunakan untuk Radiator?
Anjar menyarankan, untuk mengisi cairan radiator, ada baiknya menggunakan cairan khusus Long Life Coolant (LLC) yang sesuai rekomendasi.
Sebaliknya, penggunaan air mineral atau kemasan botol atau air keran tidak begitu dianjurkan karena air tersebut mengandung zat besi dan kapur. Akibatnya, jika lama kelamaan digunakan, maka hal itu akan menimbulkan karat dan membuat saluran air di dalam radiator menjadi tersumbat khususnya ke saluran sistem pendingin.
“Kalau emergency situation, tidak apa-apa. Tapi nanti kalau sudah ketemu bengkel harap diganti dengan (LLC),” tutupnya.
Beigtu juga sebaliknya, untuk mobil yang sudah terlanjur terbiasa menggunakan air sebagai media penghantar panas, tidak disarankan untuk menggantinya dengan radiator coolant. Karena kandungannya, raditor coolant akan merontokkan karat yang membuat saluran jadi tersumbat.
Advertisement