Liputan6.com, Washington - Diplot sebagai negara maju, bukan berarti masyarakat di Amerika Serikat dapat membeli hal baru dengan mudah, termasuk sebuah mobil. Sebaliknya, masih banyak masyarakat di kota-kota besar yang tergolong sulit membeli mobil baru.
Setidaknya hal tersebut diteliti sebuah perusahaan pembiayaan di Amerika Serikat, Bankrate.
Advertisement
Baca Juga
Dilansir Carscoops, Jumat (30/6/2017), dalam penelitian tersebut alasan yang didapat karena dipengaruhi beberapa faktor seperti harga mobil (mahal), adanya biaya asuransi bulanan, pajak penjualan, dan pendapatan rumah tangga di 25 kota besar di Amerika Serikat.
Penelitian ini disebutkan telah menggunakan peraturan yang berlaku di negeri Paman Sam yang tercatat dalam 20/4/10, di mana konsumen diwajibkan mengeluarkan biaya setidaknya 20 persen dari harga beli mobil, kredit mobil tidak boleh lebih dari empat tahun, memiliki dana simpanan sebesar 10 persen dari pendapatan tahunan untuk membayar cicilan mobil, bunga, serta asuransi.
Dari sekian banyak kota besar yang ada di negeri Adi Daya, dalam penelitian tersebut Washington D.C, San Franscisco, dan Boston menjadi kota yang masyarakatnya masih memungkinkan membeli mobil baru.
Sebaliknya dengan kota-kota di atas, Miami, Detroit dan Tampa-St Petersburg cenderung lebih sulit untuk membeli mobil baru.
Disebutkan, meski harga mobil bekas turun, penelitian tersebut menemukan banyak masyarakat yang tinggal di delapan dari 25 kota masih sulit membeli mobil bekas, walaupun harganya di angka US$ 19.200 atau Rp 251 juta.
Sementara menurut analis Senior Autotrade Mihcelle Krebs, dalam 35 tahun terakhir, biaya sebuah mobil baru naik 35 persen dan mobil bekas 25 persen.
“Dan pada saat yang sama, pendapatan rumah tangga rata-rata hanya naik tiga persen,” ungkapnya.
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini: