2 Juta Motor Ada di Bawah 'Perlindungan' Asuransi Astra

Sektor otomotif menyumbang 54 persen dari total asuransi yang dikelola Asuransi Astra.

oleh Rio Apinino diperbarui 01 Agu 2017, 10:12 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2017, 10:12 WIB
20160126-Produksi-Kijang-Inova-serta-Fortuner-Jakarta-IA
Pekerja menyelesaikan pembuatan mobil Kijang Innova pabrik Karawang 1 PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Jawa Barat, Selasa (26/1). Pabrik ini memproduksi Kijang Innova serta Fortuner mencapai 130.000 unit pertahun. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)... Selengkapnya

Liputan6.com, Sumbawa - Astra, sejak didirikan pada 1957 lalu, selalu identik dengan kendaraan bermotor. Namun portofolio produk merek Astra sudah sangat beragam seperti sekarang, termasuk dalam sektor asuransi.

Sepanjang semester pertama tahun ini, sektor otomotif yang dikelola Asuransi Astra berkontribusi sebesar 54 persen. Sementara asuransi komersil dan kesehatan, 46 persen, sisanya.

Lebih rinci, asuransi kendaraan bermotor terdiri dari 2 juta unit sepeda motor, dan 500 ribu unit untuk mobil. Sebagian besar yang mendaftar asuransi adalah mereka yang membeli kendaraan secara kredit.

Angka ini tidak berbeda jauh dari hasil yang merek peroleh pada 2016. Portofolio yang dikelola Asuransi Astra tahun lalu terdiri dari asuransi kendaraan bermotor sebesar 55 persen, asuransi bisnis 35 persen, dan asuransi kesehatan 10 persen.

Direktur Utama Asuransi Astra, Rudy Chen, mengatakan bahwa komposisi asuransi sektor otomotif terus dominan disebabkan karena salah satunya faktor sejarah.

"Sedari awal kan Astra memang otomotif," ujar Rudy, yang baru menjabat Direktur Utama April lalu, dalam acara yang dihelat di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Senin (31/7/2017).

Meski sangat kuat di sektor otomotif, namun Rudy mengatakan bahwa mereka mengusahakan agar perimbangannya dengan sektor lain tidak begitu lebar. Pasalnya, asuransi otomotif sangat berkaitan dengan kondisi pasar otomotif yang kadang tidak stabil.

"Apalagi ke depan tantangannya pembangunan infrastruktur akan secara tidak langsung berdampak pada pasar otomotif. Jadi kami berpikir bagaimana otomotif dan non otomotif bisa seimbang," tutupnya.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya